23
G. Analisis Hasil
Analisis hasil penelitian adalah sebagai berikut ini. 1. Persentase jumlah obat yang diresepkan, bentuk sediaan obat, golongan dan
jenis obat. 2. Persentase jumlah pasien yang mengalami interaksi obat, yaitu jumlah pasien
yang mengalami interaksi dibagi jumlah pasien yang dianalisis dikali 100. 3. Persentase interaksi berdasarkan mekanismenya, yaitu jumlah jenis interaksi
dengan mekanisme tertentu dibagi jumlah jenis interaksi dikali 100. 4. Persentase interaksi obat berdasarkan nilai signifikansinya, yaitu jumlah
pasien yang mengalami interaksi dengan masing-masing signifikansi dibagi jumlah pasien yang dianalisis dikali 100.
H. Kesulitan Penelitian
Dalam proses penelitian ditemukan beberapa kesulitan seperti : tulisan dokter yang kurang jelas, pengisian kolom diagnosis yang kurang jelas, pengisian
aturan pakai dan dosis obat yang kurang lengkap, sedikitnya lembar catatan medik yang dikeluarkan tiap harinya yaitu 10 lembar untuk masing-masing peneliti.
24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pasien
Berdasarkan data bagian rekam medik, dalam kurun waktu 1 Januari 2005-31 Desember 2005, sebanyak 177 pasien PJK menjalani rawat inap di
RSPR. Dari populasi yang terdiri dari 177 pasien tersebut diambil 123 pasien sebagai subjek berdasarkan perhitungan pengambilan sampel minimal.
1. Distribusi jenis kelamin
Pada distribusi jenis kelamin diketahui pasien laki-laki PJK 58 orang 47,2 dan pasien wanita 65 orang 52,8.
47.20 52.80
laki-laki wanita
Gambar 2. Distribusi jenis kelamin pasien PJK di Instalansi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa laki-laki merupakan 70 dari semua pasien dengan angina pektoris. Teori ini didasarkan
pada kenyataan bahwa laki-laki rentan terhadap PJK pada usia 50 tahun
25 sedangkan wanita pada usia 65 tahun atau setelah menopause. Sebanyak 52
pasien PJK yang menjalani rawat inap di RSPR merupakan pasien lanjut usia ≥65
tahun, oleh karena itu peluang wanita menjadi lebih besar. Sebelum menopause, peluang wanita untuk terkena PJK lebih kecil
daripada laki-laki karena pembuluh darah wanita dilindungi oleh hormon estrogen. Hormon ini meningkatkan rasio low density lipoprotein LDL yang
bertanggung jawab atas pembentukan atherosclerosis dan high density lipoprotein HDL yang bertanggung jawab dalam membawa kelebihan LDL dalam darah ke
hati untuk diproses dan dibuang.
2. Distribusi umur
Hasil penelitian sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa PJK mulai dialami oleh laki-laki pada usia 50 tahun dan wanita pada usia 65 tahun.
0.80 17.10
30.10 52.00
20-30 tahun 35-49 tahun
50-64 tahun ≥65 tahun
Gambar 3. Distribusi umur pasien PJK di Instalansi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta