duit selalu sedikit.” umumnya dianggap sebagai individu
yang sedikit memberikan uang untuk orang lain.
TANDA DENOTATIF : Pada leksia ini menjelaskan bahwa semua masyarakat Tionghoa adalah orang-orang yang jarang bersedekah. Selalu sedikit jika
memberikan uangnya kepada orang lain. PENANDA KONOTATIF : “Waktu
aku mau kasih duit, ada lagi yang kasih komentar di belakangku.
PETANDA KONOTATIF : mengandung makna bahwa ucapan itu
adalah ucapan seseorang yang berasumsi negative terhadap
masyarakat Cina. TANDA KONOTATIF : Bahwa etikat baik dari seorang keturunan Tionghoa
dianggap salah sekalipun mereka sudah berusaha untuk berbuat baik. Adanya pandangan dan pemikiran negative mengenai Tionghoa akan berdampak seolah-
olah kenyataannya sesuai dengan apa yang ada dalam pemikirinnya.
2. Kode Semik
Leksia 1 halaman 45
“Sudah Cina, transgender pula. Mana yang lebih gawat dari itu?Katanya, orang Cina di Indonesia mempunyai tiket gratis pergi ke neraka karena terlalu
tertekan di Negara ini.”halaman 45 Leksia di atas digolongkan dalam kode pembacaan Semik atau kode
konotatif karena kilasan makna dalam narasi ini. Dalam leksia “tertekan di Negara ini”, maksudnya adalah bahwa terjadi masalah-masalah yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menyebabkan suatu tindakan yang berakibat ketidaknyamanan secara psikis mental, sehingga merasa tertekan di negaranya sendiri, yang seharusnya
memberikan kenyamanan untuk setiap warganya.
PENANDA : “Sudah Cina, transgender pula. Mana yang lebih
gawat dari itu?Katanya, orang Cina di Indonesia mempunyai tiket
gratis pergi ke neraka karena terlalu tertekan di Negara ini.”
PETANDA : Cina di Indonesia mempunyai tiket gratis pergi ke
neraka. Mengartikan banyaknya masalah yang etrajadi pada masyarakat
Tionghoa di Indonesia, sehingga seolah-olah mereka berada di neraka.
TANDA DENOTATIF : Pada leksia ini menunjukkan adanya tindakan tindakan yang menjadi sebuah tekanan hidup pada kelompok Tionghoa
PENANDA KONOTATIF : “ orang Cina di Indonesia mempunyai tiket
gratis pergi ke neraka” PETANDA KONOTATIF : tiket gratis
ke neraka yang dimaksud adalah tinggal di Indonesia, seolah olah
dimknai sama dengan neraka. TANDA KONOTATIF : Pada leksia ini kilasan makna adanya stereotype yang
melekat pada keturunan Tionghoa Indonesia, sehingga banyak terjadi tindakan yang berakibat penyiksaan baik secara lahir maupun batin disadari maupun
tidak.
Leksia 2 halaman 46
“Uuh, Mama juga sih Kenapa mau nerima barang bekas segala. Kayak orang susah aja.”halaman 46
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Leksia di atas digolongkan dalam kode semik atau kode konotatif karena kilasan makna dalam narasi ini. Dalam leksia ini mengandung makna
menerima barang bekas adalah orang susah. Sedangkan orang susah adalah orang-orang yang dianggap tidak mampu untuk menhidupi dirinya secara
materi. Dalam hal ini, penulis ingin menunjukkan bahwa keluarga Tionghoa
ini, bukan orang susah maupun yang sangat kaya. Akan tetapi, dengan menerima barang dari orang lain, menunjukkan adanya sikap rendah hati dan
tidak sombong, seperti stereotype Cina yang selalu dianggap sombong.
PENANDA : “Uuh, Mama juga sih Kenapa mau nerima barang bekas
segala. Kayak orang susah aja.” PETANDA : Arti kata orang susah
disini adalah orang miskin atau orang yang serba kekurangan baik dalam
sandang maupun pangan. TANDA DENOTATIF : Pada leksia ini menunjukkan adanya makna tersirat,
bahwa masyarakat Tionghoa pada umumnya adalah masyarakat yang mampu dan berkecukupan.
PENANDA KONOTATIF : “Kenapa mau nerima barang bekas segala”
PETANDA KONOTATIF: bahwa adanya pemikiran mengenai etnis Cina
sombong dan sok kaya tidak selalu benar. Mereka masih mau menerima
pemberian orang meskipun bekas karena mereka menghargai pemberian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
orang. TANDA KONOTATIF : Pada leksia ini timbul stereotype yang salah, tidak
semua orang Cina maupun keturunannya sombong ataupun sok kaya. Pada dasarnya masyarakat Tionghoa pun sama dengan etnis lainnya.
Leksia 3 halaman 54
“ Mungkin karena aku kelihatan Cina banget, jadi santapan empuk bagi mereka semuaAkhirnya dia mau juga mengalah. Tapi you know-lah, UUD
gitu,,,ujung-ujungnya duit.”halaman 54 Leksia di atas digolongkan dalam kode semik atau kode konotatif
karena kilasan makna dalam narasi ini. Dalam kata”santapan empuk”, adalah kata yang mengartikan sebuah makanan yang dirasa enak.
Dari leksia diatas dapat disimpulkan bahwa leksia ini mengandung makna yaitu orang Cina sangat mudah mengalami tindak diskriminasi
sehingga sering dimanfaatkan oleh masyarakat tak bertanggung jawab. Dengan mudahnya mereka memanfaatkan kelompok minoritas seperti yang
dialami salah satu tokh dalam novel ini, untuk mendapatkan uang dengan mencari-cari kesalahan.
PENANDA : “Mungkin karena aku kelihatan Cina banget, jadi santapan
PETANDA : menjelaskan pada makna santapan yang berkaitan dengan
sebuah makanan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
empuk bagi mereka semuaAkhirnya dia mau juga mengalah. Tapi you
know-lah, UUD gitu,,,ujung-ujungnya duit.”
TANDA DENOTATIF : pada leksia ini menunjukkan adanya tindakan diskriminasi yang timbul karena adanya stereotype yang melekat pada
masyarakat mengenai etnis Cina bahwa Cina itu kaya. PENANDA KONOTATIF : jadi
santapan empuk bagi mereka semua PETANDA KONOTATIF: bahwa
adanya latar belakang yang didahuli stereotype Tionghoa, menjadikannya
sebagai sasaran tindakan semena- mena.
TANDA KONOTATIF : Adanya makna santapan empuk, dalam hal ini dijelaskan bahwa keturunan Tionghoa di Indonesia, sangat mudah untuk
dijadikan sasaran atau target permasalahan yang berujung uang.
3. Kode Simbolik