Usaha Jasa Pariwisata - 387
3. JAWA TIMUR
Sumber: http:eastjava.comtourismsurabaya
Propinsi Jawa Timur dengan ibukota Surabaya, memiliki luas wilayah 47.921 km2, terletak pada 7-8 derajat Lintang Selatan dan 111-111.5
derajat Bujur Timur. Jumlah penduduknya 33.139.000 jiwa BPS 1990. Suku-suku yang mendiami wilayah tersebut adalah Jawa, Madura,
Tengger dan Osing serta beberapa suku kecil pandatang.
Gunung Bromo
Objek wisata Gunung Bromo adalah salah satu yang sangat dikenal oleh wisatawan mancanegara dan domestik. Melihat matahari terbit dan
menyaksikan kawahnya bukan satu-satunya pilihan, karena Gunung Bromo dan Gunung Semeru adalah pusat dari Taman Nasional
Kawasan Tengger, yang berarti masih banyak lagi objek yang dapat disaksikan di kompleks tersebut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Usaha Jasa Pariwisata - 388
Kota Malang
Sebagai dataran tinggi dengan panorama yang indah, sejak jaman kolonial Malang telah dikenal sebagai tempat peristirahatan dengan
julukan Switzerland of Indonesia dan Paris of East Java. Terbukti dengan banyaknya taman yang asri dan bangunan arsitektur Eropa yang sampai
kini masih tetap dipertahankan. Banyaknya obyek wisata menarik didukung fasilitas yang lengkap seperti Hotel, Travel, Pusat Perbelanjaan,
Bank, Toko Souvenir dan Kerajinan menjadikan Malang sebagai Kota Pariwisata yang siap melayani aktifitas turisme domestik dan
mancanegara.
Karapan Sapi Madura
Karapan Sapi di Madura berupa pacuan sepasang sapi dengan menarik kereta bernama Kleres, tenpat joki berdiri dan mengendalikan sepasang
sapi tersebut pada waktu lari adu cepat. Peserta adalah sapi jantan, kulit coklat, asli Madura. Pacuan diadakan pada bulan Agustus sampai
dengan pertengahan Oktober, hari minggu, pukul 09.00 WIB. piala yang direbutkan adalah Piala Bergilir Presiden RI, tempat pacuan di Kabupaten
Pamekasan, Madura.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Usaha Jasa Pariwisata - 389
4. BALI
Sumber: http:pariwisata.denpasarkota.go.id
SANUR
Sanur merupakan pionir kepariwisataan Bali yang sampai sekarang masih menjadi salah satu tujuan wisata utama. Nama Sanur diduga
berasal dari kata Saha Nuhur yang berarti memohon untuk datang pada suatu tempat. Sanur memiliki beberapa catatan sejarah. Pada
tahun 1906 peristiwa Perahu Sri Komala milik Belanda berlabuh di pantai Sanur. Pada saat itu Belanda dengan liciknya menuduh bahwa
penduduk Sanur melakukan pembajakan atas isi perahu tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk mencari dalih menyerang Kerajaan Badung .
Maka pada tanggal 20 September 1906 berkecamuklah Perang Puputan Badung yang semangatnya diwariskan pada generasi
penerusnya. Karena pantai Sanur dinilai strategis, maka tentara NICA Jepang pun masuk ke Bali melalui Pantai Sanur pada tahun 1945.
Keindahan Sanur telah mengundang banyak wisatawan. Dikalangan pariwisata pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis Belgia
bernama A. J. Le Mayeur bersama istrinya Ni Polok yang menetap di Sanur sejak tahun 1937. Pada tahun 1963 geliat pariwisata Sanur makin
terasa dengan didirikannya Hotel Bali Beach sekarang Inna Grad Bali Beach .
Pembangunan hotel yang mengambil lahan pertanian sawah dan kebun kelapa milik masyarakat sempat membuat was-was para tokoh
masyarakat Sanur saat itu. Melalui pembentukan Badan Pembina Desa Sanur pada tahun 1965, maka mulailah dirintis berbagai usaha . melihat
perkembangan pariwisata mulailah dirintis usaha dibidang pariwisata yang salah satunya dengan membangun permandian umum dan Warung
Mini Snack Bar yang merupakan cikal bakal Beach Market Restaurant. Untuk tetap menjadikan Sanur sebagai daerah tujuan wisata utama
pemerintah Kota Denpasar bekerjasama dengan Pemerintah Propinsi Bali dan dana bantuan dari Pemerintah Jepang melaksanakan penataan
pantai dari pantai Matahari Terbit sampai dengan Mertasari-6 Km dalam bentuk menanggulangi abrasi dengan melakukan penambahan lebar
pantai dan penertiban bangunan-bangunan yang ada pantai..Sedangkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan telah dipasang
beberapa CCTV di beberapa tempat di wilayah Sanur.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Usaha Jasa Pariwisata - 390
POTENSI Potensi yang terdapat di Kawasan Pariwisata Sanur diantaranya :
Sosial Budaya Potensi sosial budaya dalam rangka pengembangan Kawasan Pariwisata
Sanur meliputi : pura, puri jero pasar tradisional, bangunan atau monumen bersejarah, peninggalan purbakala, tradisi setempat, kesenian,
kerajinan dan aktifitas kehidupan
sehari-hari.
Pura -
Pura Dalem Kedewatan Desa Sanur Kaja - Pura Balatri Desa Sanur Kaja
- Pura Sakenan P Serangan - Pura Sasuhunan Wadon P Sakenan
- Pura Empat Payung P Serangan - Pura Belanjong Desa Sanur Kauh
Jero Gede Sanur Di Desa Sanur Kaja terdapat sebuah rumah tinggal keluarga yang
memiliki potensi sebagai daya tarik wisata. Di kalangan masyarakat setempat rumah tersebut dikenal dengan sebutan Jero Gede Sanur. Di
samping sebagai rumah tempat tinggal keluarga, keberadaan Jero Gede Sanur juga menjadi pusat orientasi dalam bidang adat dan agama.
Pasar Tradisional Di beberapa desa di Kawasan Pariwisata Sanur terdapat sejumlah Pasar
tradisional yang memiliki potensi sebagai daya tarik wisata . Pasar pasar yang dimaksud diantaranya Pasar Sindu, Pasar Intaran dan Pasar
Adat Intara.
Bangunan Monumen Bersejarah Bangunan atau monumen bersejarah yang memiliki potensi sebagai daya
tarik wisata adalah Monumen Perjuangan yang terletak di areal parkir Pantai Matahari terbit. Bangunan Monumen yang menyerupai candi ini
terbuat dari batu padas hitam dengan luas pelataran 5 meter persegi dan tinggi 6 meter
Bangunan bersejarah lainnya adalah Museum Le Mayeur. Museum ini terletak di tepi pantai yang berjarak sekitar 200 meter dari hotel Grand
Bali Beach. Bangunan ini dibangun oleh seorang pelukis asing bernama A.J Le Mayeur yang datang ke Bali pada tahun 1937, sekaligus
mempopulerkan keberadaan Pantai Sanur sebagai tempat wisata. Museum yang dibangun dengan langam arsitektur Bali tersebut lebih
banyak memajang lukisan yang menggambarkan kehidupan Le Mayeur bersama istrinya yang bernama Ni Polok, seorang perempuan Bali.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Usaha Jasa Pariwisata - 391
Peninggalan Purbakala Jenis - jenis peninggalan purbakala yang memiliki potensi sebagai daya
tarik wisata di kawasan Pariwisata Sanur adalah :
Situs Purbakala Belanjong Prasasti ini terletak dikawasan Mertasari Sanur, berbentuk pilar dengan
tinggi - 177 cm dengan garis tengah 62 cm. Prasasti ini ditulis dengan 2 huruf yaitu huruf Pre-Nagari mengunakan bahasa Bali Kuno dan huruf
Kawi mengunakan bahasa Sansekerta
Prasada dan Arca Di Kelurahan Serangan terdapat tiga buah prasad masing-masing di Pura
Sakenan, Pura Sasuhunan Wadobn dan Pura Cemara serta dua buah arca nandini dalam kondisi tidak utuh di Pura Sasuhunan Wadon.
PATUNG CATUR MUKA Dibangun pada tahun 1973, dirancang oleh seorang ahli patung terkenal
bernama I Gusti Nyoman Lempad dari Desa Ubud Gianyar. Patung Catur Muka ini terletak tepat di perempatan Jalan Gajah Mada ?
Surapati ? Udayana ? Veteran. Patung ini memiliki 4 kepala, dimana keempat mukanya menghadap ke empat arah mata angina, oleh karena
itu disebut dengan Catur Muka, sebagai lambing dari Dewa Brahma manifestasi Tuhan sebagai pencipta dunia beserta isinya.
Dibangun pada tahun 1973, dirancang oleh seorang ahli patung terkenal bernama I Gusti Nyoman Lempad dari Desa Ubud Gianyar. Patung
Catur Muka ini terletak tepat di perempatan Jalan Gajah Mada ? Surapati ? Udayana ? Veteran. Patung ini memiliki 4 kepala, dimana
keempat mukanya menghadap ke empat arah mata angina, oleh karena itu disebut dengan Catur Muka, sebagai lambing dari Dewa Brahma
manifestasi Tuhan sebagai pencipta dunia beserta isinya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Usaha Jasa Pariwisata - 392
PATUNG GARUDA WISNU KENCANA
Patung ini berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran Bali. Karya masterpiece Bali I Nyoman Nuarta. Saat ini dikembangkan sebagai
taman budaya dan menjadi Landmark bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pelindung, mengendarai burung Garuda. Diambil dari cerita
Garuda Kerajaannya dimana rasa bhakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan akhirnya dilindungi
oleh Dewa Wisnu.
Patung ini dibangun dengan ketinggian 140 meter, diproyeksikan untuk mengikat tat ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km
sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi
penyelamatan lingkungan dan dunia.
KAWASAN NUSA DUA
Indah sekali membayangkan suatu Masyarakat yang tinggal di sudut sebuah Pulau terindah di Dunia, nun jauh dari keramaian kota,
masyarakatnya hidup dengan tenang disepanjang pantai berpasir putih dengan kilauan cahaya surya terpantul air laguna yang tenang.
Pemandangan yang begitu indah hingga kini masih belum terusik, bahkan bentuk bangunan berarsitektur Bali masih tetap dijaga
keharmonisannya sebagai ciri khas Pulau Bali.
Sebagai daerah pariwisata di kawasan ini telah tersedia sistem pelayanan yang komplek bagi masyarakat wisatawan modern, seperti air
bersih, instalasi listrik, telepon, saluran sanitasi serta fasilitas lainnya. Segala sesuatunya diusahakan dirancang dengan seksama untuk
menghindari polusi, kebisingan, pemandangan yang menyesakkan dan lain-lain.
Kawasan wisata ini terletak di paling selatan Pulau Bali, suatu lokasi yang paling dini mendapat sinar pagi. Di sepanjang 4 kilometer pantainya yang
berpasir putih ditumbuhi ratusan hektar pohon nyiur dengan hotel-hotel berbintangnya nan megah berfasilitas standar internasional. NUSA DUA
yang berjarak hanya 15 menit dari pelabuhan udara Ngurah Rai Bali telah banyak memberikan kontribusi pembangunan kepariwisataan dan bahkan
mengimbas ke daerah-daerah disekitarnya, seperti Benoa dan Sawangan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Usaha Jasa Pariwisata - 393
SANGEH
Sangeh adalah nama sebuah desa yang dibagian utara desanya.ditumbuhi pohon Pala seluas 14 hektar dan dihuni oleh ratusan
kera. Pohon pala seperti itu tidak dijumpai di tempat lain di Bali dan keberadaannya di Sangeh ini merupakan misteri. Sebuah pura kecil
diselimuti lumut hijau tersembunyi disela-sela hutan pala yang menjulang tinggi itu. Di punggung sebuah tugu pura tersebut di pahat patung
Garuda, seekor burung mistik yang di dalam cerita Samudramantana dikisahkan sedang mencari tirta Amerta di dasar samudra, kemudian atas
jasanya oleh Betara Wisnu, dihadiahkan seteguk kepadanya, akhirnya Garuda menjadi kendaraan setia Bathara Wisnu.
5. SULAWESI SELATAN