mempunyai alpha ≥ 0,6 60. Hasil uji reliabilitas disajikan pada Tabel
3 berikut ini:
TABEL 3. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha
Status Peran auditor sebagai pengawas X
1
0,686 Reliabel
Peran auditor sebagai konsultan X
2
0,834 Reliabel
Peran auditor sebagai katalisatorX
3
0,766 Reliabel
Efektivitas pengendalian internal Y 0,880
Reliabel Sumber: Data diolah 2015
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan mempunyai nilai alpha
≥ 0,6 60, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut dinyatakan reliabel Sekaran, 2006: 311
.
B. Statistik Parametrik
Pembuktian independensi masing-masing variabel bebas dilakukan untuk menentukan analisis statistik yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 19.0 For windows, dapat dilakukan pengujian sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan terhadap nilai total jawaban responden menggunakan One Sample Kolmogorov- Smirnov Test dengan signifikan
sebesar 5.
Tabel 4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 46
Normal Parameters
a,b
Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,26343746
Most Extreme Differences
Absolute 0,197
Positive 0,197
Negative -0,085
Kolmogorov-Smirnov Z 1,334
Asymp. Sig. 2-tailed 0,057
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4, hasil pengujian One Sample Kolmogorov- Smirnov Test menghasilkan asymptotic significance
≥ 0,05 0,057
≥ 0,050. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah non heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu antara Y yang di prediksi dengan residual. a.
Jika ada pola tertentu seperti titik –titik yang membentuk suatu
pola tertentu yang teratur maka terjadi heterokedastisitas.
b. Jika ada pola yang jelas serta titik
–titik menyebar di atas dan di bawah angka 0, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 19.0 For windows didapatkan kurva pengujian heteroskedasitas
Gambar IV Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah 2015
Dari hasil gambar grafik antara nilai sumbu Y Nilai Y yang diprediksi dan sumbu X Nilai residual menunjukan pola yang tidak jelas, serta titik
menyebar di atas dan di bawah sumbu Y secara tidak teratur sehingga menunjukan tidak terjadinya heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan ada korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
baik adalah non multikolinear. Analisis ini ditentukan oleh besarnya nilai VIF Varians Inflation Factor dan Tolerance. Pedoman suatu model