Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi sensory stimuli. Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Walaupun begitu, menafsirkan
makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi Rakhmat, 2007:51. Persepsi adalah inti komunikasi,
sedangkan penafsiran interpretasi adalah inti persepsi yang identik dengan penyandian-penyandian baik decoding dalam proses komunikasi. Persepsi
disebut inti komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat, tidak mungkin dapat berkomunikasi efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan
dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai
konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas Mulyana, 2005:167. Persepsilah yang menentukan untuk menyeleksi
proses dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai
konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas Mulyana, 2005:180. Menurut McMahon dalam Adi, 1994:55 persepsi
diartikan sebagai proses menginterperetasikan rangsangan input dengan menggunakan alat penerima informasi sensory information.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu hal penting yang dialami oleh setiap orang. Setiap orang akan menerima
segala sesuatu informasi ataupun segala rangsangan yang datang dari lingkungannya, dalam batas-batas kemampuannya, segala rangsangan yang di
terimanya tersebut diolah, dan selanjutnya diproses.
2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrasi dari individu
terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam
proses persepsi sehingga persepsi seseorang akan dipengaruhi oleh berbagai faktor
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang menyebabkan seseorang memberikan interpretasi berbeda saat melihat sesuatu.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, yakni perhatian, faktor-faktor fungsional, faktor-faktor struktural Rakhmat, 2004:52 yaitu :
a. Perhatian Attention
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada stimuli lainnya melemah. Demikian
definisi yng diberikan oleh Kenneth E. Andersen 1972:46 dalam buku yang ditulisnya sebagai pengantar pada teori komunikasi. Perhatian terjadi bila kita
mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain.
1. Faktor eksternal Penarik Perhatian
Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situasional disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat
eksternal atau penarik perhatian attention getter. Stimulis diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain : gerakan, intensitas stimuli,
kebaruan, dan perulangan. -
Gerakan. Seperti organisme yang lain, manusia secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak. Contoh, pada saat kita melihat running text
pada berita disebuah acara televisi.
- Intensitas Stimuli. Kita akan memperhatikan stimuli yang menonjol dari
stimuli yang lain. Contoh, seseorang yang berada di antara orang berpasangan.
- Kebaruan Novelty. Hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda,
akan menarik perhatian. Beberapa eksperimen juga membuktikan stimuli
yang luar biasa lebih mudah dipelajari atau diingat.
Contoh, detik.com terkenal karena menyajikan berita yang terbaru. Detik.com tidak akan bisa terkenal seperti sekarang apabila hanya
menyajikan berita-berita basi. -
Perulangan. Hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian. Disini, unsur “familiarity” yang
sudah kita kenal berpadu dengan unsur “novelty” yang baru kita kenal.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Perulangan juga mengandung unsur sugesti yakni mempengaruhi bawah sadar kita.
Contoh, iklan Pepsodent yang menampilkan adegan seorang ayah yang mengajarkan cara menyikat gigi. Sebenarnya menyikat gigi adalah
kegiatan yang membosankan bagi anak kecil tapi pada iklan tersebut anak diajarkan dengan cara menarik hingga menyikat gigi tidak menjadi
kegiatan yang membosankan bagi mereka. 2.
Faktor Internal Penaruh Perhatian Contoh faktor internal yang mempengaruhi perhatian :
- Faktor-faktor Biologis
Dalam keadaan sedih, seseorang akan merasa bahwa dirimya adalah orang yang paling menderita di dunia ini.
- Faktor-faktor Sosiopsikologis
Tunjukkan sebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku. Reaksi setiap orang akan berbeda-beda apabila ditanyakan jumlah buku didalam ruangan
buku tersebut. -
Faktor-faktor Fungsional Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-
hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi
karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli itu. Dalam suatu eksperimen, Levine, Chein, dan Murphy memperlihatkan gambar-
gambar yang tidak jelas kepada dua kelompok mahasiswa. Gambar tersebut lebih ditanggapi sebagai makanan oleh kelompok mahasiswa yang
lapar daripada oleh kelompok mahasiswa yang kenyang. Persepsi yang berbeda ini tidak disebabkan oleh stimuli, karena gambar yang disajikan
sama pada kedua kelompok. Jelas perbedaan itu bermula pada kondisi biologis mahasiswa.
- Kerangka Rujukan Frame of Reference
Faktor –faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan. Mula-mula konsep ini berasal dari penelitian
psikofisik yang berkaitan dengan persepsi objek. Para psikolog sosial
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menerapkan konsep ini untuk menjelaskan persepsi sosial. Dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi bagaimana orang memberi
makna pada pesan yang diterimanya. Contohnya, berbicara tentang agenda setting, uses and gratification, spin
doctor, spiral of silence kepada mahasiswa sastra. Mereka tidak akan mengerti pada saat ditanyakan istilah-istilah tersebut karena tidak memiliki
kerangka rujukan. 3.
Faktor-faktor Struktural Faktor-faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan
efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Sedangkan menurut Siagian, 1989:101 secara umum, terdapat tiga faktor
yang mempengaruhi persepsi seseorang : 1.
Diri orang yang bersangkutan sendiri Apabila seorang melihat sesuatu melihat dan berusaha memberikan
interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia di pengaruhi oleh karakteristik individu yang turut mempengaruhi seperti sikap, motivasi, kepentingan, minat
pengalaman dan harapannya.
2. Sasaran persepsi tersebut
Sasaran itu mungkin berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. Dengan
perkataan lain, gerakan, suara, ukuran, tindak tanduk dan ciri-ciri lain dari sasaran persepsi itu turut menentukan cara pandang orang melihatnya.
3. Faktor situasi
Persepsi harus dapat dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi mana persepsi itu timbul perlu pula mendapat perhatian. Situasi merupakan faktor
yang turut berperan dalam pertumbuhan persepsi seseorang. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Siagian dapat dijelaskan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain adalah dari diri individu yang bersangkutan, sasaran-sasaran persepsi dan faktor situasi. Ketiga
faktor ini saling mempengaruhi satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Sejalan dengan ini, ada faktor-faktor yang juga menentukan persepsi yaitu
latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut, berita-berita yang berkembang Kasali, 1994:23.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.3 Proses Persepsi