Pembuatan Biskuit Kandungan Zat Gizi Pada Biskuit

adonan, sehingga menjadi ringan dan berpori, menghasilkan biskuit yang renyah dan halus teksturnya Faridah, 2008.

2.1.3 Pembuatan Biskuit

Pembuatan biskuit dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut Primarasa, 2004, yaitu: a. Bahan Membuat Biskuit 1. Tepung terigu 250 gram 2. Gula Halus 125 gram 3. Mentega 100 gram 4. Tepung Meizena 10 gram 5. Susu bubuk 25 gram 6. Baking Powder 12 sdt 7. Garam 12 sdt 8. Kuning telur ayam 1 butir 9. Air 50 ml b. Cara Membuat Biskuit 1. Campur mentega, kuning telur, garam, gula halus lalu mixer sampai rata. 2. Campur tepung terigu, baking powder, susu bubuk dan tepung meizena. 3. Campuran 1 dan campuran 2 dicampur lalu tambahkan air dan diadoni selama 15 menit. 4. Adonan dipipihkan dan dicetak sesuai selera. 5. Letakkan adonan kue yang telah dibentuk dalam loyang bersemir margarin. Universitas Sumatera Utara 6. Panggang adonan hingga matang

2.1.4 Kandungan Zat Gizi Pada Biskuit

Biskuit dikonsumsi oleh seluruh kalangan usia, baik balita hingga dewasa namun memiliki jenis yang berbeda. Biskuit yang beredar dipasaran memiliki kandungan gizi yang kurang seimbang, kebanyakan memiliki kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan lemak yang tinggi sedangkan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral relatif rendah. Berbagai penelitian mengenai pengaruh penambahan berbagai jenis tepung dalam pembuatan biskuit telah banyak dilakukan antara lain: Penelitian Suryani Utami 2012 yang berjudul pengaruh penambahan tepung pisang kepok terhadap daya terima biskuit sebagai alternatif makanan tambahan anak sekolah, pada pembuatan biskuit, kandungan kalsium dan tiamin meningkat setelah dilakukan penambahan tepung pisang kapok. Tabel 2.3 Kandungan Gizi Biskuit dengan Berbagai Variasi Penambahan Tepung Pisang Kepok per 100 gram Kandungan Gizi No Zat Gizi Biskuit dengan Tepung Terigu Biskuit dengan Penambahan Tepung Pisang Kepok 25 Biskuit dengan Penambahan Tepung Pisang Kepok 45 Biskuit dengan Penambahan Tepung Pisang Kepok 65 1 2 3 4 5 6 7 Kalori kkal Karbohidratgr Protein gr Lemak gr Serat gr Kalsium mg Tiamin mg 484,90 73,34 7,41 19,36 1,44 54,07 0,08 482,30 75,00 6,64 19,34 1,35 56,31 0,09 480,20 76,30 6,02 19,32 1,27 58,11 0,10 478,10 77,61 5,40 19,30 1,20 58,89 0,11 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya penelitian Yusi Febrina 2012, yang berjudul pengaruh penambahan tepung wortel terhadap daya terima dan kadar vitamin A pada biskuit. Berdasarkan penambahan tepung wortel terlihat peningkatan kandungan vitamin A. Tabel 2.4 Kandungan Zat Gizi Biskuit dengan Penambahan Berbagai Variasi Tepung Wortel per 100 gr Kandungan Gizi No Zat Gizi Biskuit dengan Tepung Terigu Biskuit Penambahan Tepung Wortel 5 Biskuit Penambahan Tepung Wortel 15 Biskuit Penambahan Tepung Wortel 25 1 2 3 4 5 6 Energi kkal Karbohidrat gr Protein gr Lemak gr Serat gr Vitamin A RE 505,90 71,50 7,20 21,60 6,93 900,80 498,60 69,60 7,15 21,50 7,54 909,20 498,60 66,20 7,11 21,50 8,78 925,90 469,10 62,70 7,04 21,50 10,10 942,70 2.2 Buah Pepaya Pepaya merupakan tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam diseluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, “papaja”. Dalam bahasa Jawa pepaya disebut kates dan dalam bahasa Sunda gedang. Buah pepaya tergolong buah yang populer dan digemari hampir seluruh penduduk di bumi ini. Pepaya merupakan tanaman yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia. Tanaman pepaya di Indonesia dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran pegunungan 1000 m dpl. Negara penghasil pepaya antara lain Kostarika, Republik Dominika, Puerto Riko dan lain-lain. Brazil, India dan Indonesia merupakan penghasil pepaya yang cukup besar Warisno, 2003. Universitas Sumatera Utara Dalam sistematika taksonomi tumbuh-tumbuhan, tanaman pepaya Carica papaya L diklasifikasikan sebagai berikut Yuniarti, 2008: Kerajaan : Plantae Divisi : Spermathophyta Kelas : Dicotyledone Ordo : Cistales Famili : Caricaceae Genus : Carica Spesies : Carica Papaya L. Pepaya Carica Papaya L. merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Tanaman ini menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang matang berwarna kuning kemerahan, rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Hampir semua bagian tanaman pepaya dapat dimanfaatkan, mulai dari daun, batang, akar, maupun buah. Buah pepaya matang tergolong buah yang banyak digemari oleh masyarakat. Daging buahnya lunak dengan warna merah atau kuning, rasanya manis dan menyegarkan karena mrngandung banyak air Nuraini, 2015. Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam buah pepaya adalah kalori, karbohidrat, protein, lemak, serat, omega 3, antioksidan, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, asam folat, vitamin C, vitamn E, vitamin K, sodium, potasium, kalsium, besi, magnesium, fosfor, seng, enzim papain, ß-karoten, ß-crypto xanthin, dan lutein zeaxanthin. Zat antioksidan yang Universitas Sumatera Utara terdapat di dalam buah pepaya yaitu vitamin A, vitamin C, vitamin E, flavonoid, ß-karoten, ß-crypto xanthin, dan lutein zeaxanthin. Pepaya yang matang memiliki tingkat kadar antioksidan paling tinggi. Zat antioksidan ini bermanfaat untuk mengurangi resiko peradangan, mencegah kanker, membatu mengobati asma, menurunkan tekanan darah tinggi, menjaga kesehatan pencernaan, mencegah radang sendi, mencegah diabetes, menjaga kesehatan mata, menurunkan demam, menurunkan resiko penyakit jantung, menjaga kesehatan ginjal, mencegah stroke, menjaga kesehatan kulit, meredakan peradangan, mengobati rematik, menjaga kesehatan lambung, memperbaiki sistem imunitas tubuh, dan mencegah penuaan dini Irmawati, 2015 Pepaya merupakan tanaman yang mengandung enzim papain, yaitu enzim yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Selain itu, enzim papain juga berfungsi sebagai stabilisator pergerakan usus secara optimal sehingga kerja usus tetap dalam kondisi normal. Selain kandungan papain, buah pepaya juga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi, sehingga bermanfaat bagi pencegahan kanker usus besar, serat ini juga sangat berguna bagi mereka yang kesulitan buang air besar. Serat pepaya dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung dan pada saat yang sama dapat mencegah penyakit jantung Kurnianti, 2013. Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Jenis Buah Pepaya