4.4.3 Uji Silang antara Sosiabilitas dengan Lingkungan Belajar yang Kondusif
Tabel 4.26 Uji Silang antara Sosiabilitas dengan Lingkungan Belajar yang Kondusif
Dependent Variable: IT Source
Type III Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
Noncent. Parameter
Observed Powera
Corrected Model
6,922b 3
2,307 9,179
,000 27,538
,995 Intercept
51,641 1
51,641 205,436
,000 205,436
1,000 KM
6,922 3
2,307 9,179
,000 27,538
,995 Error
18,350 73
,251 Total
255,000 77
Corrected Total
25,273 76
a. R Squared = ,274 Adjusted R Squared = ,244
Berdasarkan output “SPSS Statistic Viewer”, diketahui nilai f
hitung
sebesar 9,179 lebih besar dari f
tabel
sebesar 0,05. Dengan demikian, bila analisis data tersebutdirumuskan melalui hipotesis, maka didapat:
f
hitung
: 9,179 ≥
f
tabel
: 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Kesimpulannya, terdapat hubungan yang signifikan
antara sosiabilitas dan lingkungan belajar yang kondusif.
4.5 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak.Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah rumus Spearman Rho Koefisien. Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data untuk hubungan antara variabel yang
sebenarnya dengan skala ordinal. Jika rho 0, maka hipotesis ditolak
Jika rho 0, maka hipotesis diterima Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford,
yaitu sebagai berikut: Kurang dari 0,20
: hubungan rendah sekali 0,20 – 0,40
: hubungan rendah 0,41 – 0,70
: hubungan yang cukup berarti
Universitas Sumatera Utara
0,71 – 0,90 : hubungan yang tinggi; kuat
Lebih dari 0,90 : hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat
di andalkan.
Tabel 4.27 Koefisien korelasi Spearman
variabelx Variabely
Spearmans rho variabelx
Correlation Coefficient
1,000 ,462
Sig. 2-tailed .
,000 N
77 77
variabely Correlation
Coefficient ,462
1,000 Sig. 2-tailed
,000 .
N 77
77 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Pada hasil perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan Spearman Rho Koefisien, terlihat angka .462 yang berarti sebagai 0,462. Angka tersebut adalah angka
koefisien korelasi. Diambil dua digit terakhir dibelakang koma menjadi 0,46. Angka tersebut menunjukkan hubungan yang cukup berarti dikarenakan terletak pada interval
0,41 – 0,70 pada skala Guilford. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan atau diuraikan terdapat hubungan yang cukup berarti tetapi pasti antara strategi komunikasi
pengajar dan motivasi belajar. Selanjutnya berdasarkan nilai rs yang diperoleh maka dapat dilakukan Uji
Determinan Korelasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi komunikasi pengajar dalam membentuk peningkatan motivasi belajar pada santrisantriwati
Pesantren Tarbiyah Islamiyah Ar-Raudhatul Hasanah Medan. �� = �
s
2
� 100 �� = 0,99
2
� 100 �� = 0,9801� 100
�� = 98,01
Dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh strategi komunikasi pengajar dalam membentuk peningkatan motivasi belajar pada santrisantriwati Pesantren Tarbiyah
Islamiyah Ar-Raudhatul Hasanah Medan adalah sebesar 98,01, sedangkan 1,99 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar strategi komunikasi pengajar.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Pembahasan