Dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, perluasan
perusahaan, sedangkan tujuan individu adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Keduanya sangat penting adanya penyesuaian motivasi.
5. Fasilitas Manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada perusahaan dan
individu karyawan yang mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan, misalnya memberikan bantuan kendaraan kepada salesmaen.
6. Team Work Manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi baik yang bisa
mencapai tujuan perusahaan. Team work kerja sama ini penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.
2.2.2.7. Jenis – Jenis Motivasi
Jenis – jenis motivasi menurut Hasibuan 2003: 99, adalah : 1.
Motivasi Positif Insentif positif, manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif
ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik – baik saja.
2. Motivasi negatif Insentif negatif, manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjannya kurang baik prestasi rendah. Dengan motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu
pendek akan meningkat, karena mereka takut di hukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Sistem Penilaian Kerja 2.2.3.1. Gambaran Umum Sistem Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja Performance Assesment adalah proses yang mengukur kinerja karyawan. Penilaian kinerja pada umumnya mencakup baik aspek kualitatif
maupun kuantitatif dari pelaksanaan pekerjaan. Penilaian kinerja berkenaan dengan seberapa baik seseorang melakukan pekerjaan yang ditugaskan atau diberikan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja Simamora, 1995: 328 yaitu : 1. Karakteristik situasi.
2. Spesifikasi pekerjaan. 3. Standart kinerja perusahaan.
4. Tujuan penilaian kinerja. 5. Sikap para karayawan dan manajer terhadap evaluasi.
2.2.3.2. Pengertian Kinerja Manajerial
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Penilaian kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya Mangkunegara, 2000: 67 .
Menurut Riyadi 2000: 141, kinerja manajerial adalah kinerja manajer dalam kegiatan – kegiatan manajerial yang meliputi : perencanaan, investigasi,
pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan staff, dan perwakilan representasi.
2.2.3.3. Penilaian Kinerja
Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal
yang dituangkan dalam anggaran organisasi. Penilaian kinerja menurut Mulyadi 1993: 419, adalah penentuan secara
periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh
karena organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber daya manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam
melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi.
2.2.3.4. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kinerja