menghidrolisis tepung daun lamtoro sehingga dapat ditingkatkan kualitas nutriennya. Penggunaan enzim eksogen ini terkendala dengan harga enzim komersil yang mahal di
pasaran dan biasanya enzim komersil dijual dengan spesifik aktifitas enzim tertentu. Terkait dengan hal tersebut sangatlah penting dicari sumber enzim yang mengandung multi
enzim, murah dan efektif untuk meningkatkan kualitas nutrien dari tepung daun lamtoro. Cairan rumen domba merupakan salah satu sumber bahan suplemen alternatif
yang murah dan dapat dimanfaatkan dengan mudah sebagai sumber enzim hidrolase Moharrery dan Das, 2002. Cairan rumen domba Ovies aries yang didapat
dengan memeras isi rumen, merupakan limbah rumah pemotongan hewan selanjutnya disingkat RPH ketersediaan cukup melimpah dan berpotensi sebagai
sumber enzim. Kung et al. 2000 melaporkan bahwa cairan rumen sapi mengandung enzim protease deaminase yang menghidrolisis protein atau peptida,
amilase yang menghidrolisis pati, selulase yang menghidrolisis selulosa, hemiselulase xylanase yang menghidrolisis hemiselulosa xylan, lipase yang
menghidrolisis emak, fitase yang menghidrolisis fitat dan lain-lain. Potensi multienzim yang terkandung dalam cairan rumen diharapkan dapat
menghidrolisis nutrien dalam TDL sehingga kualitas nutrien TDL dapat ditingkatkan. Selain mengandung enzim, cairan rumen domba juga mengandung asam-
asam amino, vitamin dan mineral. Peningkatan kulitas nutrient TDL akan meningkatkan pula kinerja pertumbuhan dan pemanfaatan pakan ikan yang
mengandung TDL. Produk yang diekstraksi dari cairan rumen ini diharapkan dapat secara langsung digunakan oleh pembudidaya ikan nila sehingga jauh lebih efisien
dibanding bila harus mendirikan sebuah industri enzim yang memerlukan investasi biaya yang sangat besar.
1.2. Perumusan Masalah
Usaha untuk meningkatkan nilai guna TDL sebagai alternatif sumber protein nabati pakan ikan nila mengalami kendala karena kandungan serat kasar dan
asam fitat yang tinggi, sedangkan di lain pihak ikan memiliki kemampuan terbatas untuk mencerna pakan berserat dan dan kandungan asam fitat yang tinggi. Pendekatan
penggunaan enzim untuk menghidrolisis tepung daun lamtoro diharapkan dapat menurunkan kadar serat, kandungan antinutrien asam fitat sehingga kualitas nutrien
dari TDL meningkat. Peningkatan kualitan nutrien ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pakan sehingga kinerja pertumbuhan ikan nila dapat lebih baik.
Potensi yang dimiliki oleh cairan rumen domba sebagai sumber enzim- enzim hidrolisis seperti amilase, protease, lipase dan selulase menjadikannya sebagai
salah satu sumber bahan suplemen alternatif yang murah dan dapat dimanfaatkan dengan mudah untuk meningkatkan kualitas nutrien dari tepung daun lamtoro,
sehingga kecernaan dapat meningkat dan pertumbuhan ikan nila dapat lebih optimal.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum :
Meningkatkan kualitas nutrien TDL sebagai sumber protein nabati alternatif pakan ikan nila dengan memanfaatkan dan mendayagunakan cairan rumen domba sebagai
sumber enzim hidrolisis predigestion
1.3.2. Tujuan khusus :
1. Menguji aktifitas enzim selulase, amilase, protease, lipase dan fitase dalam
ekstrak enzim cairan rumen domba yang dipelihara dengan pakan hijauan. 2.
Mengkaji pengaruh hidrolisis predigestion TDL dengan ekstrak enzim cairan rumen domba terhadap kualitas nutrien TDL.
3. Menguji efektifitas pemanfaatan TDL terhidrolisis predigestion dalam pakan
untuk ikan nila serta pengaruhnya pada perubahan aktifitas enzim pencernaan dan metabolisme nutrient dalam tubuh ikan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pengembangan ilmu nutrisi ikan khususnya untuk meningkatkan kualitas nutrien dari TDL dengan menggunakan
ekstrak enzim cairan rumen domba, yang selanjutnya dalam jangka panjang teknologi ini dapat diaplikasikan dan dikembangkan dalam budidaya ikan nila.
1.5. Perumusan hipotesis
Jika hidrolisis TDL dengan enzim cairan rumen domba dapat meningkatkan kualitas nutrien TDL maka penggunaan TDL dapat menghasilkan pertumbuhan dan pemanfaatan
pakan ikan nila yang lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tepung daun lamtoro tanpa perlakuan enzimatis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kebutuhan Nutrien Ikan Nila
Komponen pakan yang berkontribusi terhadap penyediaan materi dan energi untuk tumbuh adalah protein, karbohidrat dan lemak. Protein pada ikan
berperan sebagai sumber nutrient dan sebagai sumber energy. Protein merupakan molekul kompleks yang terdiri dari asam amino esensial dan non
essensial. Protein adalah nutrien yang sangat dibutuhkan untuk perbaikan jaringan tubuh yang rusak, pemeliharaan protein tubuh, penambahan protein tubuh untuk
pertumbuhan, materi untuk pembentukan enzim dan beberapa jenis hormon, dan juga sebagai sumber energi NRC 1993. Kebutuhan ikan akan protein dipengaruhi
oleh berbagai faktor diantaranya ukuran ikan, temperatur air, kadar pemberian pakan, kandungan energi dalam pakan yang dapat dicerna dan kualitas protein
Furuichi 1988. Kebutuhan protein ikan berbeda-beda menurut spesiesnya, namun pada
umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 30 - 40 dalam pakannya Jobling 1994. Ikan air tawar umumnya dapat tumbuh dengan baik dengan pemberian
pakan yang mengandung kadar protein 25 - 35 dengan rasio energi protein adalah sekitar 8 kkalgram protein. Pada Tabel 1 disampaikan data perbedaan
kebutuhan protein ikan nila dengan bobot tubuh yang berbeda. Defisiensi asam amino esensial Agr,Thr, He, His, Met dan kandungan
mimosin Lim dan Dominy 1991 merupakan faktor pembatas dalam pemanfaatan TDL dalam pakan ikan. Defisiensi asam amino dapat diatasi dengan
menambahkan asam amino esensial yang menjadi pembatas sedangkan untuk mengatasi mimosin telah dilaporkan beberapa metode untuk mereduksi mimosin.
Seperti dilaporkan oleh Hasan et al. 1994, kecernaan TDL pada Labeo rorita fingerling pada daun yang tidak direndam dalam air adalah 62,7, sedangkan
kecernaan daun yang direndam dalam air adalah 82,7 . Pada ikan Lobeo Rohita
dan ikan nila, didapatkan bahwa dengan peningkatan kadar TDL dalam pakan baik dengan perendaman maupun tidak, terjadi penurunan pemanfaatan
protein dan lemak Hasan et al. 1994; Nandeesha et al. 1991; We dan Wang 1987. Sedangkan Osman et al. 1996 melaporkan bahwa TDL yang dikeringkan dengan