Tabungan Plastic Card Landasan Teori

c. Dana pihak ketiga Dana pihak ketiga adalah dana berupa simpanan dari pihak masyarakat.

5. Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu UU No.10 tahun 1998. Program tabungan yang pernah diperkenankan pemerintah sejak tahun 1971 adalah tabanas, taska, tappelpram, tabungan ongkos naik haji, dan lain- lain. Akan tetapi, adanya berbagai deregulasi di bidang perbankan seperti Paket Juni 1983 dan Paket Oktober 1988 menyebabkan semua bank memiliki berbagai jenis produk tabungan dengan nama yang khusus serta memberikan rangsangan yang menarik bagi nasabahnya. Semua bank diperkenankan untuk mengembangkan sendiri berbagai jenis tabungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat tanpa perlu adanya persetujuan dari bank sentral Bank Indonesia, seperti diperkenalkannya tabungan harian dengan tingkat bunga yang dihitung harian secara rata-rata, adanya penarikan undian berhadiah, kemudahan untuk menyetor maupun menarik dana, serta berbagai fasilitas lainnya.

6. Plastic Card

Dengan pesatnya kemajuan teknologi perbankan, keuangan, dan sistem pembayaran elektronik, sekarang banyak sekali beredar kartu plastik yang dikeluarkan oleh bank untuk berbagai keperluan transaksi nasabah bank. Ada dua jenis kartu plastik yang umum beredar yaitu kartu kredit credit card dan kartu debet debit card. Kegunaan kedua kartu tersebut adalah sama yaitu sama-sama dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Akan tetapi secara prinsip keduanya mempunyai perbedaan antara yang satu dan yang lainnya dalam hal pembebanannya. Penggunaan kartu kredit akan berdampak pada pembebanan kepada nasabah dalam bentuk penambahan pos pasivautang. Sedangkan penggunaan kartu debet secara langsung akan mengurangi pos aktiva rekening nasabah pemegang kartu. Dilihat dari sis i bank yang menerbitkan kartu kreditdebet, maka keduanya memiliki perbedaan dalam penerbitannya. Untuk menerbitkan kartu kredit bank harus berdasarkan pada aplikasi yang diajukan oleh nasabah yang kemudian dinilai dan disetujui oleh bank. Sehingga penerbitan kartu kredit harus melewati tahap evaluasi terlebih dahulu, walaupun calon pemegang kartu adalah nasabah bank yang bersangkutan. Sedangkan untuk kartu debet, bagi bank merupakan simbol yang menunjukan bahwa pemegang kartu tersebut adalah nasabah pemilik rekening baik tabungan, deposito maupun giro bank yang bersangkutan. Sehingga bank pada prinsipnya dapat secara otomatis menerbitkan kartu ini pada nasabahnya sendiri. Dalam perkembangannya sekarang kedua jenis kartu plastik tersebut dapat disatukan, sehingga sebuah kartu plastik dapat berfungsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebagai kartu kredit dan sekaligus sebagai kartu debet. Hal ini dapat dijumpai karena banyak kartu kredit sekarang dapat digunakan untuk pengambilan uang tunai diberbagai tempat seperti ATM. Walaupun kedua jenis kartu tersebut disatukan dalam satu kartu plastik, namun prinsip pembebanannya tetap mengacu pada masing- masing fungsi kartu tersebut. Proses penerbitan kartu plastik melibatkan pihak-pihak sebagai berikut : a. Untuk jenis kartu kredit, bank yang menerbitkan issuer harus terafiliasi kepada badan penerbit kartu kredit seperti Visa Internasional dan atau Mastercard Internasional. b. Untuk jenis kartu debet dapat langsung diterbitkan oleh bank yang bersangkutan issuer untuk semua nasabahnya jika diminta berdasarkan permohonan nasabah, hal ini terkait karena ada pembebanan biaya tertentu dalam menggunakan kartu debet tersebut. c. Pemegang kartu cardholder adalah nasabah yang namanya tercantum dalam kartu yang diterbitkan oleh issuer. d. Merchant, yaitu pihak di luar bank seperti pertokoan, restoran, hotel dan tempat-tempat lainnya yang menerima pembayaran dengan menggunakan kartu plastik. Bank yang menerbitkan kartu plastik biasanya memiliki hubungan dengan pihak merchant yang disebut sebagai aquiring bank. Dalam mekanismenya aquiring bank akan membayar sejumlah tertentu tagihan dari pihak merchant sebesar nilai yang tercantum dalam sales draft. Dalam hubungan tersebut pihak aquiring bank akan mengenakan biaya yang dipotong langsung dari tagihan sales draft yang masuk.

7. Perilaku konsumen