p = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item
yang dicari validitasnya t
= rerata skor total t
= standar deviasi dari skor total = proporsi siswa yang menjawab benar
= proporsi siswa yang menjawab salah q=1-p Suharsimi Arikunto, 2013: 93
2. Reliabilitas
Reliabilitas dihitung dengan menggunakan metode belah dua dengan rumus sebagai berikut.
Rumus koefisien reliabilitas sebagai berikut.
Keterangan: r
tt
= koefisien reliabilitas tes r
gg
= koefisien korelasi ganjil genap Karno To, 2003: 10
Apabila r
11
sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji Reliabilitasnya dinyatakan telah
memiliki Reliabilitas yang tinggi dan apabila r
11
lebih kecil dari 0,70 maka soal memiliki Reliabilitas rendah Anas Sudijono, 2011: 209.
3. Daya Pembeda
Daya Pembeda merupakan kemampuan soal untuk dapat membedakan kemampuan satu siswa dengan siswa lainnya. Daya
Pembeda dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: DP
= indeks daya pembeda butir soal = jumlah jawaban benar pada kelompok atas
= jumlah jawaban benar pada kelompok bawah N
A
= jumlah siswa pada salah satu kelompok A atau B Karno To, 2003: 14
Daya Pembeda dapat diklasifikasi sebagai berikut: Tabel 2. Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Interpretasi
Negatif – 9
Sangat buruk, harus dibuang 10 - 19
Buruk, sebaiknya dibuang 20 - 29
Agak baik, kemungkinan perlu direvisi 30 - 49
Baik 50 ke atas
Sangat baik Karno To, 2003: 14
4. Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran soal merupakan pengukuran seberapa besar derajad kesukaran suatu soal Zainal Arifin, 2013: 266. Rumus untuk
menghitung Tingkat Kesukaran adalah sebagai berikut:
Keterangan: TK = indeks tingkat kesukaran butir soal tertentu satu butir
B
A
= jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok A B
B
= jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok B N
A
= jumlah siswa pada kelompok A atasunggul N
B
= jumlah siswa pada kelompok B bawahasor Karno To, 2003: 15
Klasifikasi Tingkat Kesukaran tingkat kemudahan soal adalah sebagai berikut: