Uji Validitas Uji Reliabilitas Taraf Kesukaran

1 salah menginterprestasi sebagian soal, mengabaikan kondisi soal Membuat rencana pemecahan yang tidak dapat dilaksanakan, sehingga tidak dapat dilaksanakan Melaksanakan prosedur yang benar mungkin menghasilkan jawaban benar tetapi salah perhitungan Ada pemeriksaan tetapi tidak tuntas 2 Memahami masalah soal selengkapnya Membuat rencana yang benar tetapi salah dalam hasiltidak ada hasil Melakukan proses yang benar dan mendapatkan hasil yang benar Pemeriksaan dilksanakan melihat kebenaran proses 3 - Membuat rencana yang benar, tetapi belum lengkap - - 4 - Membuat rencana sesuai dengan prosedur dan mengarah pada solusi yang benar - - Skor maksimal 2 Skor maksimal 4 Skor maksimal 2 Skor maksimal 2 Setelah soal itu di ujicobakan, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil, yaitu mengenai reliabilitas, validitas, daya pembeda dan indeks kesukaran butir soal.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional ataukah belum, dapat dilakukan penelusuran dari segi isinya dengan menggunakan validitas isi content Validity yang berarti tes tersebut dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan. Untuk itu instrument tes harus diujikan untuk mendapatkan validitas butir soal atau validitas item, untuk mengetahui validitas butir soal, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus Produk Momen Pearson memakai angka kasar sebagai berikut: 34                  2 2 2 2           Y Y N X X N Y X XY N r y x Keterangan: r xy = Koefisien korelasi N = Banyaknya subyek X = Skor butir soal Y = Skor total

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk uji reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan alpha, karena skor instrumen butir soal ini bukan 0 atau 1. Sesuai dengan penjelasan Suharsimi Arikunto “Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 0 atau 1, misalnya angket atau bentuk uraian”. 35 sebagai berikut:                   total item n n 2 2 1 1    Dengan varians   n n x x     2 2 2  Keterangan: α = cronbach’s alpha n = banyaknya pertanyaan σ i 2 item = varians dari pertanyaan σ 2 total = varians dari soal 34 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005,cet II, hal.130 35 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Eveluasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Edisi Revisi hal 109 x = skor tiap soal n = banyaknya siswa

3. Taraf Kesukaran

Untuk menghitung taraf kesukaran digunakan rumus: Maks x N S S TK B A   Keterangan TK = Indeks Kesukaran S A = Jumlah skor siswa kelompok atas dari tiap butir soal S B = Jumlah skor siswa kelompok bawah dari tiap butir soal N = Jumlah siswa kelomjpok atas dan kelompok bawah Maks = Skor maksimal yang di capai dari tiap butir Sedangkan untuk menginterprestasikan hasil perhitungan digunakan klasifikasi indeks kesukaran yang paling banyak digunakan adalah. TK = 0,00 : soal terlalu sukar 0,00 TK ≤ 0,30 : soal sukar 0,30 TK ≤ 0,70 : soal sedang 0,70 TK 1,00 : soal mudah TK = 1,00 : soal terlalu mudah 36

4. Daya Pembeda