b. Jurusan Tabel 4.2 jurusan
Frequenc y
Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid IPA
41 53,2
53,2 53,2
IPS 36
46,8 46,8
100,0 Total
77 100,0
100,0 Berdasarkan statistic viewer tabel 4.2 menunjukkan mayoritas responden
mengambil jurusan IPA, yaitu 41 orang 53,2 sedangkan sisanya mengambil jurusan IPS, yaitu 36 orang 46,8. Hal ini dikarenakan mereka yang memilih jurusan IPA
berasumsi jika nantinya ingin melanjutkan kuliah mereka bisa lebih bebas memilih jurusan yang mereka inginkan.Sedangkan memilih jurusan IPS peluang untuk
mendapatkan jurusan yang diinginkan nantinya pada saat masuk perguruan tinggi sangat kecil, hanya berkapasitas dibidang sosial saja.
4.3.2 Strategi Komunikasi Pengajar a. Kredibilitas
Kredibilatas berhubungan dengan persepsi sehingga dapat berubah bergantung pada pelaku persepsi atau dalam penelitian ini adalah para santrisamtriwati persepsi ini
dapat terbentuk atas kredibilitas sang pengajar dalam memberikan motivasi melalui proses belajar mengajar.
• Keahlian
Keahlian merupakan kesan yang dibentuk santrisantriwatitentang kemampuanpengajar dalam proses belajar mengajar.
Tabel 4.3 Ahli Dalam Menyampaikan Topik yang Dibicarakan
Frequenc y
Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat
ahli 11
14,3 14,3
14,3 ahli
64 83,1
83,1 97,4
kurang ahli
2 2,6
2,6 100,0
Total 77
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 77 responden, sebagaian besar responden menyatakan bahwa pengajar ahli dalam menyampaikan topik
yang dibicarakan, yaitu sebanyak 64 orang 83,1. Sebanyak 11 orang 14,3 responden menyatakan sangat setuju bahwa pengajar ahli dalam menyampaikan
topik atau materi pembelajaran yang dibicarakan dan hanya 2 orang 2,6 responden yang menyatakan kurang setuju.
Berdasarkan tabel tersebut didapat bahwa penyampaian topik yang dibicarakan atau materi yang disampaikan oleh pengajar kepada para
santrisantriwati adalah baik.Hal ini dikarenakan persepsi yang dibentuk pengajar kepada para santrisantriwati adalah karakter yang cerdas dengan
penyampaian hal-hal yang logis dan mudah untuk dimengerti sehingga terlihat ahli dalam penyampaian topik atau materi yang disampaikan.
• Kepercayaan
Kepercayaan berkaitan dengan kesan para santrisantriwatitentang pengajaryang berkaitan dengan watak yang ditampilkan pengajarberdasarkan
pengalaman yang diceritakan Pengajaritu sendiri, baik pengalaman pribadidalam melaksanakan ibadah maupun pengalaman yang diperkuat oleh kitab-kitab yang
telah dibaca.
Tabel 4.4 Kejujuran Pengajar Tentang Pengalamanya
Frequenc y
Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat
jujur 13
16,9 16,9
16,9 Jujur
58 75,3
75,3 92,2
kurang jujur
6 7,8
7,8 100,0
Total 77
100,0 100,0
Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 58 orang 75,3 dari 77 responden setuju bahwa pengajar jujur dalam menyampaikan pengalamannya selama
menekuni ilmu agama di Pesantren Tarbiyah Islamiyah Ar-Raudhatul Hasanah. Sebanyak 13 orang 16,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa
Universitas Sumatera Utara
pengajar jujur dalam menyampaikan pengalamanya, sedangkan sisanya 6 orang 7,8 yang kurang setuju dengan hal tersebut.
Berdasarkan tabel tersebut, didapat bahwa pengajar yang memberikan motivasi tersebut dapat dipercaya oleh para santrisantriwati yang
mendengarnya.Hal ini dikarekan adanya dukungan dengan ditampilkannya kitab-kitab yang akurat dan menjadi bukti kuat.
• Dinamisme
Dinamisme adalah kemampuan pengajarPesantren Tarbiyah Islamiyah Ar- Raudhatul Hasanahyang terkesan bersemangat dalam menyampaikan materi
yang disampaikan.
Tabel 4.5 Bersemangat Saat Berbicara
Frequenc y
Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat
bersemangat 10
13,0 13,0
13,0 bersemangat
61 79,2
79,2 92,2
kurang bersemangat
5 6,5
6,5 98,7
tidak bersemangat 1
1,3 1,3
100,0 Total
77 100,0
100,0 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa pengajar bersemangat saat berbicara, yaitu sebanyak 61 orang 79,2, sebanyak 10 orang 13,0 responden menyatakan sangat setuju bahwa pengajar
bersemangat saat berbicara, serta sebanyak 5 orang 6,5 responden menyatakan kurang setuju bahwa pengajar bersemangat saat berbicara dan
sisanya 1 orang 1,3 responden menyatakan tidak setuju bahwa pengajar saat berbicara.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan pengajar untuk menarik perhatian para santrisantriwati sangat baik karena kesan dinamisme yang
ditampilkan pengajar berbicara dengan semangat dapat terlihat dengan pergerakkan dalam menguasai isi materi yang akan disampaikan kepada
santrisantriwati pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
• Sosiabilitas
Sosiabilitas merupakan kemampuan pengajar dalam menimbulkan kesan yang riang dan senang bergaul pada santrisantriwati pada saat proses belajar
mengajar sedang berlangsung.
4. 6 Pribadi Senang Bergaul dan Periang
Frequenc y
Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat
berwibawa 20
26,0 26,0
26,0 berwibawa
53 68,8
68,8 94,8
kurang berwibawa
3 3,9
3,9 98,7
tidak berwibawa 1
1,3 1,3
100,0 Total
77 100,0
100,0 Tabel di atas menunjukkan bahwa 53 orang 68,8 dari 77 responden
menyatakan setuju bahwa pengajar memiliki pribadi yang senag bergaul dan periang. Sebanyak 20 orang 26,0 menyatakan sangat setuju bahwa pengajar
memiliki pribadi yang senang bergaul dan periang, semantara 3 orang 3,9 menyatakan kurang setuju bahwa pengajar memiliki pribadi yang senang bergaul
dan periang, sedangkan sisanya 1 orang 3,1 menyatakan bahwa pengajar memiliki pribadi yang senang bergaul dan periang.
Berdasarkan tabel tersebut, didapat kesimpulan bahwa kemampuan pengajar dalam menciptakan kesan yang periang dan senang bergaul pada
santrisantriwati berhasil dengan tidak meninggalkan kewibawaan yang pengajar punya di depan santrisantriwati. Hal ini dikarenakan bahwa pengajar dalam
menyampaikan materi maupun motivasi yang membangun selalu dengan wajah yang ceria dan senyuman.
Universitas Sumatera Utara
• Koorientasi
Koorientasi adalah kesan yang ditimbulkan pengajar kepada santrisantriwati yang mewakili nilai-nilai santrisantriwati atau mewakili hal-hal
yang disukai seperti kelompok, tokoh atau orang lain.
Tabel 4.7 Mirip dengan SeseorangKelompok yang Disukai
Frequenc y
Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat
mirip 10
13,0 13,0
13,0 Mirip
42 54,5
54,5 67,5
kurang mirip
13 16,9
16,9 84,4
tidak mirip 12
15,6 15,6
100,0 Total
77 100,0
100,0 Berdasarkan tabel di atas bahwa sebanyak 42 orang 54,5 dari 77
respnden menyatakan setuju bahwa pengajar mewakili kelompok, tokoh atau orang lain yang disukai. Sebanyak 13 orang 16,9 responden menyatakan
kurang setuju bahwa pengajar mewakili kelompok, tokoh atau orang lain yang disukai. Sebanyak12 orang 15,6 responden menyatakan tidak setuju bahwa
pengajar mewakili kelompok, tokoh atau orang lain yang disukai, dan sisanya 10 orang 13,0 menyatakan sangat setuju bahwa pengajar mewakili
kelompok, tokoh atau orang lain yang disukai. Berdasarkan tabel tersebut, didapat bahwa pengajar baik dalam
menunjukkan hal-hal yang diteladani oleh santrisantriwati, walaupun tidak semua santrisantriwati merasa pengajar mirip dengan orang yang mereka sukai.
• Karisma
Karisma adalah kemampuan pengajar dalam menimbulkan kesan jiwa pemimpin sehingga menimbulkan rasa kagum pada santrisantriwati.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Jiwa Pengajar yang Luar Biasa
Frequenc y
Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat kagum
16 20,8
20,8 20,8
kagum 51
66,2 66,2
87,0 kurang kagum
7 9,1
9,1 96,1
tidak kagum 3
3,9 3,9
100,0 Total
77 100,0
100,0 Tabel di atas menunjukkan 51 orang 66,2 dari 77 responden setuju
bahwa pengajar yang memberikan motivasi memiliki jiwa pemimpin yang luar biasa dalam arti rasa kagum. 16 orang 20,8 menyatakan sangat setuju.
Sebanyak 7 orang 9,1 responden menyatakan kurang setuju, dan sisanya 3 orang 3,9 responden menyatakan tidak setuju bahwa pengajar yang
memberikan motivasi memiliki jiwa pemimpin. Berdasarkan tabel tersebut, didapat bahwa pengajar berhasil menimbulkan
kesan jiwa pemimpin, berwibawa sehingga menimbulkan rasa kagum pada santrisantriwati. Hal ini dikarenakan pengajar menunjukkan sifat wibawa dan
mengayomi kepada santrisantriwati pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
b. Atraksi