I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hortikultura  merupakan    salah  satu    sub  sektor  dalam    sektor    pertanian    yang berpotensi  untuk  dikembangkan  karena  memiliki  nilai  ekonomis  yang  cukup tinggi.
Indonesia  memiliki  aneka  produk  hortikultura,  dengan  ragam  plasma  nutfah  dan varietas  yang  memungkinkan   bagi  upaya  pengembangan  buah,  sayuran  dan  bunga.
Namun hasil tanaman hortikultura mempunyai sifat khusus antara lain :
1
1  Mudah  atau  cepat  busuk  perishable,  tetapi  selalu  dibutuhkan  setiap  hari  dalam keadaan  segar.  Sejak  panen  sampai  pasar  memerlukan  penanganan  secara  cermat
dan efisien karena akan mempengaruhi kualitas dan harga pasar. 2  Memiliki  nilai  estetika,  jadi  harus  memenuhi  keinginan  masyarakat  umum.
Keadaan  ini  sangat  sulit  karena  tergantung  pada  cuaca,  serangan  hama  dan penyakit, namun dengan biaya tambahan kesulitan itu dapat diatasi.
3  Produksi umumnya musiman, beberapa diantaranya tidak tersedia sepanjang tahun. 4  Memerlukan  volume    ruangan  volumenes  yang  besar,  menyebabkan  ongkos
angkut menjadi besar pula dan harga pasar menjadi tinggi. 5  Memiliki  daerah  penanaman    geografi  yang  sangat  spesifik  atau  menuntut
agroklimat tertentu. Beberapa  komoditi  yang  termasuk  dalam  produk  hortikultura  adalah  tanaman
hias, buah-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman obat.  Tanaman hias dikelompokkan ke dalam  empat  kelompok  yakni;  1  bunga  potong,  2  daun  potong,  3  tanaman  hias  pot
dan  4  tanaman  hias  untuk  pertamanan  lansekap
2
.    Kelompok  tanaman  hias  bunga potong umumnya  lebih banyak diminati  karena bernilai ekonomis tinggi dengan warna
bunga  yang  menarik  dan  volume  bunga  yang  dapat  mencapai  jumlah  yang  besar. Tanaman  hias  yang  bernilai  ekonomis  sebagai  bunga  potong  harus  memenuhi
persyaratan  yakni:  1  Berwarna  indah,  mulus, bersih,  tidak  bernoda dan  baunya  wangi tidak  menyengat,  2  Bunga  dapat  bertahan  lama  setelah  dipotong,  3  Tangkai  bunga
cukup panjang dan kuat, 4 Bunga tidak mudah rusak dalam pengepakan dan 5 Bunga
1
Departemen Pertanian. Direktorat Jendral Penanganan Pasca Panen.2010. Jakarta
2
Hananan PR.2004. Trend Tanaman Hias yang Mempengaruhi Pola Hidup. Trubus. Jakarta
dihasilkan  oleh  tanaman  yang  subur  dan  mudah  berbunga  tanpa  mengenal  musim. Beberapa  jenis  bunga  potong  yang  terkenal  di  Indonesia  adalah  Anggrek,  Krisan,
Mawar, Anyelir, Gladiol, Gerbera dan lain lain
3
. Hasil  eksplorasi  yang  dilakukan  berbagai  pihak  memberikan  informasi  bahwa
beberapa  jenis  plasma  nutfah  yang  dikoleksi  mempunyai  potensi  untuk  dijadikan tanaman  hias. Beberapa suku dan marga  tumbuhan asal  hutan belantara  Indonesia juga
cukup indah sebagai tanaman hias pot dan sebagian telah dibudidayakan, namun belum dikembangkan  lebih  lanjut.  Balai  Penelitian  Tanaman  Hias  telah  mengoleksi  berbagai
jenis  tanaman  hias  yang  dari  tahun  ke  tahun  terus  bertambah,  baik  jenis  maupun jumlahnya.    Tanaman  hias  dan  bunga  pun  selain  dikonsumsi  sebagai  tanaman  hias
dalam  pot  juga  di  perjual  belikan  sebagai  bunga  potong,  dan  daun  potong  yang berfungsi mememiliki nilai tambah estetika.
Florikultura  merupakan  salah  satu  bagian  dari  produk  hortikultura  yang  juga memiliki potensi  yang baik untuk dikembangkan.  Negara  Indonesia terkenal memiliki
kekayaan flora  yang melimpah dan berpotensi sebagai tanaman hias. Dengan berbagai
ragam  keindahan  dan  keunikan,  flora  Indonesia  mempunyai  peluang  untuk diberdayakan  sebagai  komoditas  komersial  yang  penting  dan  dapat  memberikan
kontribusi dalam peningkatan pendapatan petani tanaman hias dan devisa negara. Sektor florikultura  pun  memberikan  pendapatan  bagi  negara,  hal  tersebut  ditunjukkan  bahwa
Indonesia sudah mengekspor tanaman hias dan bunga potongnya ke mancanegara.  Saat ini  Indonesia  mengekspor  bunga  potong  kurang  lebih  sekitar  lima    juta  US  dollar  per
tahunnya  yang  menempatkan  Indonesia  pada  posisi  ke  33  di  dunia  sebagai  negara pengekspor bunga potong
4
. Produktivitas  tanaman  bunga  berfluktuasi  tergantung  dengan  trend  bunga  yang
ada pada tahun tersebut, para petani dan distributor sangat memperhatikan trend bunga yang  sedang  berlaku,  karena  kebutuhan  masyarakat  akan  bunga  tergantung  pada  gaya
hidup  mereka,  dan  jenis  bunga  yang  dibeli  pun  tergantung  pada  pola  dan  gaya  hidup yang  sedang  berjalan  pada  tahun  tersebut
5
.    Seperti  contohnya  Anthurium  yang  mulai terkenal  pada  beberapa  tahun  belakangan  ini,    hal  tersebut  merupakan  contoh  bahwa
3
Ibid, hlm 3
4
[
USAID] United State Agency International Development.2010.Penilaian Rantai nilai sektor Florikultur Tropis di Indonesia.
www.florably.multiply.com . [02 Mei 2011]
5
Sabar LK. Analisis Pengembangan Usaha Tanaman Hias Anggrek.2007. http:skripsi.umm.ac.id
. [ 19 Februari 2011]
perkembangan  tanaman  hias  khususnya  bunga  tergantung  dari  trend  dan  gaya  hidup masyarakat.
Budidaya bunga potong dan tanaman  hias sudah banyak dilakukan di Indonesia hal  tersebut  ditunjukan  dengan
keanekaragaman  sumberdaya  florikultura  yang  cukup besar, baik jenis florikultura dataran rendah maupun dataran tinggi. Keragaman tersebut
memungkinkan untuk memenuhi hampir semua segmen pasar florikultura internasional. Indonesia  masih  memiliki  lahan  yang  relatif  luas  sehingga  ruang  gerak  pengembangan
agribisnis  yang  relatif  bersifat  land  based  seperti  umumnya  florikultura  masih  cukup besar. Prospek agribisnis florikultura masih cukup cerah baik di pasar domestik maupun
pasar  mancanegara.    Dengan  jumlah  penduduk  Indonesia  yang  cukup  besar  dan cenderung  pendapatannya  meningkat  merupakan  pasar  yang  besar.  Apalagi  saat  ini
Indonesia  masih  tergolong  negara  dengan  konsumsi  per  kapita  florikultura  terendah  di dunia
6
. Tanaman florikultura, khususnya bunga potong cut flower merupakan komoditi
yang  sangat  khas,  di  mana  para  pengusaha  dituntut  untuk  lebih  memberikan  perhatian khusus  dalam  pengusahaannya  yang  didasarkan  atas  ketrampilan  seni,  ketrampilan
dalam  hal  penguasaan  teknologi  budidaya  dan  kemampuan  dalam  memperdagangkan hasil  produksi.  Pengusaha  bunga  potong  juga  dituntut  dapat  untuk  memperdagangkan
produksinya  dalam  keadaan  segar  dan  menampilkan  bentuk  dan  warna  produksinya yang secara artistik mampu menarik calon konsumen.
Sejalan  dengan  peningkatan  pendapatan  dan  kesejahteraan  masyarakat,  maka konsumsi  bunga  potong  akan  cenderung  meningkat.  Persepsi  masyarakat  terhadap
bunga potong  semakin positif sehingga penggunaan bunga potong tidak  hanya terbatas untuk sekedar hiasan belaka, tetapi  juga dapat diberikan untuk ucapan selamat, ucapan
simpati,  kegiatan  keagamaan,  upacara  perkawinan,  dan  sebagainya.  Dengan  makin luasnya penggunaan bunga potong, maka persaingan dalam pengembangan komoditi ini
juga semakin meningkat. Pengembangan  teknologi  yang  memungkinkan  untuk  menghasilkan  bunga
potong  berwarna-warni,  bentuk  yang  menarik,  tahan  lama  dan  harganya  relatif terjangkau. Adanya segmen pasar untuk masyarakat golongan tertentu yang mempunyai
selera  eksklusif  dan  fanatik  terhadap  jenis  bunga  tertentu  yang  belum  dapat dihasilkan
6
Jaya, Untung. 2009. Mengapa bisnis florikultura . Agrina.2009
di  dalam  negeri  menyebabkan  semakin  meningkatnya  impor  bunga  potong.  Di  lain pihak,  lembaga-lembaga  penelitian  dan  para  nursery  di  dalam  negeri  telah
mengembangkan  varietas-varietas  baru  yang  mempunyai  daya  saing  yang  kuat  dengan produk  impor,  juga  dengan  adanya  teknologi  budidaya  yang  semakin  dikuasai  dan
efisien menyebabkan harga jual bunga potong mampu bersaing dengan produk impor. Usaha  dalam  bidang  florikultura  khususnya  bunga  potong  dapat  dilakukan
dalam dua jenis  yang pertama sebagai produsen atau usaha budidaya bunga potong dan yang kedua adalah distributor atau dalam bentuk florist.  Florist menjadi distributor dari
petani  budidaya  bunga  potong  dengan  memberikan  nilai  tambah  bunga  potong  kepada konsumen  berupa  bentuk  rangkaian  ataupun  tambahan  hiasan  lain.    Selain  itu  usaha
florist  tidak  membutuhkan  modal  yang  terlalu  besar  bila  dibandingkan  dengan budidaya,  akan  tetapi  dibutuhkan  pengetahuan  mengenai  minat  konsumen  dan  trend
bunga potong yang sedang banyak disukai. Bunga  potong  banyak  digunakan  untuk  hiasan  dan  dekorasi,  fungsinya  secara
umum  sama  yaitu  memberikan  keindahan  dan  nilai  tambah  estetika,  akan  tetapi  bunga potong  biasanya  tidak  bertahan  lama  dan  hanya  dapat  digunakan  untuk  satu  kali
pemakaian.    Walaupun  demikian  bunga  potong  merupakan  bisnis  yang  sangat menguntungkan  karena  dengan  berkembangnya  zaman  dan  pola  pikir,  keindahan
menjadi  suatu  hal  yang  sangat  diperhitungkan.    Perubahan  pola  pikir  ini  yang menjadikan bunga sebagai salah satu tanda ungkapan, misalnya pada beberapa moment
seperti  karangan  bunga  untuk  ucapan  selamat,  tanda  kasih  sayang,  bahkan  untuk belasungkawa  orang-orang  mengungkapkannya  dengan  menggunakan  bunga.      Berikut
ini  adalah  potensi  pembelian  bunga  potong  masyarakat  Indonesia  dari  tahun  2006  – tahun 2009.
Tabel  1 .  Pembelian  Beberapa  Jenis  Bunga  Potong  oleh  Masyarakat  Indonesia    pada
Tahun 2006 – 2009.
No Jenis Tanaman
dalam bentuk batangtangkai
Tahun 2006
2007 2008
2009
1 Anggrek
3.260.858 4.450.787
4.995.735 6.904.109
2 Tulip
583.728 773.299
1.006.075 1.263.770
3 Gladiol
4.843.188 4.448.199  10.876.948  17.114.382
4 Gerbera
384.464 448.338
797.139 681.920
5 Krisan
2.281.125 7.387.737  25.804.630  27.406.464
6 Mawar
78.147.515 84.951.741  86.708.137  95.766.656
7 Sedap Malam
13.273.441 11.482.190  19.666.425  16.139.563
8 Melati
15.134.842 19.524.815  18.233.644  15.740.955
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010. Berdasarkan  Tabel  1  dapat  terlihat  bahawa  seiring  dengan  perkembangan  gaya
hidup  masyarakat  maka  kebutuhan  akan  estetika  semakin  tinggi  pula.  Pembelian masyarakat  yang  semakin  meningkat  tiap  tahunnya  dapat  dijadikan  penyebab
banyaknya bisnis Florist yang berkembang saat ini. Salah  satu  florist  yang  ada  di  Kota  Bogor  adalah  Wid  Florist  yang  terletak  di
Jalan  Salak,  Wid  Florist  merupakan  florist  yang  meyediakan  bunga  potong  dan pemesanan  rangkaian  bunga,  kios  tempat  Wid  Florist  menjual  produknya  memiliki
konsep yang mewah dan elegan.  Wid Florist adalah satu-satunya florist di Kota Bogor yang  menawarkan  konsep  kios  yang  berbeda dengan  florist-florist  lainnya  yang  ada  di
Kota Bogor.  Produk bunga potong yang dijual di Wid Florist tidak hanya bunga lokal, akan  tetapi  juga  menjual  bunga  impor  dan  bunga  potong  musiman.    Selain  menjual
bunga  potong    juga  menawarkan  jasa  berupa  merangkai  bunga  dan  menjual  peralatan hiasan  tambahan  untuk  bunga  potong,  seperti  vas  bunga,  hiasan  daun,  dan  berbagai
hiasan lain yang dapat mempercantik rangkaian bunga potong. Hal  menarik  dari  Wid  Florist  ini  adalah  Wid  Florist  memiliki  kegiatan  yang
bernama “create your own flowers”  yaitu konsumen dapat merangkai bunga  yang telah dipilihnya sendiri menurut kreatifitas masing konsumen sehingga rangkaian bunga yang
dihasilkan  adalah  kreasi  konsumen  itu  sendiri,  tentu  saja  dengan  sarana  yang  telah disediakan  di  Wid  Florist.    Sarana-sarana  yang  disediakan  yaitu  berupa  peralatan  hias
dan  tempat  duduk  yang  nyaman  untuk  konsumen.  Sehingga  selain  membeli  bunga potong para  konsumen  pun  dapat  menata  sendiri  bunga  potong  yang  mereka  inginkan.
Metode tersebut yang membuat Wid Florist lebih menarik dibandingkan dengan florist- florist lain yang ada di Kota Bogor.
1.2 Perumusan Masalah