D. Company Characteristic
Lau dan Lee 1999 menyatakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, terdiri dari empat dimensi yaitu: kepercayaan pada perusahaan
company trust, reputasi perusahaan company reputation, dan motif Perusahaan yang diinginkan perceived motives of the company.
1. Company Trust kepercayaan pada perusahaan
Kepercayaan pada perusahaan berkaitan dengan unsur entity perusahaan, ukuran perusahaan serta reputasi perusahaan yang
menyangkut prestasi perusahaan. Masalah etika dan sebagainya yang mengarahkan pada kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap
perusahaan Lau dan Lee, 1999. Argumentasi lain dikemukakan oleh Kapferer dan Laurent 1986 yang menyatakan bahwa involvement
merupakan kausal atau variabel yang memotivasi beberapa konsekuensi pada pembelian dan perilaku berkomunikasi. Keterlibatan konsumen pada
proses pencarian informasi akan membawa pengaruh pada trust terhadap merek dan selanjutnya mengarahkan pada kepercayaan perusahaan Well
dan Prensky, 1996. 2.
Company Reputation reputasi perusahaan Reputasi perusahaan merupakan opini dan kepercayaan konsumen
terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan kejujuran perusahaan akan produknya pada konsumen. Lau dan Lee 1999
menyatakan bahwa jika konsumen telah merasakan bahwa perusahaan yang membuat merek dikenal jujur, maka konsumen akan merasa aman
Universitas Sumatera Utara
dalam menggunakan merek tersebut dan konsumen akan lebih besar mempercayai merek tersebut.
Lebih jauh dikatakan oleh Tepeci, 1999 yang menyatakan bahwa jika reputasi perusahaan baik maka loyalitas konsumen dengan sendirinya
kemungkinan akan terjadi namun proses pencapaiannya membutuhkan konsistensi dan adanya komitmen perusahaan untuk selalu menyampaikan
produk mereka secara objektif. Kejujuran dan ketidakjujuran perusahaan dapat diketahui dari
adanya involvement yang diperoleh dari pelanggan, advertising dan word of mouth. Pengaruh dari word of mouth bagi konsumen yang low
involvement di terima tanpa proses evaluasi sehingga jika reputasi perusahaan tidak baik maka kepercayaan konsumen akan menurun. Pada
kondisi keterlibatan yang tinggi high involvement konsumen tentu dapat mengetahui tentang kejujuran suatu perusahaan. Semakin tinggi suatu
keterlibatan involvement seseorang yang memandang baik reputasi perusahaan maka semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen.
3. Perceived Motives of the Company motif perusahaan yang diinginkan
Perceived Motives of the Company motif perusahaan yang diinginkan dari suatu pertukaran akan mempengaruhi kepercayaan terhadap
partner. Doney dan Cannon 1997 menyatakan bahwa intensionalitas sebagai suatu cara dimana kepercayaan dikembangkan dalam hubungan pembeli dan
penjual didalam suatu industri. Intensionalitas mengacu pada interpretasi dan penilaian satu kelompok terhadap motif dari kelompok lain. Pada konteks
merek, ketika seorang konsumen mempersepsikan perusahaan yang beraada
Universitas Sumatera Utara
dibelakang merek berperilaku benevolent, maka konsumen akan lebih tertarik untuk mempercayai merek tersebut.
Pada kondisi keterlibatan rendah, pandangan konsumen pada perusahaan biasanya tidak terjadi. Konsumen biasanya hanya memfokuskan
pada merek tanpa melihat second opinion seperti perusahaan. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lau dan Lee 1999. Namun
pada kondisi keterlibatan tinggi, perusahaan yang berada dibalik merek juga dijadikan referensi konsumen karena produk dipandang penting dan berisiko
Mc Quire dan Munson, 1992 dalam Assael 1998.
E. Brand Loyalty