19 a Mudah dilaksanakan, misalnya tidak menuntut peralatan
yang banyak dan memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah
oleh siswa.
b Mudah pemeriksaannya, artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban maupun pedoman skoringnya. Untuk
soal bentuk objektif, pemeriksaan akan lebih mudah dilakukan jika dikerjakan oleh siswa dalam lembar
jawaban.
c Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikandiawali oleh orang lain.
5 Ekonomis Maksud dari ekonomis dalam hal ini mencakup banyak hal
yakni ekonomis dalam arti tes tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
c. Bentuk-bentuk Tes Hasil Belajar
Menurut Eko Putro Widoyoko 2014: 51 tes dapat dikelompokkan berdasarkan pada pelaksanan, sistem penskoran,
waktu pelaksanaan, tujuan tes, dan sasaran atau objek yang akan diukur.
1 Berdasarkan pelaksanaan Berdasarkan pelaksanaannya dibedakan menjadi tiga yakni tes
tulis Paper Based Test, tes lisan Oral Based Test, dan tes berbasis komputer Computer Based Test.
2 Berdasarkan sistem penskoran Berdasarkan sistem penskoran dikategorikan menjadi dua yaitu
tes objektif yang berarti siapa saja yang memeriksa jawaban tes akan menghasilkan skor yang sama dan tes subjektif yang
20 penskorannya dipengaruhi oleh siapa yang memeriksa jawaban
tes tersebut. 3 Berdasarkan waktu pelaksanaan
Berdasarkan waktu pelaksanaan tes dibagi menjadi: a
Pre test dan post test Pre test adalah tes yang biasa dilakukan sebelum proses
pembelajaran dimulai, sedangkan post test biasa dilakukan setelah pembelajaran disampaikan.
b Tes formatif dan tes sumatif Penilaiaan formatif bertujuan untuk memberikan balikan
feedback bagi program pembelajaran serta mengetahui kelemahan-kelemahan
yang membutuhkan
perbaikan selama pembelajaran. Sedangkan penilaian sumatif
merupakan penilaian yang dilakukan ketika seluruh materi pembelajaran dianggap telah selesai. Contoh penilaian
sumatif di sekolah adalah Ujian Akhir Semester dan Ujian Nasional.
4 Berdasarkan tujuan tes a Tes seleksi
Tes seleksi digunakan untuk memilih subjek tes yang paling baik dari sekian banyak subjek yang mengikuti tes
tersebut. Biasanya
digunakan ketika
pelaksanaan penerimaan peserta didik baru.
21 b Tes penempatan
Tes penempatan dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa ketika akan memasuki program pembelajaran yang
baru. c Tes diagnostik
Tes diagnostik biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai. Tes diagnostik bertujuan untuk mengetahui
kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa. 5 Berdasarkan sasaran atau objek yang akan diukur
Eko Putro Widoyoko 2014: 63 memaparkan enam macam tes berdasarkan objek yang akan diukur, yaitu:
a Tes kepribadian personality test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukiur kepribadian seseorang. Yang diukur bisa
berupa self concept, kreativitas, disiplin, kemampuan khusus, dan lain sebagainya.
b Tes bakat aptitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat sesorang.
c Tes intelegensi intelligence test, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi dan perkiraan terhadap tingkat
intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada seseorang yang akan diukur intelegensinya.
d Tes sikap attitude test, sering juga disebut dengan istilah skala sikap, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
berbagai sikap seseorang. e Tes minat interest test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur minat seseorang terhadap sesuatu. f Tes prestasi achievement test, yaitu tes yang digunakan
untuk mengukur pencapaian maupun kompetensi seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes prestasi diberikan sesudah
orang yang dimaksud mempelajari sesuatu hal sesuai dengan yang akan diteskan.