Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.9 Tabel Korelasi Spearman Hubungan Antara Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua Ibu Dengan Jiwa Kewirausahaan. Nonparametric Correlations Correlations Jiwa_Kewi rausahaan Tingkat_Pe ndidikan_I bu Spearma ns rho Jiwa_Kewirausahaan Correlation Coefficient 1,000 ,056 Sig. 2-tailed . ,280 N 368 368 Tingkat_Pendidikan_I bu Correlation Coefficient ,056 1,000 Sig. 2-tailed ,280 . N 368 368 Tabel 5.9 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig.2- tailed untuk tingkat pendidikan orang tua ibu dengan jiwa kewirausahaan sebesar 0,280. Nilai probabilitas tersebut lebih tinggi dari α = 0,05. Hal ini berarti rumusan hipotesis yang diterima adalah Ho. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua ibu dengan jiwa kewirausahaan. Sementara itu, nilai koefisien korelasi Spearman sebesar 0,056. Tanda positif menunjukkan bahwa hubungan tingkat pendidikan orang tua ibu dengan jiwa kewirausahaan mempunyai korelasi positif. Nilai koefisien korelasi Spearman 0,056 dapat diinterpretasikan bahwa hubungan tingkat pendidikan orang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tua ibu dengan jiwa kewirausahaan mempunyai keeratan korelasi yang sangat lemah karena berada di interval 0,00 – 0,199.

C. Pembahasan

1. Hubungan Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah Dengan Jiwa

Kewirausahaan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan signifikan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai coefficient correlation Spearman = 0,329 dan probabilitas Sig.2- tailed = 0,000 α 0,05, dari nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan partisipasi siswa di koperasi sekolah mempunyai hubungan dengan jiwa kewirausahaan. Dapat diinterpretasikan bahwa hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan mempunyai keeratan korelasi yang lemah karena berada di interval 0,20 – 0,399. Jadi dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan. Partisipasi ini lemah karena tidak semua siswa dapat berperan aktif untuk berpartisipasi di koperasi sekolah. Padahal sebenarnya koperasi sekolah di sediakan untuk wadah bagi warga sekolah terutama siswa agar dapat berperan aktif dalam koperasi sekolah. Dalam penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak semua sekolah melibatkan siswa untuk berpartisipasi di koperasi sekolah dan kebanyakan hanya beberapa jurusan saja yang aktif didalam koperasi, misalnya adalah jurusan pemasaran. Partisipasi merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dari penerapan belajar kewirausahaan. Partisipasi juga dapat membangun dan mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan pada siswa yang dapat ditunjukkan dengan melakukan kegiatan kecil di lingkungan sekitar dalam hal ini koperasi sekolah. Dari kegiatan tersebut, secara tidak langsung menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada siswa dan menjadi salah satu pemicu agar jiwa kewirausahaan itu dapat tumbuh pada diri siswa. Partisipasi siswa di koperasi sekolah merupakan salah satu wujud penerapan kegiatan teori kewirausahaan.

2. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Jiwa

Kewirausahaan Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan. Hal ini didukung dengan korelasi tingkat pendidikan orang tua ayah dengan jiwa kewirausahaan memiliki nilai coefficient correlation Spearman = 0,046 dan probabilitas Sig.2-tailed = 0,384 α 0,05, dari nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua ayah dengan jiwa kewirausahaan. Korelasi tingkat pendidikan orang tua ibu dengan jiwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kewirausahaan memiliki nilai coefficient correlation Spearman = 0,056 dan probabilitas Sig.2-tailed = 0,280 α 0,05, dari nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua ibu dengan jiwa kewirausahaan. Dapat diintrpretasikan bahwa hubungan tingkat pendidikan orang tua ayah dan ibu dengan jiwa kewirausahaan mempunyai keeratan korelasi yang sangat lemah karena berada di interval 0,00 – 0,199. Jadi dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siwa. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang kewirausahaan yang disebabkan oleh latar belakang pendidikan orang tua yang sebagian besar SMASMK. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang kewirausahaan tentunya akan berdampak pada transfer pengetahuan kepada anak tentang kewirausahaan. Anak menjadi tidak tahu atau kurang pengetahuan dan cenderung tidak tertarik atau tidak berminat untuk berusaha wirausaha. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Wasty Soemanto 2001:112, bahwa orang tua kurang mampu dalam mendidik, mendorong, melatih mental dan ketrampilan siswa dalam mengerjakan sesuatu. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki orang tua tidak dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disalurkan kepada siswa sehingga dalam diri siswa tidak tertanam jiwa kewirausahaan.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis korelasi dan pembahasan di bab sebelumnya mengenai hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan signifikan antara partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai probabilitas atau Sig.2-tailed sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu 0,05 dan nilai nilai koefisien korelasi Spearman sebesar 0,329 dapat diinterpretasikan keeratan korelasi yang lemah, karena berada di interval tingkat korelasi dan kekuatan hubungan 0,20 – 0,399. 2. Tidak ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai probabilitas atau Sig.2-tailed: hubungan antara tingkat pendidikan orang tua ayah dengan jiwa kewirausahaan siswa sebesar 0,384 lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 0,05 dan nilai nilai koefisien korelasi Spearman sebesar 0,046 dapat diinterpretasikan keeratan korelasi yang sangat lemah, karena berada di interval tingkat korelasi dan kekuatan hubungan 0,00 – 0,199. 80 Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai probabilitas atau Sig.2-tailed: hubungan antara tingkat pendidikan orang tua ibu dengan jiwa kewirausahaan siswa sebesar 0,280 lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 0,05 dan nilai nilai koefisien korelasi Spearman sebesar 0,056 dapat diinterpretasikan keeratan korelasi yang sangat lemah, karena berada di interval tingkat korelasi dan kekuatan hubungan 0,00 – 0,199.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sejalan dengan hasil penelitian bahwa ada hubungan antara partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan. Sekolah khususnya SMK yang sudah dipersiapkan untuk terjun dalam dunia kerja hendaknya memberikan dorongan siswanya sehingga dapat semakin menumbuhkan jiwa kewirausahaanpada dirinya. Namun, dalam hal ini sebaiknya sekolah mempersilahkan siswa – siswinya untuk aktif berpartisipasi di koperasi sekolah bukan hanya melibatkan beberapa jurusan saja. Karena koperasi sekolah sebenarnya disediakan untuk wadah bagi warga sekolah terutama siswa untuk dapat berperan ambil serta dalam kehidupan pengelolaan koperasi sekolah Banyak hal yang bisa dilakukan sekolah antara lain, memfasilitasi siswa dalam praktek kewirausahaan di sekolah, memberikan kesempatan pada

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa-siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 173

Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi wirausaha siswa-siswi SMK di-Sleman : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI SMK di Kabupaten Sleman.

0 0 2

Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendidikan orangtua, dan pekerjaan orang tua : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI di SMK YPKK 1 Sleman.

0 0 150

Hubungan tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan lingkungan belajar dengan jiwa kewirausahaan siswa : studi kasus siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman.

0 6 165

Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, kultur keluarga terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat siswa berwirausaha : studi kasus pada siswa-siswi SMK kelas III jurusan penjualan di Kabupaten Bantul.

0 0 204

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta

0 2 170

Hubungan tingkat pendapatan orang tua dan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 1 151

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 0 172

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA

0 0 163

Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK : studi kasus di kelas II jurusan penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1

0 0 177