33
pengetahuan yang mempelajari tentang alam semesta dan segala isinya.
b. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting Samatowa,
2011:4. Pengajaran IPA harus diajarkan dengan tepat kepada anak-anak karena struktur kognitif anak-anak tidak dapat
dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Mereka perlu diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan
proses IPA dan yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. Dalam IPA anak-anak dan guru harus
bersikap skeptis sehingga guru selalu siap memodifikasi model- model yang dimiliki tentang alam ini sejalan dengan penemuan-
penemuan baru yang didapatkan. Setiap guru harus memahami akan alasan mengapa suatu
mata pelajaran perlu diajarkan di sekolahnya. Demikian pula halnya dengan guru IPA, baik sebagai guru mata pelajaran maupun
sebagai guru kelas, seperti halnya di sekolah dasar. Guru harus tahu benar kegunaan-kegunaan apa saja yang dapat diperoleh dari
pelajaran IPA.
c. Ciri Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Mutiara, 2006:3 ilmu pengetahuan alam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
34
1 Konkret
Ilmu pengetahuan alam memiliki objek kajian berupa benda- benda atau gejala-gejala alam yang nyata dan dapat ditangkap
oleh indera, contohnya tumbuhan, benda langit, dan hujan. 2 Logis
Ilmu pengetahuan alam dikembangkan berdasarkan cara berpikir logis. Cara berpikir logis adalah cara berpikir dengan
menggunakan logika dan ajek. Kesimpulan yang diambil berdasarkan logika-logika tertentu, baik secara induktif atau
deduktif. 3 Objektif
Hasil dari ilmu pengetahuan alam merupakan suatu produk yang terhindar dari maksud-maksud tertentu pelaku subjektif,
baik itu berupa kepentingan seseorang maupun golongan. Hasil dari kajian ilmu pengetahuan alam harus sesuai dengan fakta
dan bukti kebenaran ilmiah secara apa adanya tanpa ditambahi ataupun ditutupi dengan mitos dan perasaan.
4 Empiris Ilmu pengetahuan alam atau sains dikembangkan berdasarkan
pengalaman empiris, yaitu suatu pengalaman konkret yang dapat dirasakan oleh semua orang dan dapat dibuktikan secara
ilmiah.
35
5 Sistematis Hasil kajian ilmu pengetahuan alam, baik hasil penelitian atau
kajian ilmiah, didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis dan berurutan. Urutan tersebut berupa langkah-
langkah metode ilmiah sehingga ketika orang lain ingin melakukan hal yang sama, akan mendapatkan hasil yang sama
pula. 6 Teori-teorinya berlaku umum
Banyak teori-teori sains yang lahir dari ilmuwan yang mengkaji gejala-gejala alam. Teori-teori itu berlaku umum dan
dapat diketahui oleh orang lain tanpa batas.
d. Karakteristik Pembelajaran IPA SD
Djojosoediro 2012: 5-6 berpendapat bahwa IPA sebagai disiplin ilmu mempunyai ciri khususkarakteristik sebagaimana
disiplin ilmu lainnya ciri khususkarakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1 IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan kembali oleh semua orang dengan
menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan oleh penemu terdahulu.
2 IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaanya secara umum
terbatas pada gejala-gejala alam.
36
3 IPA merupakan pengetahuan teoritis Teori IPA diperoleh atau disusun dengan cara yang khas
atau khusus dengan berulang kali melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian
seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain untuk membuktikan bahwa teori tersebut benar. Hal
ini dilakukan karena pengetahuan bersifat tentatif. 4 IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.
Bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi dapat bermanfaat untuk
eksperimentasi dan observasi lebih lanjut. 5 IPA meliputi 4 unsur, yaitu produk, proses, aplikasi, dan sikap.
Produk yang berupa fakta, prinsip, teori dan hukum. Proses merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode
ilmiah. Metode ilmiah itu meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis,
perancangan eksperimen,
percobaan atau
penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
7. Materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan