BAB II KERANGKA TEORI
A. Pengertian Disiplin Beiajar
Disiplin dalam kamus lengkap bahasa Indonesia diartikan “Tata tertib”.
15
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia disiplin diartikan “Tata tertib di sekolah, kemiliteran, ketaatan kepatuhan kepada peraturan tata tertib
16
Disiplin belajar terdiri dari 2 dua kata, yaitu disiplin dan belajar. Berikut pengertian tentang disiplin. Disiplin adalah seseorang yang belajar secara
sukarela mengikuti pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih berguna. Seseorang
yang disiplin berarti tingkah laku dan keputusannya dilakukan secara sadar dan rela, sesuatu yang memungkinkan dapat menjadikan dirinya sebagai orang yang taat pada
peraturan yang berlaku.
17
Menurut Syaiful Bahri Djamarah disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. Tata tertib itu bukan buatan
binatang, melainkan buatan manusia sebagai pembuat dan pelaku. Sedangkan disiplin timbul dari dalam jiwa karena adanya dorongan untuk menaati tata tertib tersebut.
18
Menurut Maman Rahman dalam Tuu, disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kebutuhan dan
ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dalam hatinya.
19
15
MB. Rahimsyah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Aprindo Jakarta, 2010, h. 124
16
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, cet ke-3, 2005, h. 258
17
Sanjaya Yasin, Pengertian Disiplin Belajar Siswa, httpsarjanaku.com201012kedisiplinan- belajar-siswa.html, diakses tanggal 10 september 2013.
18
Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h.17
19
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010, h. 10
Dapat disimpulkan bahwa pengertian disiplin secara umum adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu
yang menjadi tanggung jawabnya. Sedangkan kata kedua yakni belajar menurut Slameto, belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan sikap tingkah laku yang baru secara keselurahan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
20
Sedangkan belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata yang
tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Kegiatan belajar
mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan. Entah malam hari, siang hari, sore hari, atau pagi hari.
21
Menurut James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai prses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
22
Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience.
Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
23
Pendapat lain dari Skinner, seperti yang dikutip Barlow 1985 dalam bukunya Educational Psychology: The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar
adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya, bahwa belajar
adalah . . .a process of progressive behavior adaptation. Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang
optimal apabila ia diberi penguat reinforcer.
24
Secara umum dapat kita simpulkan disiplin belajar adalah sikap taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang
20
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rieneka Cipta:2012, h. 2
21
Syaiful bahri Djamarah, Psiklogi Belajar, Jakarta: PT Rieneka Cipta, edisi 2, 2011, h. 12
22
Ibid, h. 12
23
Ibid, h. 13
24
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet ke-15, 2010, h. 88