Tahapan dialog Tahap kristalisasi

93 keberagaman, misalnya kefanatikan agama secara berlebihan, memandang kelompok suku bangsa, rasetnis paling benar sendiri. Belum lagi dalam soal kebudayaan banyak antar pemilik dan pendukung budaya merasa budayanya sendiri yang paling baik. Kondisi demikian akan menyebabkan iklim disharmoni sosial keberagaman masyarakat Indonesia yang bercorak Bhinneka Tunggal Ika. 3. Sikap Mental yang Mengancam Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman, antara lain adalah: a Etnosentrisme; b Sikap Primordial kedaerahan; c Persepsi yang keliru tentang otonomi daerah; dan d Fanatisme sempit berlebihan. 4. Alternatif Penyelesaian Masalah Keberagaman Masyarakat, dapat dipecahkan dengan metode-metode, antara lain sebagai berikut: a Metode kompetisi competition; b Metode menghindari avoidance; c Metode akomodasi accommodation; d Metode kompromi compromise; e Metode kolaborasi collaboration; dan Metode pengurangan konflik.

G.Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Kemampuan Penguasaan Materi “Memahami Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika ” sangat bermanfaat bagi guru PPKn dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Oleh karena itu, kiranya seorang guru memiliki komitmen tinggi terhadap penguasaan materi itu. Materi tersebut memiliki posisi strategis dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang masyarakatnya bercorak Bhinneka Tunggal Ika. Secara demikian pemahaman keberagaman masyarakat harus dikembangkan di mana-mana. Pastikan bahwa di daerah Anda masing- masing tidak akan perna h “kering” dengan persatuan dan kesatuan berbasis Bhinneka Tunggal Ika, sebagai materi strategis dalam Pembelajaran PPKn SMP. Hasil pemahaman Anda terhadap kegiatan belajar dari materi Modul ini akan bermanfaat pada kegiatan belajar berikutnya, yaitu “Makna Bhinneka Tunggal Ika ”. 94 Kegiatan Pembelajaran 12 HARMONI KEUTUHAN WILAYAH DAN KEHIDUPAN DALAM NKRI Oleh: Drs. Supandi, M.Pd A. Tujuan Peserta diklat mampu menjelaskan Harmonisasi Keutuhan Wilayah dan Kehidupan Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan sejarah perjuangan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Menjelaskan makna Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 3. Menjelaskan makna Negara Kesatuan Republik Indonesia 4. Menjelaskan Peran daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia 5. Menjelaskan pengertian daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia 6. Menganalisis peran daerah dalam pejuangan kemerdekaan

C. Uraian Materi Sejarah perjuangan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Setelah mengetahui bahwa Jepang telah menyerah terhadap sekutu, maka golongan pemuda segera menemui Bung Karno dan Bung Hatta di Jln.Pegangsaan Timur 56 Jakarta.Dengan juru bicara Sutan Syahrir, para pemuda meminta agar Bung Karno dan Bung Hatta segera memperoklamasikan kemerdekaan saat itu juga, lepas dari campur tangan Jepang.Bung Karno tidak menyetujui usul para pemuda karena Proklamasi Kemerdekaan itu perlu dibicarakan terlebih dahulu dalam rapat PPKI, sebab badan inilah yang ditugasi untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia. Para pemuda menolak pendapat Bung Karno sebab PPKI itu buatan Jepang, menyatakan kemerdekaan lewat PPKI tentu Akan dicap oleh Sekutu bahwa kemerdekaan itu hanyalah pemberian Jepang,para pemuda tidak ingin kemerdekaan Indonesia dianggap sebagai hadiah dari Jepang.Bung Karno berpendapat lain, bahwa soal kemerdekasan Indonesia datangnya dari pemerintah Jepang atau dari hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri,tidaklah menjadi soal, karena Jepang toh sudah kalah.Masalah yang lebih penting adalah menghadapi sekutu yang berusaha mengambalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Karena itu memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia diperlukan