22
F. Tata Cara Penelitian
Penelitian mengenai kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode
2005 dilakukan melalui tiga tahap. 1. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan meliputi analisis situasi dan penentuan masalah. Analisis situasi dilakukan dengan mencari informasi mengenai angka kejadian
penyakit jantung koroner. Diperoleh hasil yaitu pada tahun 2002 tercatat lebih dari tujuh juta orang meninggal dunia akibat PJK. Berdasar pada kenyataan ini, maka
diangkat masalah peresepan obat dan interaksinya pada pasien penyakit jantung koroner di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode
2005. 2. Tahap pengumpulan data
Data pada penelitian ini diambil dari lembar rekam medik pasien penyakit jantung koroner yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta periode 2005 sebanyak 123 buah. Data tersebut meliputi : jenis kelamin dan usia pasien, lama perawatan, keadaan pulang pasien, jenis obat,
jumlah obat, dan bentuk sediaan obat. 3. Tahap pengolahan data
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode statistika dengan menghitung persentasenya kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau
gambar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
G. Analisis Hasil
Analisis hasil penelitian adalah sebagai berikut ini. 1. Persentase jumlah obat yang diresepkan, bentuk sediaan obat, golongan dan
jenis obat. 2. Persentase jumlah pasien yang mengalami interaksi obat, yaitu jumlah pasien
yang mengalami interaksi dibagi jumlah pasien yang dianalisis dikali 100. 3. Persentase interaksi berdasarkan mekanismenya, yaitu jumlah jenis interaksi
dengan mekanisme tertentu dibagi jumlah jenis interaksi dikali 100. 4. Persentase interaksi obat berdasarkan nilai signifikansinya, yaitu jumlah
pasien yang mengalami interaksi dengan masing-masing signifikansi dibagi jumlah pasien yang dianalisis dikali 100.
H. Kesulitan Penelitian
Dalam proses penelitian ditemukan beberapa kesulitan seperti : tulisan dokter yang kurang jelas, pengisian kolom diagnosis yang kurang jelas, pengisian
aturan pakai dan dosis obat yang kurang lengkap, sedikitnya lembar catatan medik yang dikeluarkan tiap harinya yaitu 10 lembar untuk masing-masing peneliti.