perusahaan perlu mengelola karir dan mengembangkannya dengan baik supaya produktivitas karyawan tetap terjaga dan mampu mendorong karyawan untuk
selalu melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi kerja yang berakibat penurunan kinerja perusahaan. Pengelolaan dan pengembangan karir akan
meningkatkan efektifitas dan kreatifitas sumberdaya manusia dalam upaya mendukung perusahaan untuk mencapai tujuannya Robbins, 2003. Pengelolaan
dan pengembangan karir karyawan oleh perusahaan berupa perlindungan jabatan, pelatihanpendidikan, penilaian kegiatan dan promosi Cascio, 2006.
Pengembangan mencakup aktivitas pembelajaran yang tidak harus berkaitan dengan pekerjaan karyawan pada saat ini. Pengembangan membantu
karyawan menyiapkan diri untuk posisi lain dalam perusahaan, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berpindah dalam suatu pekerjaan yang barangkali
belum ada pada saat ini. Pengembangan juga membantu karyawan mempersiapkan diri untuk merubah pekerjaan mereka pada saat ini sebagai akibat
dari adanya teknologi baru, desain pekerjaan, pelanggan baru, atau pasar produk baru.
Menurut Bernardin dan Russell 1998, secara tradisional karir telah dideskripsikan dalam berbagai pengertian. Karir telah dideskripsikan sebagai
suatu sekuensi posisi yang dipegang seseorang dalam suatu pekerjaan. Karir juga dideskripsikan dalam konteks mobilitas dalam suatu organisasi. Atas dasar uraian
diatas, pengembangan karir dapat didefinisikan sebagai :
a. suatu usaha formal, terorganisasi, dan terencana untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan karir individu dan tuntutan angkatan kerja organisasional dan
b. suatu usaha yang terus menerus secara formal dilakukan oleh organisasi yang berfokus pada pengembangan dan pengkayaan sumberdaya manusia organisasi,
dalam rangka memenuhi kebutuhan baik individu maupun organisasi.
2.1.2.5. Merancang Sistem Pengembangan Karir
Menurut Bernardin dan Russell 1998, suatu sistem pengembangan karir yang efektif harus berusaha mengintegrasikan serangkaian perencanaan karir
individu dan aktivitas manajemen karir organisasional yang melibatkan karyawan, manajemen dan organisasi. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang program
karirnya melibatkan penilaian karir oleh karyawan dimana manajer bertindak sebagai fasilitator dan organisasi sebagai lingkungan pendukung.
1. Komponen sistem pengembangan karir Berbagai komponen karir aktivitas dan alat tersedia untuk digunakan
organisasi. Manajer SDM harus akrab dengan komponen-komponen tersebut, karena manajer SDM sering bertindak sebagai konsultan internal dan
bertanggung jawab untuk merancang sistem pengembangan karir. Beberapa komponen yang cukup populer tersebut menurut Bernardin dan Russell 1998,
meliputi: 1 alat-alat penilaian sendiri misal workshop perencanaan karir, career workbooks; 2 konseling individu; 3 servis informasi misal, sistem
posting pekerjaan, inventori keahlian, tangga atau jalur karir, pusat sumber karir dan format komunikasi lain; 4 program pekerjaan awal misal, program
sosialisasi antisipatori, rekrutmen realistik, program orientasi karyawan; 5 program penilaian organisasional pusat penilaian, testing psikologis,
perencanaan suksesi; dan 6 program bersifat pengembangan misal, pusat penilaian, program rotasi pekerjaan, pelatihan in-house, tuition-refund plans,
mentoring.Byars dan Rue 1997, menyatakan bahwa ada empat langkah dasar yang harus diikuti agar implementasi program pengembangan karir berhasil,
yaitu : 1 penilaian oleh individu tentang kemampuan, interes, dan sasaran karir mereka; 2 penilaian oleh organisasi tentang kemampuan dan potensi
individu; 3 komunikasi pilihan dan peluang karir dalam organisasi; dan 4 bimbingan karir untuk merancang sasaran yang realistis dan rencana untuk
mencapainya. 2. Penilaian individu
Berbagai macam bahan untuk penilaian sendiri banyak tersedia secara komersial maupun secara non-komersial, seperti yang dilakukan organisasi.
Organisasi dapat membuat format-format yang dijalindisusun dari bahan- bahan yang telah tersedia tersebut untuk karyawannya. Pilihan lain adalah
menggunakan beberapa format dari tes psikologi. Hal yang penting diperhatikan adalah bahwa penilaian sendiri seharusnya tidak perlu dibatasi
oleh sumberdaya yang ada disekitarnya.