67
G. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan penjelasan sebagai berikut.
1. Data kualitatif Widoyoko 2016:18 mengemukakan bahwa data kualitatif
merupakan data yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik keadaan, proses, peristiwa atau kejadian dan lainnya yang
dinyatakan dalam bentuk pernyaataan atau berupa kata-kata. Data kualitatif dalam penelitian ini berupa komentar yang dikemukakan
oleh dua validator dosen pembelajaran IPA dan satu orang guru kelas mata pelajaran IPA Sekolah Dasar. Kemudian data tersebut dianalisis
sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.
2. Data kuantitatif Widoyoko 2016:21 mengatakan bahwa data kuantitatif
merupakan data yang berwujud angka-angka sebagi hasil observasi atau pengukuran. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa skor dari
penilaian oleh validator ahli yaitu dua dosen pembelajaran IPA dan satu guru IPA Sekolah Dasar serta penghitungan validitas dan
reliabilitas soal tes. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penelitian kuesioner diubah menjadi data interval. Langkah awal yang
dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil instrumen yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:
68
Skala penilaian terhadap media pembelajaran kartu domino modifikasi yang dikembangkan yaitu sangat baik 5, baik 4, cukup
3, kurang 2, dan sangat kurang 1. Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima menurut
Widoyoko. Adapun skor yang dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima menurut Widoyoko 2009:238 yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.8 Konversi Skala Lima
Rumus Rerata skor
Klasifikasi
X ̅
i
+ 1,8 × sb
i
4,2 Sangat baik
̅
i
+ 0,6 × sb
i
X ≤ ̅
i
+ 1,8 × sb
i
3,4 – 4,2
Baik ̅
i
– 0,6 × sb
i
X ≤ ̅
i
+ 0,6 × sb
i
2,6 – 3,4
Cukup ̅
i
– 1,8 × sb
i
X ≤ ̅
i
– 0,6 × sb
i
1,8 – 2,6
Kurang X ≤ ̅
i
– 1,8 × sb
i
≤ 1,8 Sangat kurang
Keterangan:
̅
i
Rerata ideal = ½ skor maksimum ideal + skor minimum ideal. sb
i
Simpangan baku ideal = 16 skor maksimum ideal – skor
minimum ideal. X = Skor empiris
Skala penilaian terhadap kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu sangat baik 5, baik 4, cukup 3, kurang 2,
dan sangat kurang 1. Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima menurut Widoyoko.
Adapun skor yang dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima menurut Widoyoko 2009:238 yang dapat dilihat pada tabel 3.8.
69
Data kuantitatif untuk kuesioner respon siswa terhadap media pembelajaran kartu domino modifikasi dihitung dengan cara sebagai
berikut. a. Menjumlahkan skor kuesioner secara keseluruhan
b. Menghitung skor maksimal menggunakan rumus: Skor maksimal= jumlah item
c. Menghitung skor respon secara keseluruhan dengan rumus: Jumlah skor respon =
Kuesioner respon siswa terdiri dari alternatif jawaban berupa sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Siswa harus
memilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda centang √. Peneliti dapat mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran
kartu domino modifikasi dengan mengambil rata-rata respon siswa dari hasil kuesioner. Untuk mengetahui kategori rata-rata respon
siswa, peneliti mengkonversikan skor rata-rata data kuantitatif yang dijabarkan oleh Widoyoko 2014:144 pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.9 Konversi Kategori Skor
Skor akhir Kualifikasi
3,25 – 4,00
Sangat Baik SB 2,50
– 3,25 Baik B
1,75 – 2,50
Cukup C 1,00
– 1,75 Kurang K
Berdasarkan tabel 3.9 di atas untuk mendapatkan kriteria keberhasilan dinyatakan jika hasil yang diperoleh mencapai
70
kualifikasi rata-rata yaitu 4,00 dengan kategori baik sekali. Respon siswa terhadap media pembelajaran kartu domino modifikasi dapat
diperoleh melalui kuesioner siswa setelah menggunakan media pembelajaran kartu domino modifikasi.
Adapun untuk lembar evaluai siswa dilakukan penghitungan validitas dan reliabilitas untuk mengetahui valid atau tidak valid serta
reliabel atau tidak reliabel soal-soal evaluasi. Widoyoko 2014:172 mengemukakan bahwa instrumen dapat dikatakan valid apabila
instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan”
dengan alat ukur. Adapun menurut Widoyoko 2014:188 kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam
bahasa Inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes dapat dipercaya reliable jika memberikan
hasil yang tetap atau ajek konsisten apabila diteskan berkali-kali. Peneliti melakukan penghitungan validitas dan reliabilitas
untuk soal evaluasi siswa menggunakan program SPSS versi 22. Instrumen tes dikatakan valid menurut Widoyoko 2016:156 dengan
penafsiran nilai sig pada output dengan ketentuan: 1 sig ≤ 0,05
artinya korelasi bersifat signifikan, instrumen valid 2 sig 0,05 artinya korelasi tidak signifikan, instrumen tidak valid. Kaplan dalam
Widoyoko, 2016:165 mengemukakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-
71
kurangnya 0,7. Hasil dari penghitungan validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada halaman lampiran.
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN