59 respon masyarakat dalam pelaksanaan program Family Development Session FDS.
Analisa dalampenelitian ini terbagi atas tiga variabel, yaitu kognitif, afektif dan konatif. Adapun langkah-langkah analisis yang dilakukan antara lain:
a. Pengkodingan, yaitu mengklasifikasi jawaban-jawaban menurut macamnya.
b. Memberi katagori untuk mengklasifikasikan jawaban sehingga mudah
dianalisa serta disimpulkan guna menjawab masalah yang dikemukakan dalam penelitian.
c. Tabulasi, yaitu menggunakan tabel tunggal untuk mengetahui jawaban dan
skor dari masalah yang diteliti. Berikut ini akan dijelaskan analisis kualitatif responden dari setiap variabel.
5.2.1 Respon Kognitif Masyarakat Dalam Program FDS
Kognitif merupakan respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon kognitif masyarakat
dalam pelaksanaan program Family Development Session FDS di Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas berdasarkan pada pengetahuan dan
pemahaman masyarakat akan tujuan, manfaat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan program FDS.
Untuk mempermudah pengukuran, maka peneliti menjabarkan variabel kedalam 5 indikator yang mewakili respon kognitif masyarakat, dimana masing-
masing indikator dimasukkan dalam tabel tunggal untuk mengetahui jawaban dan nilai dari setiap responden. Berikut ini akan dijelaskan dengan tabel.
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Mengenai Program FDS No.
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Tahu
26 76,5
2 Kurang tahu
5 14,7
3 Tidak tahu
3 8,8
Jumlah 34
100 Sumber: Kuesioner 2016
Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat bahwa responden yang tahu akan adanya pelaksanaan program ini berjumlah 26 orang 76,5. Responden yang mengetahui
adanya program FDS adalah responden yangrutin menghadiri pengenalan program yang dilakukan oleh fasilitator, yaitu pendamping. Sebanyak 5 orang responden
14,7 kurang tahu adanya program FDS di kelurahan Timbang Deli kecamatan Medan Amplas karena mereka tidak rutin datang dalam sosialisasi program FDS dan
3orang sisa responden 8,8 tidak tahu mengenai program tersebut disebabkan oleh kesibukan pekerjaan yang membuat mereka tidak dapat mengikuti pengenalan
program FDS untuk pertama kalinya. Para responden yang mengetahui tentang pelaksanaan program ini menandakan
mereka merupakan warga yang aktif mengikuti pelaksanaan program lainnya yang sebelumnya pernah dilaksanakan di kelurahan Timbang Deli kecamatan Medan
Amplas. Program tersebut antara lain adalah PKH Program Keluarga Harapan dan BLT Bantuan Langsung Tunai.
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Mengenai
Pemahaman Tujuan Dari Program FDS No.
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Tahu
26 76,5
2 Kurang tahu
3 8,8
3 Tidak tahu
5 14,7
Jumlah 34
100 Sumber: Kuesioner 2016
Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat bahwa responden yang tahu tujuan dari program FDSberjumlah 26 orang 76,5. Responden yang tahu mengenai tujuan
diadakannya program FDS kebanyakan sudah mendengar sosialisasi program tersebut dilingkungan rumah mereka. Sebanyak 3 orang responden 8,8 kurang
tahu akan tujuan dari program ini dan 5 orang responden 14,7 menjawab tidak tahu untuk apa sebenarnya tujuan dari program FDS dilaksanakan di lingkungan
mereka.Responden yang kurang tahu maupun tidak tau mengenai tujuan dari program FDS ini adalah mereka yang jarang ikut dalam sosialisasi sehingga mereka
tidak mendapatkan informasi yang cukup mengenai program FDS.
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Manfaat Yang Dirasakan Dari Program FDS No.
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Ya
32 94,1
2 Kadang-kadang
2 5,9
3 Tidak
Jumlah 34
100 Sumber: Kuesioner 2016
Berdasarkan tabel 5.9 dapat dilihat bahwa responden sudah banyak yang merasakan manfaat dari program FDS bagi kehidupan mereka kedepannya, dimana
responden yang merasakan manfaat berjumlah 32 orang 94,1. Responden yang kadang-kadang merasakan manfaat program FDS berjumlah 2 orang 5,9 dan
tidak ada responden yang tidak merasakan manfaat program tersebut. Responden yang kadang-kadang merasakan manfaat dari program FDS disebabkan karena
mereka juga jarang menerapkan hasil pembelajaran terhadap diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitarnya.Pengetahuan masyarakat mengenai manfaat program ini
berpengaruh pula pada keikutsertaan mereka dalam pelaksanaan program itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Sumber Perolehan Informasi Mengenai Program FDS No.
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Pendamping
23 67,6
2 Pihak Kelurahan
7 20,6
3 Teman
4 11,8
Jumlah 34
100 Sumber: Kuesioner 2016
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10 dapat diketahui bahwa sumber perolehan informasi yang paling banyak didapat oleh responden adalah dari
pendamping.Responden yang memilih pendamping, yaitu berjumlah 23 orang 67,6.Hal ini membuktikan bahwa mereka aktif dalam mengikuti sosialisasi
sehingga dapat memperoleh informasi dari ketua kelompok atau
pendamping.Informasi yang diberikan juga dapat dipahami oleh responden sehingga mereka paham mengenai program yang dilaksanakan.Responden yang memperoleh
informasi mengenai program FDS dari pihak kelurahan berjumlah 7 orang 20,6, sedangkan responden yang memperoleh informasi dari teman berjumlah 4 orang
11,8. Responden yang memperoleh sumber informasi program FDS, baik dari pihak kelurahan maupun teman adalah mereka yang kurang aktif dalam mengikuti
setiap kegiatan yang diadakan.
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Kesesuaian Kebutuhan Dengan Materi Yang Disampaikan No.
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Sesuai
24 70,6
2 Belum Sesuai
9 26,5
3 Tidak Sesuai
1 2,9
Jumlah 34
100 Sumber: Kuesioner 2016
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11 dapat diketahui bahwa sudah banyak responden yang merasakan kesesuaian kebutuhan dengan materi yang
disampaikan oleh pendamping. Hal ini dibuktikan dengan jumlah responden sebanyak 24 orang 70,6. Responden yang belum merasakan bahkan tidak
merasakan kesesuaian kebutuhan dengan materi adalah mereka yang kurang mengerti dengan materi yang disampaikan sehingga mereka tidak mampu merasakan
kesesuaian tersebut. Hal ini juga disebabkan oleh minimnya penerapan responden akan materi pembelajaran yang mereka terima. Bila materi pembelajaran hanya
diterima tanpa diterapkan tentu akan sulit untuk mendapat kesesuaian tersebut karena menurut peneliti saat di lapangan, materi yang disampaikan sebenarnya sudah sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya. Jadi dalam hal ini masyarakat yang dituntut untuk menerapkan pembelajaran tersebut agar memperoleh kesesuaian
sehingga dapat memperkuat perilaku positif mereka.
Universitas Sumatera Utara
65
5.2.2 Respon Afektif Masyarakat Dalam Program FDS