Tinjauan Pustaka Struktur, makna, dan fungsi mantra Hindu Jawa.

sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud Sudaryanto, 1993: 31. Kemudian analisis akan dilanjut dengan teknik baca markah, yaitu teknik yang menganalisis pemarkahan untuk menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu; dan kemampuan membaca peranan pemarkah itu marker berarti kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud. Berikut merupakan contoh penerapan metode agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung. 1 a Hong b Sang Hyang Surya c Kuasaning Sang Hyang Widhi d Haparing cahya dhumateng sadaya gesang e Sang Hyang Bagaskara f Kuasaning Sang Hyang Widhi g Haparing tumuwuh dhumateng sadaya gesang Mantra di atas dibagi menjadi lima baris yang ditandai dengan alfabet a, b, c, d, e, f, dan g. Dalam contoh tersebut, juga dapat ditemukan pemarkah pada awal mantra yang berupa kata Hong. Kata ini ditemukan pada setiap awal mantra. Kemudian kata Sang Hyang, yang selalu mengawali nama Tuhan maupun manifestasinya. Penggunaan paragraf juga digunakan pada setiap pemujian bentuk manifestasi Tuhan. Untuk menganalisis makna akan digunakan metode padan, yaitu metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa langue yang bersangkutan atau diteliti Sudaryanto, 1993:13. Tujuan analisis data dengan metode padan adalah untuk menentukan kejatian atau identitas objek penelitian Kesuma, 2007:47, pada metode padan ini, akan digunakan subjenis metode padan referensial. Metode padan referensial adalah metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa.Referen bahasa adalah kenyataan atau unsur luar bahasa yang ditunjuk satuan kebahasaan Kridalaksana, 2001:186.Metode padan referensial itu digunakan untuk menentukan identitas satuan kebahasaan menurut referen yang ditunjuk Kesuma, 2007:48. Berikut merupakan contoh penerapan metode padan dengan subjenis metode padan referensial. 2 Hong Kata Hong adalah sebuah kata referensial karena kata Hong memiliki referen yang mengacu pada suatu situasi yang kosong, hening, tetapi penuh dengan isi.Yang dimaksud dengan kosong tetapi penuh isi adalah situasi batin seseorang ketika tengah bermeditasi.Penggunaan kata Hong di awal juga berfungsi sebagai pengantar bagi umat untuk mencapai tahap kosong yang penuh isi tersebut. Untuk menganalisis fungsi, akan digunakan metode padan pragmatis. Metode padan pragmatis adalah suatu metode padan yang alat penentunya adalah mitra wicara Sudaryanto, 1993:13.Metode ini digunakan karena fungsi dalam penelitian ini, dapat dimengerti sebagai dampak langsung dari mantra-mantra dan ritual yang dapat dirasakan oleh umat Hindu-Jawa.Dengan demikian untuk dapat mengolah data-data fungsi tersebut, haruslah digunakan sudut pandang mitra wicara. Berikut merupakan contoh penerapan metode padan pragmatis.