jelas sehingga setiap masyarakat yang datang dapat melihat persyaratan- persyaratan serta lamanya waktu yang diperlukan dalam mengurus suatu
perizinan. Sedangkan brosur berisi tentang jenis dan persyaratan perizinan serta biaya retribusi yang harus dibayarkan dalam mengurus perizinan.
2.3 Rincian Biaya Pelayanan
Biaya pelayanan adalah segala biaya dan rinciannya, dengan nama atau sebutan apapun, sebagai imbalan atas pemberian pelayanan umum yang besaran
dan tata cara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Kepastian dan rincian biaya pelayanan publik
harus diinformasikan secara jelas. Transparansi mengenai biaya dilakukan dengan mengurangi semaksimal
mungkin pertemuan secara personal antara pemohon atau penerima pelayanan dengan pemberi pelayanan. Unit pemberi pelayanan seyogyanya tidak menerima
pembayaran secara langsung dari penerima pelayanan. Pembayaran hendaknya diterima oleh unit yang bertugas mengelola keuangan atau bank yang ditunjuk
oleh pemerintah atau unit pelayanan. Di samping itu, setiap pungutan yang ditarik dari masyarakat harus disertai dengan tanda bukti resmi sesuai dengan jumlah
yang dibayarkan. Untuk memperoleh gamabaran mengenai biaya pelayanan perizinan di
Kantor Pelayanan Terpadu KPT Kabupaten Serdang Bedagai, maka berikut adalah hasil wawancara dengan informan kunci.
“Transaparansi dalam pelayanan perizinan pada Kantor Pelayanan Terpadu KPT Kabupaten Serdang Bedagai dilakukan diantaranya melalui
percetakan besaran retribusi yang dibayarkan pada sertifikat izin yang ditertibkan sehingga pemohon mengetahui bahwa jumlah yang dibayarkan adalah
Universitas Sumatera Utara
sama dengan jumlah yang tertera pada sertifikat izin. Selain itu, pemabayaran retribusi dilakukan pada loket bank Bank BNI yang berada dalam lingkungan
pelayana terpadu. Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi peluang terjadinya kolusi, korupsi serta pungli yang selama ini menghantui masyarakat dalam
mengurus perizinan”. Hasil wawancara dengan Kepala Kantor Pelayanan Terpadu KPT, Bapak Drs.
Indra Syahrin, M.Si
Selain itu, menurut seorang informan tujuan pencetakan besaran retribusi yang di bayarkan pada sertifikat izin agar masyarakat mengetahui berapa besar
jumlah biaya yang mereka keluarkan jika mereka mengurus perizinan secara langsung atau mengurus perizinan melalui perantara atau calo, berikut adalah hasil
wawancara dengan Kepala Seksi Pelayanan dan Perizinan. “Dengan pencetakan besaran retribusi pada serifikat izin membuat
masyarakat enggan mengurus izinnya melalui calo, Karena mereka tahu harganya lebih murah daripada mengurus melalui calo. Selain itu, calo juga tidak
akan meminta harga dua kalipat dari besaran retribusi yang tercantum pada sertifikat”.
Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pelayanan dan Perizinan, Ibu Hastuti Handayani H, SE
Hal ini diperkuat dari pernyataan masyarakat yang pernah mengurus perizinan, berikut adalah hasil wawancara dengan beliau.
“Menurut saya, transparansi di KPT sudah sangat baik, hal ini dibuktikan dengan adanya brosur yang disediakan KPT sehingga kita dapat mengetahui
biaya retribusi yang harus dibayarkan dalam mengurus perizinan. Selain itu adanya pencetakan biaya yang kita bayarkan pada sertifikat izin. Biaya yang kita
bayarkan sama dengan yang tercantum pada sertifikat.” Hasil wawancara dengan masyarakat yang pernah mengurus perizinan Bapak
Badarudin
“Selama pengurusan perizinan saya tidak pernah dimintain uang tambahan di luar dari biaya yang telah ditetapkan. Bahkan petugasnya
memberikan penjelasan cara penghitungan biaya yang harus saya bayarkan. Hasil wawancara dengan masyarakat yang pernah mengurus perizinan Bapak
Badarudin Alfian Nasution
Melihat pernyataan dari beberapa orang informan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Kantor Pelayanan Terpadu KPT telah menerapkan prinsip
Universitas Sumatera Utara
transparansi mengenai rincian biaya dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan. Hal ini dibuktikan dengan pencetakan besaran retribusi pada sertifikat izin yang
diterbitkan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan masyarakat, serta pembayaran besaran retribusi pada loket bank yang berada dilingkungan pelayanan terpadu.
Hal di atas sesuai dengan hasil obeservasi pengamatan langsung yang penulis lakukan di lokasi penelitian.
2.4 Waktu penyelesaian Pelayanan