67 menjamin keakuratan hasil. Uji statistik yang dapat digunakan dalam penelitian
ini yaitu uji Glejser yang dilakukan dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen”. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Apabila nilai signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5 maka dapat disimpulkan
tidak ada heteroskedastisitas.
3.9. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.9.1. Metode Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan variabel- variabel yang ada dalam penelitian yaitu prestasi belajar PPL, prestasi belajar
MPB, prestasi belajar MKB, dan minat menjadi guru. Pengukuran variabel prestasi belajar PPL, prestasi belajar MPB, dan prestasi belajar MKB dalam
penelitian ini mengklasifikasikan deskripsi persentase ke dalam 5 tingkat kategori, dimana panjang kelas intervalnya disesuaikan dengan skor yang diperoleh dari
lapangan.
Kategori Prestasi Belajar PPL
Berdasarkan hasil lapangan diperoleh prestasi belajar PPL tertinggi 93 dan terendah 81,5, karena dalam penelitian ini mengklasifikasikan ke dalam 5
tingkat kategori maka diperoleh rentang nilai 11,5 93 - 81,5 dan panjang kelas 2,3 11,55. Kategori variabel prestasi belajar PPL dapat dilihat pada Tabel 3.6 :
68
Tabel 3.6 Kriteria Deskriptif Variabel Prestasi Belajar PPL
No. Nilai
Kriteria 1
90,8 – 93 Sangat Baik
2 88,5 – 90,7
Baik 3
86,2 – 88,4 Cukup
4 83,9 – 86,1
Kurang 5
81,5 – 83,8 Sangat Kurang
Kategori Prestasi Belajar MPB
Berdasarkan hasil lapangan diperoleh prestasi belajar MPB tertinggi 87 dan terendah 72,33, karena dalam penelitian ini mengklasifikasikan ke dalam 5
tingkat kategori maka diperoleh rentang nilai 14,67 87 - 72,33 dan panjang kelas 2,93 14,675. Kategori variabel prestasi belajar MPB dapat dilihat pada Tabel
3.7 :
Tabel 3.7 Kriteria Deskriptif Variabel Prestasi Belajar MPB
No. Nilai
Kriteria 1
84,06 – 87 Sangat Baik
2 81,13 – 84,05
Baik 3
78,20 – 81,12 Cukup
4 72,27 – 78,19
Kurang 5
72,33 – 75,26 Sangat Kurang
Kategori Prestasi Belajar MKB
Berdasarkan hasil lapangan diperoleh prestasi belajar MKB tertinggi 86,80 dan terendah 68, karena dalam penelitian ini mengklasifikasikan ke dalam 5
tingkat kategori maka diperoleh rentang nilai 18,8 86,80 - 68 dan panjang kelas 3,76 18,85. Kategori variabel prestasi belajar MPB dapat dilihat pada Tabel 3.8:
Tabel 3.8 Kriteria Deskriptif Variabel Prestasi Belajar MKB
No. Nilai
Kriteria 1
83,05 – 86,8 Sangat Baik
2 79,29 – 83,04
Baik 3
75,53 – 79,28 Cukup
4 71,77 – 75,52
Kurang 5
68 – 71,76 Sangat Kurang
69 Pengukuran variabel minat menjadi guru dilakukan dengan memberikan
skor dari jawaban angket yang diisi oleh responden dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3.9 Tingkat Skor Jawaban Angket
Jawaban Responden Keterangan
Skor SS
Sangat Setuju 5
S Setuju
4 RR
Ragu-Ragu 3
TS Tidak Setuju
2 STS
Sangat Tidak Setuju 1
Perhitungan indeks persentase dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P = x 100 Ali dalam Wardani, 2008:67
Keterangan : P
= Persentase skor data yang diperoleh n
= Jumlah skor yang diperoleh N
= Jumlah skor idealmaksimum Pengukuran variabel minat menjadi guru dalam penelitian ini
mengklasifikasikan deskripsi persentase ke dalam 5 tingkat kategori, dimana panjang kelas intervalnya disesuaikan dengan skor yang diperoleh dari lapangan.
Kategori Variabel Minat Menjadi Guru
Angket pengukuran minat menjadi guru terdiri dari 19 pertanyaan dengan skor tertinggi 5, sehingga memiliki skor maksimal 95 19X5. Berdasarkan
jawaban responden diperoleh skor tertinggi 87 dan terendah 56, maka diperoleh persentase tertinggi 91,58 8795 X100 dan persentase terendah 58,95
5695 X100 dengan rentang persentase 32,63 91,58 - 58,95 dan
70 interval kelas persentase 6,53 32,635. Kategori variabel minat menjadi guru
dapat dilihat pada Tabel 3.10 :
Tabel 3.10 Kriteria Deskriptif Variabel Minat Menjadi Guru
No. Skor Interval
Kriteria 1
85,08 – 91,58 Sangat Tinggi
2 78,55 – 85,07
Tinggi 3
72,02 – 78,54 Sedang
4 65,49 – 72,01
Rendah 5
58,95 – 65,48 Sangat Rendah
Adapun pengukuran indikator minat menjadi guru yaitu sikap terhadap profesi guru dan norma subyektif profesi guru berdasarkan skor yang
diperoleh dari lapangan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Kategori Indikator Sikap terhadap Profesi Guru
Angket pengukuran indikator sikap terhadap profesi guru terdiri dari 12 pertanyaan dengan skor tertinggi 5, sehingga memiliki skor maksimal 60 12X5.
Berdasarkan jawaban responden diperoleh skor tertinggi 56 dan terendah 34, maka diperoleh persentase tertinggi 93,33 5660 X100 dan persentase
terendah 56,67 3460 X100 dengan rentang persentase 36,66 93,33 - 56,67 dan interval kelas persentase 7,33 36,605. Kategori indikator sikap
terhadap profesi guru dapat dilihat pada Tabel 3.11 :
Tabel 3.11 Kriteria Deskriptif Indikator Sikap terhadap Profesi Guru
No. Interval
Kriteria 1
86 – 93,33 Sangat Tinggi
2 78,67 – 85,99
Tinggi 3
71,34 – 78,66 Sedang
4 64,01 – 71,33
Rendah 5
56,67 – 64 Sangat Rendah
71 2 Kategori Indikator Norma Subyektif Profesi Guru
Angket pengukuran indikator norma subyektif profesi guru terdiri dari 7 pertanyaan dengan skor tertinggi 5, sehingga memiliki skor maksimal 35 7X5.
Berdasarkan jawaban responden diperoleh skor tertinggi 33 dan terendah 19, maka diperoleh persentase tertinggi 94,29 3335 X100 dan persentase
terendah 54,29 1935 X100 dengan rentang persentase 40 94,29 - 54,29 dan interval kelas persentase 8 405. Kategori indikator norma
subyektif profesi guru dapat dilihat pada Tabel 3.12 :
Tabel 3.12 Kriteria Deskriptif Indikator Norma Subyektif Profesi Guru
No. Interval
Kriteria 1
86,30 – 94,29 Sangat Tinggi
2 78,30 – 86,29
Tinggi 3
70,30 – 78,29 Sedang
4 62,30 – 70,29
Rendah 5
54,29 – 62,29 Sangat Rendah
3.9.2. Analisis Regresi Linier Berganda dengan Variabel Moderating