Dalam hubungan tersebut pihak aquiring bank akan mengenakan biaya yang dipotong langsung dari tagihan sales draft yang masuk.
7. Perilaku konsumen
Ada beberapa pengertian atau definisi perilaku konsumen menurut pendapat para ahli. Perilaku konsumen sebagai suatu studi tentang unit
pembelian buying units dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-
ide Mowen dan Minor dalam Umar, 2003: 11. Perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan aktifitas individu secara
fisik yang dilibatkan dalam evaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa Louden dan Bitta dalam
Umar, 2003: 11. Sementara itu, pendapat yang lainnya bahwa perilaku konsumen merupakan suatu bagian dari aktivitas-aktivitas kehidupan
manusia, termasuk segala sesuatu yang teringat olehnya akan barang dan jasa yang dapat diupayakan sehingga ia akhirnya menjadi konsumen
Hanna dan Wozniak dalam Umar, 2003: 11. Dari beberapa contoh definisi perilaku konsumen di atas, serta
contoh-contoh lainnya yang walaupun tidak disajikan, kiranya dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan-tindakan
nyata individu atau kumpulan individu, misalnya suatu organisasi yang dipengaruhi oleh aspek eksternal dan internal yang mengarahkan mereka
untuk memilih dan mengkonsumsi barang atau jasa yang diinginkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Sikap konsumen
Sikap konsumen didefinisikan sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang Peter dan Olson, 2000: 130.
Evaluasi adalah tanggapan pengaruh pada tingkat intensitas dan gerakan yang relatif rendah. Evaluasi dapat diciptakan oleh sistem afektif maupun
kognitif.
9. Pengertian produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Konsep produk tidak terbatas pada
objek fisik-sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dapat disebut produk Kotler dan Armstrong, 2001: 11.
Dalam merencanakan penawaran pasar atau produk, pemasar harus
memikirkan lima tingkat produk Kotler dan Susanto, 2001: 560. Tingkat paling dasar adalah manfaat utama, yaitu jasa atau manfaat dasar
yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Tingkat kedua yakni pemasar harus
merubah manfaat utama itu menjadi produk generik, yaitu versi dasar
dari produk tersebut. Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan
produk yang diharapkan, yaitu satu set atribut dan persyaratan yang
biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika membeli produk itu.
Pada tingkat keempat, pemasar mempersiapkan produk tambahan, yaitu
yang meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakannya dari
produk pesaing. Pada tingkat kelima adalah produk potensial, yaitu
semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat produk tersebut di masa depan.
Tiap produk berhubungan dengan produk lainnya. Hierarki produk merentang mulai dari kebutuhan dasar sampai produk-produk khusus yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Kita dapat mengidentifikasi tujuh tingkat hierarki produk, antara lain :
a. Keluarga kebutuhan : Kebutuhan utama yang mendasari kelompok produk.
b. Keluarga produk : Semua kelas produk yang dapat memenuhi kebutuhan utama dengan efektifitas yang memadai.
c. Kelas produk : Sekelompok produk dalam keluarga produk yang diakui mempunyai kesamaan fungsional.
d. Lini produk : Sekelompok produk dalam kelas produk yang saling berhubungan erat karena memiliki fungsi yang sama, dijual pada
kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui jaringan distribusi yang sama, atau berada dalam kisaran harga tertentu.
e. Jenis produk : Produk-produk yang berada dalam lini produk yang memiliki salah satu bentuk dari produk tersebut.
f. Merek : Nama yang dihubungkan dengan satu atau lebih produk dalam lini produk yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber atau
karakter produk tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Unit produk : Suatu unit dalam merek atau lini produk yang berbeda dalam hal ukuran, harga, penampilan, atau atribut lainnya. Unit
produk disebut unit-penjaga-persediaan, atau varian produk. Sering kali muncul dua istilah lagi. Sistem produk merupakan
kelompok dari jenis produk yang berbeda tetapi saling berhubungan dan
berfungsi saling melengkapi. Bauran produk atau variasi produk
merupakan satu set produk dan unit produk yang disediakan penjual bagi pembeli.
Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut ketahanan atau keberwujudannya :
a. Barang habis dipakai : Barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.
b. Barang tahan lama : Barang berwujud yang biasanya tidak habis
setelah banyak digunakan.
c. Jasa : Aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Jasa tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, variabel, dan dapat habis. Akibatnya jasa biasanya membutuhkan pengendalian mutu yang lebih
tinggi, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian.
10. Atribut produk
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian
Tjiptono, 1995: 86. Atribut produk meliputi merek, kemasan, rasa, jumlah produk, jaminan garansi , pelayanan, kuantitas produk
pelengkap, dan lain- lain. Selain itu, atribut produk juga merupakan karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh
produk Mowen dan Minor, 2002: 312. Jadi berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
atribut produk adalah unsur- unsur atau karakteristik produk yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki produk lain yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut dibagi ke dalam dua kelas yaitu :
a. Atribut intrinsik : Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat
aktual produk. b. Atribut ekstrinsik
Atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk seperti nama, merek, kemasan, dan label.
11. Kepercayaan konsumen tentang atribut produk