semakin luas cara pandang ibu serta semakin banyak informasi tentang persalinan yang didapatkan oleh ibu, sehingga akan menambah pengetahuan ibu tentang penolong
persalinan yang aman bagi dirinya dan bayinya. Sumber-sumber informasi yang diperoleh ibu tengtang persalinan yang aman ini diantaranya dari media televisi, radio,
buku, majalah dan Koran. Selain itu juga kegiatan penyuluhan yang disampaikan oleh petugas puskesmas dengan adanya program posyandu, penempatan bidan di desa yang
melakukan penyuluhan tiap-tiap rumah. Dengan demikian semakin bertambahnya umur maka semakin banyak informasi kesehatan terutama sekali tentang pengambilan
keputusan pemanfaatan penolong persalina. Ibu tentunya semakin aktif untuk mencari informasi tentang penolong persalinan yang aman adalah bidan
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Siregar 2011, tentang
hubungan sosiodemografi dan sosiopsikologi ibu dengan pemilihan penolong persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Tua Kecamatan Padang
Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2011
menyimpulkan
tidak ada perbedaan proporsi memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan
antara ibu yang umurnnya dalam range reproduksi tidak sehat dengan ibu yang umurnya dalam range reproduksi sehat p= 0,098 p0,05.
5.1.2 Pengaruh Pendidikan Ibu terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan
Hasil analisis bivariat menunjukkan berdasarkan pendidikan cenderung memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dengan frekuensi
95,3 pada ibu berlatarbelakang pendidikan SMASarjana dan demikian juga ibu
berpendidikan SDSMP memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan
Universita Sumatera Utara
65,3.
Uji statistik chi square diperoleh p=0,010,05, berarti ada hubungan pendidikan ibu dengan pemanfaatan penolong persalinan.
Sedangkan a
nalisis regresi logistik berganda menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan
ibu terhadap pemanfaatan penolong persalinan dengan koefisien regresi=
2,150
dan nilai p=
0,014
. Pendidikan merupakan dasar yang akan memudahkan seseorang dalam hal
menerima informasi. Informasi dapat lebih mudah diterima dan diadopsi pada orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi daripada pendidikan rendah. Masyarakat sangat
menyadari bahwa pendidikan merupakan bekal dalam menjalani hidup, sehingga tidak dibodohin orang lain.
Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap pemanfaatan penolong persalinan karena pendidikan berhubungan dengan pengetahuan ibu, pada umumnya ibu telah
mengetahui bahwa tenaga kesehatan merupakan penolong persalinan yang aman bagi keselamatan ibu dan bayi. Terbukti dari
nilai Eksp B = 8,582, berarti ibu berpendidikan tinggi berpeluang 8,58 kali lebih besar memanfaatkan tenaga
kesehatan sebagai penolong persalinan dibandingkan dengan ibu berpendidikan rendah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Harni 2003 yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang erat dengan
keputusan pemanfaatan penolong persalinan. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin baik pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan yang aman, sehingga akan
memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan.
Universita Sumatera Utara
Penelitian ini juga sesuai dengan yang didapatkan oleh Jakir dan Amiruddin yang melakukan penelitian di Sinjai tahun 2006 menyatakan bahwa ada hubungan pendidikan
ibu dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin tinggi pengetahuan yang dimilikinya sehingga dapat mengambil keputusan yang
lebih baik diantaranya dalam memanfaatkan penolong persalinan. Menurut Notoatmodjo 2010 pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan
responden. Begitu juga pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh dalam menunjang program-program kesehatan yang lain. Pendidikan
kesehatan memang sulit diukur dan tidak langsung terlihat hasilnya, karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang dapat dilihat setelah beberapa tahun kemudian.
Konsep dasar dari pendidikan adalah suatu proses belajar dimana terjadinya proses pertumbuhan, perkembangan, perubahan kearah yang lebih baik, lebih dewasa dan lebih
matang sehingga menghasilkan perubahan perilaku pada diri individu, kelompok atau masyarakat.
Promosi kesehatan sebagai pendidikan kesehatan bagi ibu dan bayi perlu lebih dioptimalkan oleh petugas kesehatan agar ibu yang berpendidikan rendah dapat
memahami bahwa petugas kesehatan sebagai penolong persalinan yang aman.
5.1.3 Pengaruh Pengetahuan Ibu terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan