commit to user 47
menghindari mata pelajaran tersebut. Dalam pembelajaran matematika selama ini, dunia nyata hanya dijadikan tempat mengaplikasikan konsep. Akibatnya, siswa
kurang menghayati atau memahami konsep-konsep matematika, dan siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan adanya hal seperti itu sangat berakibat buruk bagi perkembangan pendidikan matematika ke depan, pemahaman konsep pembelajaranpun menjadi
rendah sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang memuaskan. Berdasarkan hasil penelitian awal melalui observasi, untuk mengatasi
pemahaman konsep perkalian dalam matematika tersebut peneliti menciptakan perubahan proses pembelajaran matematika yang menyenangkan dan bukan
menyeramkan sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.Oleh karena itu untuk meningkatkan pemahaman siswa pada konsep
perkalian, peneliti
menggunakan Pendekatan Matematika Realistik.
2. Deskripsi Hasil Penelitian
a. Deskripsi Data Awal
Permasalahan yang ditemui pada diri siswa antara lain yaitu tidak memperhatikan saat guru sedang memaparkan materi, kurang aktif pada saat
pembelajaran, menunjukkan sikap jenuh saat pembelajaran, tidak berani tampil di depan kelas , kurang antusias saat merespon tindakan guru,
Rendahnya nilai hasil belajar siswa yang ditunjukkan dari tes awal tentang perkalian yaitu dari 16 siswa hanya 37,5 atau 6 siswa yang mendapat nilai di
atas batas KKM. Sedangkam yang lainnya berada di bawah batas KKM. Fakta hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
mendapatkan nilai rendah. Dengan demikian hasil belajar siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul Wonogiri perlu ditingkatkan. Agar lebih jelas maka kondisi awal
hasil belajar matematika pada pokok bahasan perkalian dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
commit to user 48
Tabel 1. Daftar Nilai Matematika Materi Perkalian Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 pada Kondisi Awal
Nomor Nilai
Keterangan urut
Induk 1.
546 80
Tuntas 2.
533 40
Tidak Tuntas 3.
537 50
Tidak Tuntas 4.
547 40
Tidak Tuntas 5.
548 40
Tidak Tuntas 6.
549 40
Tidak Tuntas 7.
551 60
Tidak Tuntas 8.
552 50
Tidak Tuntas 9.
553 90
Tuntas 10.
555 70
Tuntas 11.
556 70
Tuntas 12
557 80
Tuntas 13.
558 40
Tidak Tuntas 14.
559 50
Tidak Tuntas 15
561 70
Tuntas 16
562 60
Tidak Tuntas Rata-rata = 58,12
commit to user 49
Tabel 2. Frekuensi Data Nilai Matematika Perkalian Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 Pada Kondisi Awal
Berdasarkan Tabel.2 maka dapat digambarkan pada gambar grafik sebagai berikut :
Gambar 7. Grafik Data Nilai Matematika Perkalian Siswa Kelas II SDN III Pokoh Kidul Tahun 2011 pada Kondisi Awal
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan tindakan, siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul sebanyak 16 siswa hanya 6 siswa
1 2
3 4
5
40-49 50-59
60-69 70-79
80-89 90-99
No Rentang Nilai
Frekuensi Prosentase
1. 40-49
5 31,25
2. 50-59
3 18,75
3. 60-69
2 12,5
4. 70-79
3 18,75
5. 80-89
2 12,5
6. 90-99
1 6,25
JUMLAH 16
100
commit to user 50
yang memperoleh nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal.Sebanyak 10 siswa atau 62,5 memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan yaitu 65. Maka
peneliti mengadakan konsultasi dengan dewan guru untuk melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan matematika realistic.
Dari hasil tes awal nilai terendah siswa adalah 40, nilai tertinggi siswa adalah 90, dan rata-rata nilai seluruh siswa adalah 58,12.Hal ini dapat dilihat pada
table 3.
Tabel 3. Hasil Tes Awal Keterangan
Tes Awal
Nilai terendah 40
Nilai tertinggi 90
Rata-rata nilai 58,12
Siswa belajar tuntas 37,5
Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa diperoleh nilai rata-rata kemampuan siswa menjawab soal dengan benar adalah 58,12 dimana hasil
tersebut masih dibawah rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak guru, peneliti dan sekolah yaitu sebesar 65. Sedangkan besarnya prosentase siswa tuntas pada
materi perkalian sebesar 37,5 saja, dari pihak sekolah ketuntasan siswa diharapkan mencapai lebih dari 85. Dari hasil tes awal tersebut, maka dilakukan
tindakan lanjutan untuk meningkatkan pemahaman konsep, prestasi belajar, aktivitas siswa pada kegiatan belajar mengajar, khususnya untuk materi pokok
perkalian. Dari hasil tes awal pada table di atas dapat disimpulkan sementara bahwa
penguasaan materi perkalian oleh siswa kelas II SDN III Pokoh Kidul masih kurang. Adanya beberapa indicator yang masih memiliki porsi jawaban yang
kurang dari yang diharapkan memberikan indikasi bahwa siswa masih belum begitu paham pada beberapa indicator belajar materi pokok perkalian.
commit to user 51
b. Deskripsi Data Tindakan