Determinasi Tanaman Penetapan Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill.
Berdasarkan Tabel I dan II. di atas dapat dilihat bahwa tidak terjadi perubahan struktural histopatologis hati Gambar 6. pada tikus jantan dosis
202,24 mgkgBB, tikus betina dosis I 202,24 mgkgBB, dosis II 360 mgkgBB, dan dosis III 640,8 mgkgBB, namun sebagian tikus baik jantan dan betina baik
pada kelompok pemberian infusa biji Persea americana Mill. maupun kelompok kontrol aquadest menunjukkan beberapa perubahan struktural pada histopatologis
hati, di mana berdasarkan urutan keparahannya, yaitu, pertama adalah atrofi sebagian hepatosit, kedua adalah radang di sekitar pembuluh vaskular, ketiga
adalah degenerasi hidropik, degenerasi hidropik centro lobular, dan degenerasi melemak yang memiliki tingkat keparahan perubahan struktural yang sama.
Atrofi sebagian hepatosit ditandai dengan penyusutan sel-sel hepatosit dan pelebaran sinusoid yang disebabkan oleh mengecilnya sel atau berkurangnya
jumlah sel. Kondisi ini terjadi dikarenakan lingkungan sel atau asupan sel yang tidak memadai sehingga sel tersebut perlu mengecil sampai ke tingkat di mana sel
dapat melangsungkan kehidupannya. Perubahan struktural ini hanya merupakan homeostatis adaptif yang bersifat reversibel jika penyebabnya dapat dieliminasi
atau diperbaiki Donatus,2005. Penyebab dari atrofi dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain karena berkurangnya aktivitas, fisiologisproses
metabolik normal dalam tubuh misal saat infant berubah menjadi dewasa akan membuat menghilangnya timus, pasokan darah yang kuranganemia, nutrisi yang
tidak adekuat, luka pada sistem saraf, hilangnya stimulasi endokrin, kondisi patologis hewan uji dan penuaan Kumar, Cotran, Robbins, 2007. Atrofi sebagian
hepatosit Gambar 7. ini terjadi pada tikus betina kontrol aquadest perlakuan 28
hari Tabel II., sehingga dapat diketahui bahwa atrofi sebagian hepatosit yang terjadi tidak diakibatkan dari pemberian infusa biji Persea americana Mill..
Radang di sekitar pembuluh vaskuler ditandai dengan munculnya neutrofil dan limfosit di sekitar pembuluh darah vena porta. Inflamasi merupakan
respon luka ekstra sel yang muncul sebagai mekanisme pertahanan diri dan respon terhadap xenobiotika agar sel yang cidera dapat diperbaiki Donatus, 2005.
Radang di sekitar pembuluh vaskular Gambar 7. ini terjadi pada tikus betina kontrol aquadest perlakuan 28 hari Tabel II., sehingga dapat diketahui bahwa
radang di sekitar pembuluh vaskuler yang terjadi tidak diakibatkan dari pemberian infusa biji Persea americana Mill..
Hati merupakan organ yang mampu memperbaiki dan melindungi dirinya sendiri, tergantung pada keparahan cidera yang terjadi padanya dan kemampuan
beregenerasi hati itu sendiri Gupta, 2007. Degenerasi hidropik merupakan manifestasi pertama yang muncul pada hampir semua jenis cidera sel. Degenerasi
hidropik merupakan perubahan struktural akut yang bersifat reversibel Kumar, Abbas, Aster, 2015. Degenerasi hidropik ditandai dengan pelebaran vakuola
berbatas tidak jelas pada sel epitel kuboid di sitoplasma Gambar 7.. Degenerasi ini terjadi akibat adanya gangguan oksidasi pada sel hati kerusakan mitokondria,
penghentian produksi ATP, kegagalan pompa natrium, sehingga meningkatkan tekanan osmotik dan menyebabkan sel tidak dapat mengeliminasi air dan air
tertimbun di dalam sel, sehingga terjadi pembengkakan Donatus, 2005. Degenerasi hidropik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain trauma
mekanik misal pemejanan hewan uji secara peroral, kondisi hipoksia misal hewan