2. Uji coba alat ukur
Peneliti akan melakukan uji coba alat ukur sebelum melakukan penelitian di SD Negeri Babarsari. Uji coba ini dilakukan untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan. a.
Tempat dan waktu uji coba Peneliti melakukan uji coba alat ukur pada tanggal 2 Maret
2012 di tempat SD yang sama dengan tempat penelitian, hanya kelasnya yang berbeda, yaitu kelas VI B. Dengan jumlah siswa 37
siswa, yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Peneliti memilih siswa VI B karena memiliki karakteristik yang
sama dengan VI A. b.
Uji validitas Validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo : 242. Misalnya suatu ulangan fisika dikatakan valid apabila ulangan fisika tersebut
mengungkap hal-hal tentang fisika. Prosedur pengujian alat ukur dilakukan dengan cara
menguji setiap item yang terdapat dalam angket, dengan mengkorelasikan setiap item x, dengan total skor y. Penelitian
ini menggunakan teknik Produck Moment dari Pearson dengan rumus angka kasar sebagai berikut Masidjo, 2010 : 246
r
xy =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− }
2 2
}{ 2
2 {
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan : r
xy
: koefisien korelasi ∑x
: jumlah skor dalam sebaran x skor butir ∑y
: jumlah skor dalam sebaran y skor total
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x
2
: jumlah skor yang dikuadratkandalam sebaran x ∑y
2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N
: banyaknya subjek Menurut Azwar 2009 : 65 item yang koefisien korelasinya
0,30 maka dianggap tidak valid atau dihilangkan dan tidak digunakan untuk penelitian, sedangkan untuk item yang koefisien
korelasinya ≥ 0,30 dianggap valid dan digunakan untuk penelitian. Berdasarkan hasil uci coba tersebut maka dapat diketahui berapa
item yang valid yang akan digunakan untuk penelitian. Berdasarkan hasil uji coba maka dapat diketahui beberapa item
yang valid dan beberapa item yang tidak valid. Peneliti telah melakukan uji coba angket pada 37 siswa
kelas VI B di SD yang sama dengan tempat penelitian yaitu SD Negeri Babarsari. Berdasarkan kriteria yang digunakan untuk
menganalisis angket hasil uji coba, peneliti memperoleh hasil analisis dari 60 item pada angket pola asuh orang tua demokratis
berupa 32 valid dan 28 item gugur. Dan data yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada lampiran 3, sedangkan kisi-kisi per item
yang valid dan digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada
lampiran 7. Peneliti menganalisis item pada angket dengan bantuan program SPSS for MS Windows Release 16.0, hasil analisis uji
validitas angket pola asuh orang tua demokratis terdapat pada lampiran. Berikut ini merupakan rangkuman dari hasil analisis uji
validitas item yang terdapat dalam angket pola asuh orang tua demokratis. Sedangkan sebaran item yang valid setiap indikator
dapat dilihat pada lampiran 4. Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Validitas
Aspek Jumlah Item
Item Valid Item Gugur
+ -
+ -
+ -
Pola asuh orang tua
demokratis 37
23 20
13 17
11
Jumlah item 60
32 28
c. Uji reliabilitas
Yang dimaksud dengan reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil Masidjo, 1995:209. Koefisien reabilitas
dinyatakan dengan bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Berikut ini merupakan tabel koefisien reabilitas :
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Suatu Tes
Koefisien korelasi Kualifikasi
± 0,91 ± 1,00 Sangat tinggi
± 0,71 ± 0,90 Tinggi
± 0,41 ± 0,70 Cukup
± 0,21 ± 0,40 Rendah
± 0,00 ± 0,20 Sangat rendah
Peneliti menentukan taraf reliabilitas dengan metode belah dua split-half method. Metode ini dianggap lebuh efisien karena
dalam penentuan taraf reliabilitas suatu tes hanya mempergunakan satu tes untuk satu kali pengukuran. Metode ini sering disebut juga
metode gasal genap. Hasil dari satu tes dibagi atau dibelah menjadi dua bagian, yakni bagian pertama yang berupa hasil atau skor yang
berasal dari item-item bernomor gasal, dan bagian kedua berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor genap
Masidjo, 2010 : 218-232. Skor-skor pada baian pertama dan bagian kedua ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Sebaiknya hasil suatu pengukuran tersebut disajikan dalam
bentuk tabel analisis item, supaya tampak perolehan skor dari masing-masing item.
2. Dijumlahkan skor-skor yang berasal dari item-item yang
bernomor gasal, dimasukkan sebagai belahan pertama pada kolom belahan gasal atau pertama. Demikian pula skor-skor
yang berasal dariitem-item yang bernomor genap dimasukkan sebagai belahan kedua pada kolom belahan genap atau kedua.
3. Kemudian skor-skor pada kolom belahan gasal dan belahan
genap siap untuk dihitung koefisien korelasinya.
Hasil dari kedua belahan item-item yang bernomor gasal dan genap diperbandingkan dengan menggunakan teknik korelasi
Product-Moment dari Pearson dengan rumus angka kasar Masidjo, 1995:210 sebagai berikut :
r
xy
=
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− }
2 2
}{ 2
2 {
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan : r
xy
: koefisien korelasi ∑x
: jumlah skor dalam sebaran x skor butir ∑y
: jumlah skor dalam sebaran y skor total
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x
2
: jumlah skor yang dikuadratkandalam sebaran x ∑y
2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N
: banyaknya subjek Hasil perhitungan yang menggunakan rumus Product Moment dari
Pearson kemudian dihitung ulang dengan menggunakan rumus Spearman Brown Masidjo, 1995:219. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
r
tt
= rgg
rgg +
× 1
2
Keterangan : r
tt
= koefisien reliabilitas r
gg
= koefisien gasal-genap Peneliti menggunakan rumus di atas saat melakukan uji koefisien
reliabilitas angket uji coba dan perhitungannya terdapat pada lampiran 5.
Tabel 3.7 hasil perhitungan koefisien Reliabilitas
Angket Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas
Uji coba Keterangan
Penelitian Keterangan
Pola Asuh Orang Tua
Demokratis 0,558
Cukup 0,692
Cukup
3. Teknik pengumpulan data