Sejarah Profil Yayasan Gambaran Umum Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al- Haniifiyyah

Akta Notaris : Ny. H. Ayu Hartono, S.H No. Tanggal Akta Notaris : No. 09 Tgl. 31 Desember 1986 Nomor Statistik Pesantren : 500332750039 Bidang Sosial : Panti Asuhan Al-Haniifiyyah Bidang Pendidikan :Pondok Pesantren, Mad. Tsanawiyah – Mad.Aliyah Nama Pendiri : KH. Syamsudin Ardhi Nama Pimpinan Ketua : KH. Syamsudin Ardhi Alamat Lembaga : Kp. Pedurenan Rt.01 06 Kel. Jatiluhur Kec. Jatiasih Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat Indonesia Jumlah Santri Mukmin : 145 orang Santri Putra – Putri Jumlah Guru Pegawai :18 Orang 4 Orang Anak Lembaga : TK, MDA Visi Lembaga :Membentuk Kaderisasi Islam yang bertaqwa berlandasan Al-Qur’an dan Al-Hadist Misi Lembaga : Membantu dan Mencetak Anak Didik Santri yang Berilmu, Beramal, Berakhlakul Karimah dan Mandiri agar menjadi Manusia yang Sebenarnya. b. Data Jumlah Guru dan Siswa - DATA GURU MTIH PONDOK PESANTREN AL-HANIIFIYYAH NO NAMA TEMPATTANGGAL LAHIR 1. Umat Lili Hamdani, S.Ag Bekasi, 08 Oktober 1972 2. Ahmad Zarkasyi, S.Ag Bogor, 10 Juli 1960 3. Nurodin Sujani, S.Pdi Sukabumi, 01 Juli 1967 4. Ismail Marzuki, S.Pdi Bekasi, 02 Agustus 1972 5. Ariddin Junaidi, S.Ag Tangeran, 03 Februari 1975 6. Ade Diawan, S.HI Sukabumi, 20 Juli 1976 7. Dasuki Karim, Suar.Pdi Tangerang, 04 September 1975 8. Tb. Muchtashor Jiddan, MA Bekasi, 20 Juli 1976 9. Sanusi Tamam, S.Pdi Bekasi, 20 Mei 1978 10. Saiyan HN., S.Ag Bekasi, 18 Juni 1970 11. Imron Rosyadi, SS Tegal, 09 Mei 1974 12. H. Muhamad Ya’qub Bekasi, 24 April 1951 13. A.Wildan Zarkasyi, S.Pdi Bekasi, 09 Januari 1989 14. Badru Salam, S.Pdi Bekasi, 01 Februari 1988 15. Ahmad Dasuki Muhajir, S.Pdi Karawang, 20 Februari 1988 16. Dino Fahriyanto, S.Pdi Karawang , 20 Juli 1986 17. Ahmad Nuramin Karawang, 03 Mei 1992 18. Muhamad Ghazali, S.Ag Pekalongan, 20 Oktober 1972 c. Jumlah Siswa Jumlah siswa di pondok pesantren Al Haniifiyyah sebanyak 145 siswa. No Jenis Kelamin Keterangan 1 Laki-laki 70 2 Perempuan 75 Jumlah 145 sumber data primer

3. Visi dan Misi Yayasan

VISI Mencetak Kader-kader Islam yang mutafaqqih fiddin wa mundzirul qaum, yang memiliki kunci-kunci dasar pengetahuan ulumut tanziliyah dan ulumul kauniyyah MISI  Mendidik pribadi muslim yang bertaqwa, berakhlak mulia, mandiri, aktif, dan kreatif serta inovatif.  Membentuk generasi yang unggul, moderat dan tasammu, yang mampu hidup ditengah-tengah masyarakat sebagai perakat umat.  Mewujudkan dan mengembangkan lembaga pendidikan berbasis aqidah islamiyyah dan akhlak al-karimah dengan prinsif al-muhafazhah ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah.

4. Sistem dan Program Pendidikan

Sistem pendidikan di pondok pesantren tentu saja tidak sama dengan sistem pendidikan di lembaga-lembaga lain, misalnya di sekolah-sekolah umum, kursus, penataran dan sebagainya. Selama ini sistem pendidikan yang dikembangkan di Pondok Pesantren Al- Haniifiyyah adalah sistem non klasikal yang dijabarkan dalam sistem wetonan, sorongan atau bandungan, muhawarah, mudzakarah dan majlis ta’lim. Untuk lebih jelasnya maksud dari masing-masing sistem itu dijelaskan di bawah ini: a. Sistem wetonan Sistem ini adalah semacam metode kuliah, dimana para santri mengikuti pelajaran dengan duduk di sekeliling kiyai yang menerangkan pelajaran secara kuliah, santri menyimak kitab masing-masing dan membuat catatan padanya. b. Sistem Sorongan atau Bandungan Pelaksanaan sistem pengajaran sorongan ini adalah; santri yang pandai mensorongkan sebuah kitab kepada kiyai untuk dibaca dihadapan kiyai itu. Kalau ada yang salah, maka kesalahan itu langsung dibetulkan oleh kiyai. c. Sistem Muhawarah Sistem ini adalah merupakan latihan bercakap-cakap dengan bahasa Arab yang diwajibkan oleh pondok pesantren. Sistem ini sangat penting diadakan di setiap pondok pesantren. Karena pelajaran bahasa itu selain teori juga memerlukan praktik yang harus berkesinambungan dan terus menerus. Muhawarah juga terkadang dibeberapa pondok pesantren digabungkan dengan latihan muhadharah atau khitobah pidato. d. Sistem Mudzakarah Sistem Mudzakarah adalah pertemuan ilmiyah yang membahas masalah diniyah seperti ibadah, aqidah, dan masalah agama pada umumnya. Sistem ini biasanya diadakan khusus untuk para santri kelas takhashush, yaitu mereka para santri yang telah dianggap mapan alam berbagai fan bidang ilmu dan mereka dipersiapkan untuk muqiim serta akan membuka pesantren- pesantren baru. Mudzakarah ini biasanya membahas masalah-masalah kemasyarakatan yang penggunaannya sangat mendesak atau mudzakarah diadakan dengan tujuan mengecek dan mncoba sejauh mana kemampuan para santri dalam memecahkan berbagai masalah yang mungkin timbul di tengah- tengah masyarakat kaum muslim. e. Sistem Majlis Ta’lim Sistem majlis ta’lim adalah suatu media penyampaian atau ajaran agama Islam yang bersifat umum dan terbuka. Para jamaahpengunjung terdiri dari berbagai lapisan yang memiliki bermacam-macam latar belakang ilmiah dan tidak dibatasi oleh tingkatan umur atau perbedaan jenis kelamin. Sistem semacam ini hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu saja, ada yang seminggu sekali, dua minggu sekali, sebulan sekali dan kadang-kadang kiyai mengkhususkan sistem majlis ta’lim ini menjadi khusus wanita. Materi pengajaran yang diberikan bersifat umum, berisi nasihat-nasihat keagamaan, amar ma’ruf nahi munkar. Adakalanya materi di ambil dari kitab-kitab tertentu untuk penjelasan materinya. Adapun Program pendidikan di Pondok Pesantren Al-Haniifiyyah dilaksanakan secara terpadu dan konprehensif dan terus menerus selama 24 jam dan dikemas dalam bentuk program-program yaitu intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Intra kurikuler, yaitu program pendidikan terjadwal yang dilaksanakan pada jam-jam pelajaran secara jurnal klasikal serta modern, yang meliputi bidang agama maupun umum. Ekstra kurikuler, yaitu program pendidikan yang dilaksanakan di luar jam-jam pelajaran formal. Dimaksudkan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan