Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan kerjasama antara semua unit atau bagian di dalam organisasi. Tanpa adanya kerjasama sulit bagi organisasi untuk mencapai sukses. Adapun kiranya dalam pecapaian tujuan tersebut, organisasi atau perusahaan seharusnya turut membantu menciptakan prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Anwar Prabu Mangkunegara 2001: 67. Perusahaan maupun organisasi menggunakan penilaian prestasi kerja bagi para karyawan atau individu mempunyai maksud sebagai langkah administratif dan pengembangan. Perusahaan atau organisasi dapat menjadikan penilaian prestasi kerja sebagai acuan atau standar di dalam membuat keputusan yang berkenaan dengan kondisi pekerjaan karyawan, memotivasi, meningkatkan keterampilan kerja, dan termasuk untuk promosi pada jenjang karir yang lebih tinggi, pemberhentian, dan penghargaan atau penggajian. Banyak faktor yang mempengaruhi terciptanya prestasi kerja karyawan, adalah pendelegasian wewenang dan komitmen yang dapat menjadi pendukung. Menurut Stoner 2000:434 pendelegasian wewenang adalah pelimpahan Universitas Sumatera Utara wewenang formal dan tanggung jawab kepada seorang bawahan untuk menyelesaikan aktivitas tertentu. Pendelegasian wewenang oleh atasan kepada bawahan adalah perlu demi tercapainya efesiensi dari fungsi-fungsi dalam organisasi, karena tidak ada seorang atasan manapun yang dapat secara pribadi merampungkan atau secara penuh melaksanakan dan mengawasi semua tugas organisasi. Pendelegasian wewenang tanpa adanya komitmen, menurut Baron dan Greenberg dalam Allen Meyer, 1997 menyatakan bahwa komitmen memiliki arti penerimaan yang kuat individu terhadap tujuan dan nilai-nilai perusahaan, di mana individu akan berusaha dan berkarya serta memiliki hasrat yang kuat untuk tetap bertahan di perusahaan tersebut. Maka dengan keduanya akan menimbulkan suatu keberhasilan dalam pencapaian tujuan dari organisasi dengan baik. Namun, dalam pencapaian tujuannya jika organisasi tidak menerapkan pendelegasian wewenang maka akan terjadi penurunan kinerja yang mengakibatkan terhambatnya pencapaian prestasi kerja yang baik dari para karyawan dan juga akan berdampak buruk bagi organisasi. Setiap perusahaan, baik berbentuk Perusahaan Negara ataupun Perusahaan Swata tentunya mempunyai organisasi dan struktur organisasinya, dimana garis wewenang terlihat jelas di dalam struktur organisasi. Struktur organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan berbentuk organisasi garis, dimana terlihat adanya kesatuan perintah atau komando, yaitu garis wewenang dan tanggung jawab berjalan secara vertical, Universitas Sumatera Utara yang berarti wewenang turun dari atasan kepada bawahan langsung dan tanggung jawab dari bawah ke atasan. Adanya aktifitas kerjasama yang terarah dan sesuai dengan yang telah ditetapkan, maka pekerjaan dapat dilaksanakan semaksimal mungkin atau dengan kata lain kemungkinan tercapainya tujuan perusahaan akan lebih besar. Pada bagian Sumber Daya Manusia SDM di PT. Perkebunan Nusantara IV mempunyai permasalahan dalam hal kurangnya wewenang karyawan untuk penyelesaian pekerjaan dan berkurangnya komitmen karyawan terhadap perusahaan pada beberapa tahun belakangan. Hal ini dapat dilihat dari data tingkat kehadiran berikut : Tabel 1.1 Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan Bagian SDM PT.Perkebunan Nusantara IV Tahun 2005-2008 Tahun Kehadiran Ketidak hadiran Cuti Sakit 2005 92 2 1 5 2006 89 4 4 3 2007 85 6 5 4 2008 83 9 3 5 Sumber : Bag. SDM PT. Pekebunan Nusantara IV Persero 2009 Dapat dilihat pada tabel 1.1 beberapa tahun belakangan ini terjadi kenaikan pada tingkat ketidakhadiran karyawan. Sehingga proses pencapaian dari tujuan perusahaan menjadi terhambat. Hal ini menyebabkan pekerjaan tidak selesai dalam waktu yang ditentukan, sehingga prestasi kerja karyawan menurun. Hal ini disebabkan oleh kurangnya wewenang dan kurangnya komitmen Universitas Sumatera Utara karyawan untuk melaksanakan tugas dalam pencapaian tujuan perusahaan. Hambatan ini harus diatasi oleh pihak manajemen dengan cara menerapkan sistem pendelegasian wewenang dan menumbuhkan komitmen yang baik pada karyawan di bagian sumber daya manusia SDM. Hal tersebut akan menumbuhkan kesadaran bagi para karyawan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan harapan organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pendelegasian wewenang dan komitmen memiliki hubungan yang cukup erat dengan prestasi kerja, artinya karyawan atau pegawai oleh pihak manajemen diberi kepercayaan dan wewenang penuh untuk menyelesaikan suatu tugas, sehingga komitmen karyawan pada perusahaan bertambah dan juga akan memberikan kemudahan bagi pihak manajemen untuk memberikan penilaian prestasi kerja yang baik . Para karyawan dan pekerjaannya diselaraskan serta diberi wewenang untuk mencapai tujuan perusahaan, sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan. Masing-masing karyawan harus mampu mencapai tujuan organisasi, agar semua tugas, kegiatan, terintegrasi pada sasaran yang diinginkan. Uraian tersebut mengangkat masalah penelitian yang berkaitan dengan pendelegasian wewenang dan komitmen serta pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi kerja. Mengingat pentingnya Pendelegasian wewenang dan komitmen dalam pencapaian tujuan organisasi. Maka penulis tertarik untuk memilih judul: “Pengaruh pendelegasian wewenang dan komitmen terhadap prestasi kerja karyawan Pada bagian Sumber Daya Manusia SDM PTPN IV.” Universitas Sumatera Utara

B. PERUMUSAN MASALAH