Uji Validitas Uji Reliabilitas

29 Pilihan kurang Setuju KS bobot 3 Pilihan Tidak Setuju TS bobot 2 Pilihan Sangat Tidak Setuju STS bobot 1

3.8 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen

Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliebel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Selanjutnya hasil penelitian yang reliebel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.

3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui atau tidaknya instrumen. Ghozali 2005, 19 menyatakan bahwa mengukur validitas dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. 2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. 3. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis CFA Sedangkan menurut Sugiyono 2004, 213 bahwa: Validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total Product Moment Pearson. Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada taraf a=0,05. Rumus korelasi Product Moment dari karl’s Pearson. Universitas Sumatera Utara 30 Adapun rumus product moment adalah sebagai berikut: � �� = N ∑ �� − ∑ �∑ � �{�� 2 −∑ � 2 }{ � ∑ � 2 − ∑ � 2 } Keterangan : � �� : koefisien korelasai antara variabel X dengan variabel Y ∑X : jumlah skor variabel X ∑Y : jumlah skor variabel Y ∑X 2 : jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y 2 : jumlah kuadrat skor variabel Y ∑XY : jumlah hasil perkalian skor variabel butir dengan skor total N : jumlah subjek dalam penelitian Jika hasil perhitungan ternyata r hitung r tabel maka butir instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung r tabel maka dianggap tidak valid invalid, sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pertanyaan yang diberikan pada responden. Ghozali 2005:20 menyatakan bahwa pengukuran reabilitas dapat dilakuakn dengan dua cara, yaitu: 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan angket pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot, atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja angket diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain yang mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengujian reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik Universitas Sumatera Utara 31 Cronbach Alpha. Sutau konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. 3.9 Analisis Data 3.9.1 Analisis Deskriptif Peneliti menggunakan analisis deskriptif yang merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif yang dilakukan peneliti dengan cara mendistribusuikan jawaban responden dalam bentuk tabel lalu dihitung persentasenya, sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai jawaban responden. Perhitungan persentase dengan menggunakan tafsiran data dan menggunakan rumus. Setelah data di persentasikan lalu ditabulasikan. Rumus untuk menghitung persentase data adalah : P = � � × 100 Keterangan: P = Persentase f = Jumlah jawaban yang diperoleh n = sampel jumlah responden Dalam menginterpretasikan besarnya persentase yang didapat dari tabulasi data, peneliti menggunakan metode menurut Sudjono 2001:41: 1. 1-25 : sebagian kecil 2. 26-49 : hampir setengah 3. 50 : setengah 4. 51- 75 : sebagian besar 5. 76-99 : pada umumnya 6. 100 : seluruhnya Universitas Sumatera Utara 32 3.9.2 Analisis Korelasi Untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di`perpustakaan X digunakan korelasi Product Moment dengan ketentuan apabila nilai r hitung ≥ nilai r tabel maka korelasinya signifikan, dan sebaliknya apabila nilai r hitung ≤ nilai r tabel maka korelasinya tidak signifikan. Adapun rumus Product Moment adalah sebagai berikut: � �� = N ∑ �� − ∑ �∑ � �{�� 2 −∑ � 2 }{ � ∑ � 2 − ∑ � 2 } Keterangan : � �� : koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y ∑X : jumlah skor variabel X ∑Y : jumlah skor variabel Y ∑X 2 : jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y 2 : jumlah kuadrat skor variabel Y ∑XY : jumlah hasil perkalian skor variabel butir dengan skor total N : jumlah subjek dalam penelitian Hasil perhitungan korelasi bergerak -1 sampai +1. Jika perhitungan korelasi lebih besar dari 1 atau kurang dari -1, itu tandanya ada kesalahan dalam perhitungan. Untuk mengukur kedekatan korelasi antara variabel budaya organisasi dengan kinerja pustakawan, digunakan koefisien korelasi disimbolkan “r” dengan kategori sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 33 Tabel 3.2 : Koefisian Relasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0.80-1,000 Sangat kuat sekali Sumber : Sugiyono, 1998:149 3.10 Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka perlu dilakukan persyaratan analisis yaitu uji homogenitas dan uji normalitas. 1. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian populasi memiliki kesamaan atau tidak. Uji ini diklakukan dengan prasyarat dalam menganalisis independent tes dan ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikan lebih dari 0,05 dapat dikatakan bahwa varian data adalah sama. 2. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji liliefors dan dibantu dengan menggunakan aplikasi SPSS. Universitas Sumatera Utara 34 Dalam uji lilifors, untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dengan cara membandingkan L hitung dengan nilai kritis L tabel untuk taraf nyata α = 0,05 dengan kriteria : a. Ho diterima jika L hitung L tabel b. Ha diterima jika L hitung L tabel 3.11 Uji Hipotesis Uji parsial merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Uji parsial yang digunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi product moment. Menurut Sugiyono 2006, 212, “Korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama”. Kemudian untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja pustakawan maka perlu diuji signifikasinya. Rumus uji hipotesis ditunjukkan rumus sebagai berikut: t = r √�−2 √1−� 2 Hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Bentuk pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: a. Ho : ρ = 0 tidak terdapat hubungan yang signifikan anatra budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di perpustakaan Soeman HS Universitas Sumatera Utara 35 b. Ha : ρ ≠ 0 terdapat hubungan yang signifikan anatar budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di perpustakaan Soeman HS 3.12 Uji Koefisien Determinasi Pengujian kontribusi hubungan variabel bebas X terhadap variabel terikat Y dapat dilihat dari koefisien determinasi r 2 dimana 0 R 2 1. Hal ini menunjukkan nilai r 2 semakin mendekati nilai 1, maka hubungan variabel bebas X terhadap variabel Y semakin kuat. Sebaliknya jika nilai r 2 semakin dekat pada nilai 0 maka hubungan variabel bebas X terhadap variabel Y semakin lemah. Universitas Sumatera Utara 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Perpustakaan Soeman HS diresmikan pemakaiannya oleh Gubernur Riau H.M Rusli Zainal pada tanggal 24 Juni 2008. Perpustakaan Soeman HS telah beberapa kali mendapatkan penghargaan nasional di bidang fasilitas dan layanan berbasis teknologi informasi, antara lain peningkatan penilaian gradetingkat, pada tahun 2010 mendapatkan grade C, 2011 grade B, dan terakhir 2012 mendapat penilaian grade A sampai dengan sekarang. Berdasarkan data terakhir yang peneliti dapat dari Perpustakaan Soeman Hs, bahwa jumlah pejabat fungsional pustakawan yang berada di Perpustakaan Soeman HS berjumlah 36 orang. Dengan rincian 4 orang merupakan pustakawan madya, 12 orang pustakawan muda, 7 orang pustakawan pertama, 8 orang pustakawan penyelia, dan 5 orang pustakawan penyelia. Jenis-jenis layanan yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yaitu, layanan anak, layanan kidsmart, layanan informasi, registarsi anggota, sirkulasi umumpeminjaman dan pengembalian, terbitan berkala layanan serial, layanan referensi, bilik melayu deposit, bilik melayu Tanas Effendi, bilik sastra, Chevron Corner, centre of excellent, dan layanan e-book buku digital. Pada setiap layanan tersebut pustakawan melakukan layanan pada pemustaka. Universitas Sumatera Utara