D = D = 14285 mgkgBB
Maka dosis aquadest adalah 14285 mgkgBB
8. Penyiapan hewan uji
Hewan uji tikus yang digunakan berjumlah 50 ekor 25 ekor jantan dan 25 ekor betina dari galur Sprague Dawley dengan umur 2-3 bulan dan
berat badan 150-250 g. Hewan uji ditempatkan dalam metabolic cage secara acak. Sebelum perlakuan hewan uji diadaptasikan dengan lingkungan selama 3
hari. Penelitian dengan hewan coba telah mendapat ethical clearance dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Lampiran 7 dan 8..
9. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji
Penelitian ini menggunakan 50 ekor tikus yakni 25 ekor tikus jantan dan 25 ekor tikus betina yang masing-masing dibagi secara acak ke dalam lima
kelompok di mana setiap kelompok akan berisi 5 ekor tikus. Kelompok I sampai IV diberi perlakuan infusa biji alpukat dengan peringkat dosis berturut-
turut 202,24 ; 360 ; 640,8 ; 1140,6 mgkgBB. Kelompok V adalah tikus yang diberikan aquadest sebagai kontrol negatif. Pemberian infusa biji Persea
americana Mill. dilakukan satu kali sehari selama dua puluh delapan hari
berturut-turut secara peroral. 10.
Prosedur pelaksanaan penelitian
Uji toksisitas subakut dilakukan dengan cara pemberian infusa biji Persea americana Mill.
satu kali sehari selama 28 hari pada hewan uji sesuai dosis pemberian di mana tikus tetap diberi makan dan minum. Pada hari ke-29
sebanyak 3 ekor hewan uji dari tiap kelompok dilakukan pembedahan baik jantan maupun betina. Sementara hewan uji yang tersisa yakni sebanyak 2 ekor
dipelihara tanpa diberi perlakuan infusa biji Persea americana Mill., selama 14 hari untuk melihat sifat efek toksik reversible atau irreversible, lalu pada hari
ke-15 hewan uji dilakukan pembedahan.
11. Prosedur pemusnahan hewan uji
Sebelum pembedahan, hewan uji dikorbankan dengan cara anastetika overdosis yakni memasukkan tikus kedalam wadah tertutup berisi eter yang
akan diinhalasi oleh tikus. Setelah dibedah, organ yang diinginkan diambil menggunakan pinset dan gunting bedah, kemudian organ dicuci dengan larutan
NaCl 0,9 dan dimasukkan kedalam pot formalin 10 untuk diawetkan. Hewan uji yang telah diambil organnya kemudian dikubur.
12. Pengamatan
a. Penimbangan berat badan hewan uji
Data penimbangan berat badan hewan uji dihitung purata perubahan berat badan tiap kelompok hewan uji pada hari ke-0, 7, 14, 21
dan 28. Data perubahan berat badan hewan uji antar minggu dan kelompok perlakuan dianalisis secara statistik dengan menggunakan
General Linier Model Multivariate.
b. Pengukuran asupan pakan dan minum hewan uji
Hewan uji asupan 30 g setiap harinya dan asupan minum 100 ml setiap harinya. Pengukuran dilakukan dengan cara menimbang sisa pakan
dari wadah pakan hewan uji. Selisih penimbangan berat pakan pada hari