Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja

20 3. Penyusunan buku pedoman ketentuan pelaksanaan ketentuan teknis jabatan fungsional pustakawan. f. Penunjang tugas pustakawan, meliputi: 1. Pengajarpelatih pada diklat fungsionalteknis di bidang kepustakawanan 2. Peran serta dalam seminarlokakaryakonferensi di bidang kepustakawanan 3. Keanggotaan dalam organisasi profesi 4. Keanggotaan dalam tim penilai 5. Perolehan penghargaan tanda jasa ; dan 6. Perolehan gelarijazah kesarjaan lainnya. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengankinerja pustakawan adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan suatu tugas yang harus diemban oleh pustakawan dalam upaya mencapai tujuan perpustakaan dengan indikator yaitu 1 pengelolaan perpustakaan 2 pelayanan perpustakaan 3 pengembangan sistem kepustakawanan 4 pengembangan profesi 5 penunjang tugas pustakawan.

2.3 Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja

Menurut Wirawan 2007 menyatakan bahwa “budaya organisasi yang kondusif menciptakan kepuasan kerja, etos kerja, dan motivasi karyawan yang merupakan indikator terciptanya kinerja tinggi karyawan yang berdampak pada kinerja organisasi yang tinggi.” Lebih lanjut dinyatakan “adanya hubungan antara budaya dan kinerja dalam upaya meningkatkan produktifitas pelayanan sangat erat dalam pencapaian tujuan organisasi. Kinerja karyawan akan membaik seiring dengan internalisasi budaya organisasi”Bijaya 2006. Universitas Sumatera Utara 21 Para pemimpin tertinggi organisasi sebaiknya bisa memahami budaya organisasi yang ada dan sedang beroperasi dalam organisasinya. Jika budaya tersebut masih kondusif dan dapat mendukung organisasi dalam mencapai tujuannya, maka pemimpin perlu mengelola budaya organisasi dan mempertahankannya. Upaya mempertahankan budaya organisasi misalnya: dilakukan melalui pemberian imbalan atau promosi kepada anggota yang perilakunya konsisten terhadap buday organisasi. Mempertahankan budaya organisasi juga dilakukan dengan memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar norma, nilai-nilai, atau kode etik budaya organisasi. Demikian pula budaya organisasi yang kaitannya dengan kinerja pustakawan.budaya organisasi yang ada dalam perpustakaan dijadikan sebagai acuan oleh pustakawan dalam berprilaku. Pustakawan tidak bisa seenaknya sendiri apabila sedang berada dalang lingkungan perpustakaan. Dalam lingkungan organisasi perpustakaan terdapat norma, nilai, dan atuaran yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota organisasi, apabila nggota organisasi mampu menyelesaikan masalah perilaku maka hal itu merupakan imbalan tersendiri yang membuat anggota merasa percaya diri, mempunyai harga diri, dan kemampuan diri sehingga akan mendorng individu untuk berkinerja tinggi. Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah diuraikan dapat terlihat adanya hubungan yanag signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan, dimana budaya organisasi yang kuat akan memberikan rasa nyaman, komitmen, motivasi kerja, kepuasan kerja yang berdampak pada peningkatan kinerja karyawan serta kinerja organisasi. Universitas Sumatera Utara 22

2.4 Penelitian yang Relevan