Pengaruh Penghasilan Keluarga terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Pengaruh Jarak Sarana Kesehatan terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan

5.2 Pengaruh Faktor Pendukung terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan

Hasil penelitian diperoleh bahwa pengukuran faktor pendukung yaitu penghasilan keluarga dan jarak ke sarana kesehatan berdasarkan analisis bivariat menunjukkan hasil penghasilan dan jarak sarana kesehatan tidak berhubungan dengan pemanfaatan penolong persalinan, tetapi faktor jarak sarana kesehatan diikutkan dalam analisis multivariat p0,25, sedangkan penghasilan tidak diikutkan dalam analisis multivariat p0,25.

5.2.1 Pengaruh Penghasilan Keluarga terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan

Hasil analisis bivariat berdasarkan penghasilan keluarga ibu cenderung memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dengan frekuensi 78,8 pada ibu memiliki penghasilan keluarga di atas atau sama dengan UMK dan demikian juga ibu berpenghasilan di bawah UMK memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan 80,8. Uji statistik chi square diperoleh p=1,0000,05, berarti tidak ada hubungan penghasilan ibu dengan pemanfaatan penolong persalinan. Tidak ada hubungan penghasilan keluarga dengan pemanfaatan penolong persalinan disebabkan di wilayah kerja Puskesmas Kluet memiliki program Jampersal bertujuan mengurangi beban biaya ibu dalam pemerikaan kehamilan, persalinan, neonates dan pemasangan KB untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Hasil wawancara ibu Winda mengatakan bahwa s aya memegang kartu Jamkesmas dan tidak membayar kalau bersalin di bidan desa. Tetapi karena bidan desa tidak sempat menangani persalinan saya, maka saya ke dukun bayi dan suami tidak marah. Biaya persalinan di dukun bayi dapat dicicil. Universita Sumatera Utara Upaya pemerintah Indonesia dan pemda Aceh untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan memberikan asuransi kesehatan kepada seluruh masyarakat JKA: 5827 orang, Askes: 1990 orang, Jamkesmas: 5820 orang, dan khusus ibu hamilbersalin yang memiliki salah satu jaminan kesehatan akan berlaku untuk klaim Jampersal Profil Dinkes Aceh Selatan, 2012. Penelitian ini berbeda dengan pendapat Hardeman 2004 yang menyatakan bahwa kondisi ekonomi masyarakat mempunyai pengaruh yang erat terhadap derajat kesehatan masyarakat. Rendahnya ekonomi masyarakat akan berpengaruh terhadap rendahnya derajat kesehatan masyarakat yang dapat mengakibatkan tingginya angka kesakitan dan kematian di masyarakat.

5.2.2 Pengaruh Jarak Sarana Kesehatan terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan

Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa berdasarkan jarak yang ditempuh ibu ke sarana kesehatan cenderung memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dengan frekuensi 86,0 pada ibu merasa sarana kesehatan dekat dengan tempat tinggalnya memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dan demikian juga ibu merasa sarana kesehatan jauh dari tempat tinggalnya memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan 73,5. Tidak a da hubungan yang bermakna jarak sarana kesehatan terhadap pemanfaatan penolong persalinan dengan nilai p= 0,197 . Tidak ada hubungan jarak sarana kesehatan dengan pemanfaatan penolong persalinan disebabkan keluarga ibu berpenghasilan di atas UMK. Kondisi diasumsikan bahwa keluarga memiliki kemampuan untuk membiayai persalinan ibu. Walaupun Universita Sumatera Utara sebagian wilayah kerja Puskesmas Kluet Selatan memiliki jarak yang jauh bukan merupakan hambatan bagi ibu di saat membutuhkan bidan sebagai penolong persalinan, banyak cara yang bisa diatasi keluarga dalam menghadapi kesulitan mengenai akses sarana pertolongan persalinan, salah satu yang mempermudah masyarakat untuk mendapatkan bidan sebagai penolong persalinan adalah karena bidan desa bersedia datang ke rumah ibu pada saat ibu membutuhkan pertolongan persalinan. Penelitian Hardeman 2004. di Bangladesh menemukan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan di perkotaan relatif rendah kurang dari 15 dibandingkan dengan negara lain di Asia Selatan seperti India. Hal ini ada kaitannya dengan kultur dan ekonomi. Penelitian Thabarany dan Pujianti 2000 menemukan bahwa adanya perbedaan pemanfaatan pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan antara masyarakat dengan daerah yang dekat dengan sarana kesehatan kota bila dibandingkan dengan daerah yang jaraknya jauh dengan sarana pelayanan desa menunjukkan bahwa tidak meranya akses terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia. Sampai saat ini di Indonesia bahwa fasilitas kesehatan di desa masih sedikit dan sulit jangkau oleh masyarkat bila dibanding dengan di daerah perkotaan.

5.3 Pengaruh Faktor Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan