Fungsi Media Masyarakat Media Masyarakat

saat ini menjadi sumber ancaman. Media massa menjadi sebuah sistem dalam sistem besar peringatan terhadap ancaman lingkungan, bukan hanya menginformasikan informasi setelah terjadi bahaya dari lingkungan itu. e. Dalam hal menghadapi ancaman masyarakat yang lebih besar seperti terorisme, seharusnya media massa lebih banyak menyoroti aspek fundamental pada terorisme seperti mengapa terorisme itu terjadi bukan hanya pada aksi-aksi terorisme Bungin, 2007:86.

2.4.2 Fungsi Media Masyarakat

Di Indonesia, media massa di dalam masyarakat sudah ada sejak jaman penjajahan kolonial dahulu. Pada zaman itu,pers atau media massa digunakan untuk alat propaganda politik, setelah itu pada zaman kemerdekaan, pers digunakan sebagai alat perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Kemudian pada zaman orde baru,media massa atau pers mengalami pengekangan kebebasannya di bawah payung pemerintah yang otoriter. Dewasa ini,media massa di Indonesia seperti krisis identitas. Media massa seperti kebablasan dalam mengartikan kebebasan. Banyak media massa memberitakan secara sebebas- bebasnya tanpa mengindahkan etika dan moral yang berlaku. Menurut Harold Lasswell dan Charles Wright, fungsi media massa dalam masyarakat yakni : a. Pengawasan Surveillance Pengawasan atau surveillance adalah fungsi pertama memberi informasi dan menyediakan berita. Dalam membentuk fungsi ini, media sering kali memperingatkan kita akan bahaya yang mungkin terjadi seperti kondisi cuaca yang ekstrem atau berbahaya atau ancaman militer. Fungsi pengawasan juga termasuk berita yang tersedia di media yang penting dalam ekonomi, publik dan masyarakat, seperti laporan bursa pasar, lalu lintas, cuaca, dan sebagainya. Fungsi pengawasan juga bisa mnyebabkan beberapa disfungsi. Kepanikan dapat saja terjadi karena ada penekanan yang berlebihan terhadap bahaya atau ancaman terhadap masyarakat. Lazarsfeld dan Merton 1948-1960 mencatat adanya disfungsi yang memabukkan ketika individu jatuh dalam kelesuan atau kepasifan sebagai akibat dari banyaknya informasi yang diterima. Selain itu, terlalu banyak ekspose “berita” yang tidak biasa, abnormal, lain dari yang lain bisa membuat b. Korelasi Correlation Korelasi, fungsi yang kedua, adalah seleksi dan interpretasi informasi tentang lingkungan. Media sering kali memasukkan kritik dan cara bagaimana seseorang harus bereaksi terhadap kejadian tertentu. Karena itu korelasi merupakan bagian media yang berisi editorial dan propaganda. Fungsi korelasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bertujuan untuk menjalankan norma sosial dan menjaga konsesnsus dengan mengekspos penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti individu terpilih, dan dapat berfungsi untuk mengawasi pemerintah. Dalam menjalankan fungsi korelasi, media sering kali bisa menghalangi ancaman terhadap stabilitas sosial dan memonitor dan mengatur opini public. Fungsi korelasi dapat menjadi disfungsi ketika media terus-menerus melanggengkan stereotype dan menumbuhkan kesamaan, menghalangi perubahan sosial, dan inovasi, mengurangi kritik dan melindungi serta memperluas kekuasaan yang mungkin perlu diawasi. c. Penyampaian Warisan Sosial Transmission of the Social Heritage Penyampaian warisan sosial merupakan suatu fungsi di mana media menyampaikan informasi, nilai, dan norma dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari anggota masyarakat ke kaum pendatang. Dengan cara ini, mereka bertujuan untuk meningkatkan kesatuan masyarakat dengan cara memperluas dasar pengalaman umum mereka. Mereka membantu integrasi individu ke masyarakat baik dengan cara melanjutkan sosialisasi setelah pendidikan formal berakhir, ataupun dengan mengawalinya pada masa-masa pra sekolah. Telah diketahui bahwa media dapat mengurangi perasaan terasing anomi pada individu atau perasaan tak menentu melalui wadah masyarakat tempat dia dapat mengidentifikasikan dirinya. Namun demikian, mengingat sifatnya yang cenderung tidak pribadi, media massa dituduh ikut berperan dalam depersonalisasi masyarakat Disfungsi. Media massa diletakkan di antara individu dan menggeser hubungan langsung pribadi dalam komunikasi. Media juga dikatakan menyebabkan berkurangnya keanekaragaman budaya dan membantu meningkatkan masyarakat massa. Hal ini menandakan bahwa, karena media massa, kita cenderung membicarakan hal yang sama, berpakaian dengan cara yang sama, bertindak dan bereaksi dengan cara yang sama. Hal ini mendasakan pada satu gagasan bahwa jutaan orang menerima model peran yang disajikan media akibat begitu besarnya tingkat penggunaan media. Sejalan dengan adanya kecenderungan standarisasi terdapat pandangan bahwa media massa menghambat perkembangan budaya. d. Hiburan Entertainment Sebagaian besar isi media mungkin dimaksudkan sebagai hiburan, bahkan di surat kabar sekalipun, mengingat banyaknya kolom, fitur, dan bagian selingan. Media hiburan dimaksudkan untuk memberi waktu istirahat dari masalah setiap hari dan mengisi waktu luang. Media mengekspos budaya massa berupa seni dan musik pada berjuta-juta orang, dan sebagian orang merasa senang karena bisa meningkatkan rasa dan pilihan publik dalam seni. Bagaimanapun juga, masih ada sebagian orang yang tidak sepaham dengan mengatakan bahwa media mendorong orang melarikan diri dari masalah, merusak kesenian, merendahkan selera publik dan menghalangi berkembangnya apresiasi terhadap seni Severin dan Tankard, 2008:386. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.4.3. Syarat Keefektifan Media

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Tentang Kinerja Perawat Puskesmas Sei Agul

2 41 71

Persepsi Masyarakat Terhadap Upaya Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Sebagai Tujuh Keajaiban Dunia Alam Baru (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Masyarakat Kelurahan Sei Agul Terhadap Upaya Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Sebagai Tujuh Keajaiban Dunia

1 94 92

Persepsi Masyarakat Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Sebagai Klaster Industri

8 117 94

Figur Surya Paloh dan Persepsi Pendukung Nasional Demokrat (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Pendukung Organisasi Massa Nasional Demokrat Terhadap Surya Paloh Sebagai Figur Sentral Dalam Bingkai Komunikasi Politik).

1 85 226

Persepsi dan Perilaku Masyarakat Bantaran Sungai Deli Terhadap Pemanfaatan Jasa Lingkungan Sungai Deli (Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Deli Tua Barat, Kelurahan Sukaraja, Kelurahan Sei Agul dan Kelurahan Labuhan Deli – Sumatera Utara)

6 105 78

Persepsi Masyarakat Terhadap Upaya Konservasi di Taman Hutan Raya Bukit Barisan

5 57 17

Persepsi Masyarakat Terhadap Ular Sebagai Upaya Konservasi Satwa Liar Pada Masyarakat Dusun Kopendukuh, Desa Grogol, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi

0 5 6

BAB II URAIAN TEORITIS 2.I Kerangka Teori - Persepsi Masyarakat Terhadap Upaya Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Sebagai Tujuh Keajaiban Dunia Alam Baru (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Masyarakat Kelurahan Sei Agul Terhadap Upaya Pendukung Pemenangan

0 1 36

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikator dalam komunikasi massa mengharapkan audiensnya untuk - Persepsi Masyarakat Terhadap Upaya Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Sebagai Tujuh Keajaiban Dunia Alam Baru (Studi Deskriptif Mengenai Perseps

0 0 8

Persepsi Masyarakat Terhadap Upaya Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Sebagai Tujuh Keajaiban Dunia Alam Baru (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Masyarakat Kelurahan Sei Agul Terhadap Upaya Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Sebagai Tujuh Keajaiban Dunia A

0 0 11