Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Dalam proses belajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, menurut Wasty Soemanto, faktor yang mempengaruhi belajar dapat di
golongkan menjadi tiga macam. 1.
Faktor stimuli belajar, segala hal diluar individu yang merangsang individu untuk melakuakan perbuatan belajar, diantara setimuli belajar adalah lama
banyaknya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, suasana lingkungan eksternal dan lain sebagainya.
2. Faktor-faktor metode belajar, metode yang dipakai oleh guru, akan
menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. Misal pengunaan metode praktik, diskusi dan lain sebagainya, itu kan merubah proses
pembelajaran. 3.
Faktor individual itu juga sangat berpengaruh terhadap belajar seseorang diantara faktor individual ialah, kematangan usia, jenis kelamin,
pengalaman dan lain-lain. Kebanyakan orang beranggapan bahwa IQ adalah sebagai salah satu
faktor penting dalam menentukan prestasi seseorang dalam belajar, namun tidaklah selalu benar karena keberhasilan seseorang itu dipengaruhi oleh
banyak faktor lainnya dan faktor-faktor tersebut saling mendukung dan saling mempengaruhi.
2. Pendidikan Agama Islam 2.1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pengertian Agama Islam mengandung makna bahwa usaha yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan untuk menyiapkan peserta didik meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam harus benar-
benar dilakukan dengan penuh kesabaran. Pendidikan agama merupakan unsur penting dalam pembentukan dan
pembinaan serta kepribadian seseorang yang apabila hal itu terakumulasi dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap suatu bangsa, karena
pengalaman keagamaan yang dialaui tersebut akan menjadi unsur penting
dalam kepribadiannya. Keprbadian yang terjalin di dalam nilai-nilai agama akan membuahkan akhlak yang baik.
Pendidikan Agama dapat dirumukan sebagai bantuan dan pimpinan yang diberikan pada perkembangan pribadi agar ia menjadi manusia
beragama yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan yang nampak dalam cara berpikir, kebiasaan, dan sikap tingkah lakunya
63
. Sejalan dengan hal tersebut
Zuhairini berpendapat, pendidikan agama berarti “usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membentuk anak didik agar supaya
mereka hidup sesuai dengan ajaran Agama Islam
64
. Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, definisi Pendidikan Agama Islam,
yaitu Pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam berupa bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan mereka dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakini secara menyeluruh pandangan hidupnya
demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak
65
. Bahkan ditambahkan pula oleh Prof. H. M. Arifin, M. Ed. “bahwa
Pendidkan Agama Islam di negri kita, adalah merupakan bagian dari pendidikan Islam dimana tujuan utamanya ialah membina dan mendasar
kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan ilmu agama Islam, sehingga yang mampu mengamalkan syariat Islam secara
benar sesuai dengan pengetahuan agama
66
. Dari beberapa pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
pendidikan agama Islam adalah usaha-usaha yang dilakukan pendidik secara sadar dan sistematis agar peserta didik bisa memahami dan mengamalkan
ajaran ajaran agama Islam yang telah diyakini secara menyeluruh menjadi
63
Dep. Agama RI, Penelitian Pengembangan dan Inovasi Pendidikan Agama, Jakarta: Badab Litbang Agama Proyek Penelitian Keagamaan, 1983 1984, h. 31
64
Zuhairini, et.al., Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, cet-ke 8, h. 27
65
Amir Abyan, Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran PAI, Jakrta: Dirjen Bimbingan Islam dan UT, 1997, h, 16
66
Muzayyin Arifin, Pendidkan Islam dalam Arus Dinamika Masyarakat, Jakarta: Golden Trayon Pers, tth, cet-ke 1, h. 9
pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah begitu pula halnya dengan pendidikan agama
Islam harus diberikan dalam lingkungan lembaga pendidikan agama formal maupun non formal. Peranan pendidikan agama Islam merupakan modal
dasar untuk menciptakan manusia Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan nantinya akan lahir manusia Indonesia yang dapat
menyumbangkan tenaga dan pikirannya pada bangsa dan negara berdasarkan ketakwaannya tersebut.
Pendidikan agama Islam merupakan integral dari program pengajaran pada setiap jenjang lembaga pendidikan tersebut serta merupakan usaha
bimbingan dan pembinaan guru terhadap peserta didik dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia
yang bertakwa dan menjadi warga negara yang baik. Dengan demikian, pendidkan agama Islam berperan membentuk manusia Indonesia beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT. Yaitu dengan menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi
maupun kehidupan masyarakat, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semanagt kebangsaan dan cinta tanah air,
mampu menumbuhkan manusia-manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.