F. Tata Cara Analisis Hasil 1.
Pemeriksaan histopatologis organ
Data pemeriksaan histopatologis organ dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan mikroskop cahaya Olympus dp 10 berdasarkan
perubahan struktural yang terjadi dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Data ini digunakan untuk melihat hubungan antara dosis dan spektrum
efek toksik.
2. Uji reversibilitas
Data uji reversibilitas dianalisis secara kualitatif berdasarkan perubahan struktural yang terjadi pada kelompok tikus yang diberhentikan dari
pemberian infusa biji alpukat dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.
3. Pengamatan berat badan hewan uji
Data penimbangan berat badan hewan uji dihitung purata perubahan berat badan tiap kelompok hewan uji pada hari ke-0, 7, 14, 21 dan 28. Data
perubahan berat badan hewan uji antar minggu dan kelompok perlakuan dianalisis secara statistik dengan analisis General Linier Model Multivariate.
4.
Pengukuran asupan pakan dan minum hewan uji
Data asupan pakan dan minum dianalisis dengan cara menghitung purata makanan dan minuman yang dihabiskan tiap kelompok hewan uji setiap
harinya, kemudian dibuat grafik perubahan pola makan dan minum hewan uji.
G. Alur Penelitian
50 ekor tikus yakni 25 jantan dan 25 betina masing-masing dibagi kedalam 5 kelompok
Kel. II
Infusa biji alpukat dosis
360 mgkgBB
Selama 28 hari injeksi infusa biji alpukat secara peroral pada hewan uji dilakukan pada jam yang sama dengan hari pertama
Kemudian 2 hewan uji sisanya dipelihara tanpa perlakuan selama 14 hari untuk uji reversibilitas, pada hari ke-15
diakukan pembedahan dan pengamatan histopatologis Kel.
III Infusa biji
alpukat dosis 640,8
mgkgBB Kel.
IV Infusa biji
alpukat dosis 1140,6
mgkgBB Kel.
V Kontrol
aquadest 14285,7
mgkgBB Kel.
I Infusa biji
alpukat dosis 202,24
mgkgBB Hewan uji ditempatkan dalam metabolic cage secara acak
dan diadaptasikan selama 3 hari sebelum memulai perlakuan
Hari I hewan uji diberikan infusa biji Persea americana Mill. secara peroral
Hewan uji dikembalikan dalam metabolic cage dan diberi asupan pakan
Pada hari ke-29 Diambil 3 hewan uji untuk dilakukan pembedahan dan pengamatan histopatologis