71
Berdasarkan diatas dapat diketahui bahwa nilai statistik OLS yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih dari dari 0,05 yaitu
sebesar 0,881, dimana nilai tersebut telah sesuai dengan kriteria bahwa sebaran data disebut berdistribusi normal apabila memiliki taraf signifikan
0,05.
4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik
4.3.2.1.Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau
data yang diambil pada waktu tertentu data cross sectional” Gujarati, 1995:201. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya
Imam Ghozali, 2006 : 95. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai Durbin
Watson sebesar 0,866 dan karena nilainya berada di antara -20,8662 sehingga dapat diartikan tidak terjadi autokorelasi. Santoso, 2001:216
4.3.2.2.Uji Multikolinieritas
Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF. Dari
72
hasil pengujian terhadap gejala mulitikolinieritas diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.12. Hasil uji Multikolinieritas
Variabel Bebas Tolerance
VIF
Partisipasi Penyusunan Anggaran X
1
0,862 1,160
Motivasi X
2
0,886 1,129
Komitmen Organisasi X
3
0,968 1,033
Sumber : lampiran 8 Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai VIF
seluruh variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10, artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinier
Ghozali, 2001:57.
4.3.2.3.Uji Heteroskedastisitas
Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah variabel independen adalah tidak konstan berbeda untuk setiap nilai tertentu
variabel independen. Hal ini bisa diidentifikasikan dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh
variabel independen atau yang menjelaskan dimana nilai signifikansi yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05.
Hasil pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
73
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Variabel Nilai mutlak
dari residual Taraf
Signifikansi
Partisipasi Penyusunan Anggaran X
1
0,105 0,504 Motivasi X
2
0,123 0,432
Komitmen Organisasi X
3
0,049 0,756
Sumber : lampiran 9 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, tingkat signifikan
koefisien Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual adalah lebih besar dari 0,05 yang berarti pada model regresi ini tidak
terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa model analisis regresi linier berganda tersebut telah bebas dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik, yaitu bebas dari
penyimpangan heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi sehingga layak untuk dilakukan pengujian regresi linier berganda.
4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda