4.2.1.4. Budaya Sikap responden tentang budaya dalam keluarga terhadap bidan sebagai
penolong persalinan adalah sebagai berikut: 82,6 responden menyatakan tidak ada pantangan tertentu selama kehamilan karena ibu hamil dianjurkan untuk
mengkonsumsi gizi baik sesuai anjuran bidan: 57,6 responden menyatakan tidak ada pantangan dalam pemilihan penolong persalinan disebabkan bidan lebih
memahami dan telah memiliki sertifikat yang sah dari pemerintah untuk melakukan pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan kehamilan dan bersalin. 67,4 responden
menyatakan bahwa bidan terlalu muda dan belum berkeluarga, merasa tidak aman menolong persalinan karena pengalaman bidan sangat berkaitan dengan lamanya
bidan menggeluti profesinya: 84,8 responden menyatakan tidak ada larangan dari orang yang dituakan ditempat ibu tinggal supaya persalinan tidak dilakukan di rumah
sakit disebabkan informasi yang beredar di masyarakat pada umumnya ibu bersalin dianjurkan di sarana kesehatan: 51,1 responden menyatakan tidak ada larangan dari
orang yang dituakan ditempat ibu tinggal supaya persalinan tidak dilakukan di puskesmas karena ada kebiasaan keluarga memanfaatkan jasa dukun bayi sebagai
penolong persalinan dan memiliki banyak waktu mengurus ibu dan bayi sampai masa nifas: 51,1 responden menyatakan ada larangan dari orang yang dituakan ditempat
ibu tinggal supaya persalinan tidak dilakukan di rumah karena ada kebiasaan dalam keluarga melahirkan di rumah sehingga dapat ditemani oleh sanak saudara: 60,9
responden menyatakan ada kepercayaan di lingkungan ibu tinggal bahwa pertolongan persalinan oleh bidan mengakibatkan anak yang lahir tidak patuh pada orang tua
Universita Sumatera Utara
karena ada kepercayaan melahirkan di dukun bayi menggunakan mantra-mantra atau doa-doa supaya anak patuh kepada orang tua, sedangkan bidan menggunakan doa-doa
tersebut: 62,0 responden mayoritas menyatakan ada kebiasaan keluarga turun temurun dari keluarga ibu supaya pertolongan persalinan harus dilakukan oleh dukun
bayi karena ada kebiasaan orangtua atau keluarga menggunakan jasa dukun bayi: 66,3 responden menyatakan bahwa pertolongan persalinan oleh dukun merupakan
adat istiadat yang harus dipatuhi di lingkungan tempat tinggal ibu: 60,9 responden menyatakan mayoritas bahwa ada kebiasaan keluarga ibu setelah melahirkan
diberikan upacara adat istiadat yang dipimpin oleh dukun.
Hasil wawancara dengan ibu Dian
mengatakan:
Mula-mula saya periksa 4 kali ke dukun dan rencananya ingin ke dukun tetapi suami dan keluarga ingin ke puskesmas. Saya takut ke bidan karena menurut
cerita teman-teman kalo di bidan itu disuntik dan dijahit. Saya takut sekali disuntik dan dijahit. Tetapi Alhamdulillah anak saya lahir dengan selamat.
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Sikap Responden tentang Budaya dalam Keluarga di Kecamatan Kluet Selatan Tahun 2013
No Budaya
Ya Tidak
Total n
n n
1. Ada pantangan pantangan tertentu selama kehamilan
16 17,4
76 82,6
92 100 2. Ada pantangan dalam pemilihan
penolong persalinan 39
42,4 53
57,6 92 100
3. Bidan terlalu muda dan belum berkeluarga, merasa tidak aman
menolong persalinan 62
67,4 30
32,6 92 100
4. Ada larangan dari orang yang dituakan ditempat ibu tinggal supaya
persalinan tidak dilakukan di rumah sakit
14 15,2
78 84,8
92 100
Universita Sumatera Utara
Tabel 4.7 Lanjutan
5. Ada larangan dari orang yang dituakan ditempat ibu tinggal supaya
persalinan tidak dilakukan di puskesmas
45 48,9
47 51,1
92 100 6. Ada larangan dari orang yang
dituakan ditempat ibu tinggal supaya persalinan tidak dilakukan di rumah
47 51,1
45 48,9
92 100 7. Ada kepercayaan di lingkungan ibu
tinggal bahwa pertolongan persalinan oleh bidan mengakibatkan anak yang
lahir tidak patuh pada orang tua 56
60,9 36
39,1 92 100
8. Ada kebiasaan keluarga turun temurun dari keluarga ibu supaya
pertolongan persalinan harus dilakukan oleh dukun bayi
35 38,0
57 62,0
92 100 9. Pertolongan persalinan oleh dukun
merupakan adat istiadat yang harus dipatuhi di lingkungan tempat tinggal
ibu 61
66,3 31
33,7 92 100
10. Ada kebiasaan keluarga ibu setelah melahirkan diberikan upacara adat
istiadat yang dipimpin oleh dukun? 56
60,9 36
39,1 92 100
Hasil pengukuran budaya dalam keluarga dalam penolong persalinan kemudian dikategorikan, maka ditemukan 56 orang responden 60,9 dalam
kategori mendukung petugas kesehatan sebagai penolong bersalin dan selebihnya 36 orang responden 39,1 berbudaya kurang mendukung seperti pada Tabel 4.8.
berikut
Tabel 4.8. Kategori Budaya Responden di Kecamatan Kluet Selatan Tahun 2013
No Kategori Budaya
n
1. Mendukung
56 60,9
2. Tidak mendukung
36 39,1
Total 92
100,0
Universita Sumatera Utara
4.2.2. Faktor Pendukung