Serat Kasar Kalsium Analisis Kandungan Gizi .1 Protein

3.7 Analisis Kandungan Gizi 3.7.1 Protein Cara kerja: 1. Timbang seksama 0,51 gram sampel, masukkan ke dalam labu Kjeldhal 100 ml. 2. Tambahkan 2 gram campuran selen dan 25 ml H2SO4 pekat. 3. Panaskan di atas pemanas listrik atau api pembakar sampai mendidih dan larutan menjadi jernih kehijau-hijauan sekitar 2 jam. 4. Biarkan dingin, kemudian encerkan dan masukkan ke dalam labu ukur 100 ml, tepatkan sampai tanda garis. 5. Pipet 5 ml larutan dan masukkan ke dalam alat penyuling, tambahkan 5 ml NaOH 30. 6. Sulingkan selama lebih kurang 10 menit, sebagai penampung gunakan 10 ml larutan asam borat 2 yang telah dicampur indikator. 7. Bilasi ujung pendingin dengan air suling. 8. Titrasi dengan larutan HCl 0,01 N. 9. Kerjakan penetapan blanko. 10. Perhitungan : Kadar Protein = �1−�2��� 0,014��.� �� �

3.7.2 Serat Kasar

Kadar serat kasar dilakukan dengan Metode Gravimetri. Penentuan kadar serat kasar yaitu ekstraksi sampel dengan asam dan basa untuk memisahkan serat kasar dari bahan lainnya. Universitas Sumatera Utara Cara kerja : 1. Di timbang dengan teliti 2 – 4 gram sampel yang telah bebas dari lemak dengan cara Soxlet atau dengan cara mengaduk, mengendap tuangkan sampel dalam pelarut organik sebanyak 3 kali. Keringkan sampel dan masukkan ke dalam erelenmeyer 500 ml. 2. Tambahkan 50 ml larutan H2SO4 1,25, kemudian didihkan selama 30 menit dengan menggunakan pendingin tegak. 3. Tambahkan 50 ml NaOH 3,25 dan didihkan lagi selama 30 menit. 4. Dalam keadaan panas, saring kedalam corong Bucher yang berisi kertas saring tak berabu Whatman 54, 41 atau 541 yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. 5. Cuci endapan yang terdapat pada kertas saring berturut-turut dengan air panas, H2SO4 1,25 air panas dan etanol 96. 6. Angkat Kertas saring beserta isinya, masukkan kedalam kotak timbang yang telah diketahui bobotnya, keringkan pada suhu 105ºC dinginkan dan ditimbang sampai bobot tetap. 7. Bila ternyata kadar serat kasar lebih besar dari 1, abukan kertas saring beserta isinya, timbang sampai bobot tetap. Perhitungan : a. Serat Kasar ≤ 1 Serat Kasar = � �2 × 100 b. Serat Kasar ≥ 1 Serat Kasar = �−�1 �2 × 100 Universitas Sumatera Utara Keterangan: w : Bobot cuplikan g w1: Bobot abu g w2: Bobot endapan pada kertas saring g

3.7.3 Kalsium

Pengamatan secara objektif dalam penentuan kadar kalsium dilakukan dengan menggunakan metode SSA Spektrofotometri Serapan Atom. Prinsip metode SSA adalah kelarutan logam akan mencapai kondisi maksimum pada derajat keasaman yang tinggi, hal ini akan dicapai pada pH 2-4. Kelarutan logam tersebut dapat diperbesar sehingga menaikkan temperatur. Larutan bahan disemprotkan melalui aspirator ke dalam nyala pada alat SSA, akan mengalami proses penguapan-pelarut, sublimasi akan menyerap sejumlah sinar. Jumlah sinar diserap akan sebanding dengan konsentrasi unsur yang dianalisis. Cara kerja dalam menentukan kadar kalsium : 1. Ditimbang 5 gram sampel 2. Kemudian diabukan, sampai terbentuk abu putih 3. Kemudian, abu ditambahkan dengan campuran larutan standart Ca dan Mg ke dalam tabung kimia. 4. Setelah itu, ditambahkan larutan Cl 5. Sampel dianalisis dengan SSA Perhitungan : Kadar setara Ca = � 1 × �×�� 1 � × 100 = � 2 × �×�� 2 � × 100

3.8 Pengolahan dan Analisis Data