2.1.2. Novel sebagai Media Massa Cetak
Dalam sejarahnya, buku termasuk media massa cetak yang dianggap mampu menyampaikan pesan secara mendalam. Terlebih lagi dengan
banyaknya kelebihan yang dimilikinya seperti mudah dibawa kemana saja, dan yang paling penting terdokumentasi permanen, namun sayangnya hanya
bisa dinikmati oleh mereka yang melek huruf Cangara, 2005:128. Melalui sebuah buku, penulis atau penyusunnya dapat berbagi banyak hal, seperti ilmu
pengetahuan, pengalaman bahkan imajinasi kepada pembacanya sehingga buku banyak digunakan untuk keperluan studi, pengetahuan, hobi atau media
hiburan dengan penyajian mendalam.
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, novel, cerita pendek, drama, bentuk novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca
oleh para pembaca. Karya– karya modern klasik dalam kesusasteraan, kebanyakan juga berisi karya– karya novel.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia 1995 : 694, novel merupakan hasil karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang-orang dis sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel merupakan salah satu jenis
buku dalam bentuk sastra sama seperti media cetak lainnya. Novel juga
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
memberikan informasi kepada pembacanya, selain itu novel juga berfungsi menghibur dan mempersuasi para pembacanya Keraf, 1993 : 187-188.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang
luas pada masyarakat Jakob Sumardjo. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat
demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra
serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga memberikan hiburan pada
kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah
orang habis membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya
novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya. Tradisi
novel hiburan terikat dengan pola – pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi social, sedang novel hiburan Cuma berfungsi
personal. Novel berfungsi social lantaran novel yang baik ikut membina orang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tua masyarakat menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang
penting adalah bahwa novel memikat dan orang mau cepat–cepat membacanya.
2.2 Unsur-unsur Novel