0.75 Mudah
0.25 – 0.75 Cukupsedang
0.25 Sukarsulit
Dari uji coba tes sebanyak 20 soal, diperoleh 16 soal bersifat sedangcukup, 1 soal bersifat mudah dan 3 soal bersifat sulit.
74
4. Daya Pembeda Soal
Analisis daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan soal dan membedakan siswa yang pandai tinggi prestasinya dengan siswa yang
kurang pandai rendah prestasinya.
75
Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal yaitu :
N B
B D
B A
5 .
Keterangan : D
: Daya pembeda B
A
: Jumlah skor benar dari kelompok atas B
B
: Jumlah skor benar dari kelompok bawah N : Jumlah responden jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3. Klasifikasi Daya Beda
76
74
Lihat lampiran, h.97
75
Suharsimi Arikunto., Op cit, h.213
76
Suharsimi Arikunto, Op Cit., h. 218
Rentang Keterangan
0.00 DP ≤ 0.20 Jelek poor
0.20 DP ≤0.40 Cukup satisfactory
0.41 DP ≤ 0.70 Baik good
0.71 DP ≤ 1.00 Baik sekali excellent
-negatif Semuanya tidak baik
Dari uji coba tes sebanyak 20 soal diperoleh 4 soal bersifat baik sekali, 7 soal bersifat baik, 8 soal bersifat cukup, 1 soal bersifat jelek.
77
G. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan uji coba instrumen, maka dilakukan penelitian. Data penelitian yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan tujuan supaya
hasilnya dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Pengolahan dan penganalisasian data penelitian menggunakan statistik.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel yang sedang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Liliefors
78
dengan rumus:
Zi S
Zi F
L
Keterangan :
L = Harga mutlak terbesar
77
Lihat Lampiran, h.98
78
Sudjana, Metode Statistik, Bandung: Tarsito, 2001, hal. 466
FZi = Peluang angka baku SZi = Proporsi angka baku
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar
b. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan menggunakan rumus: SD
X Xi
Zi
Keterangan :
Zi = skor baku Xi = data yang diperoleh
X = nilai rata-rata SD = standar deviasi
c. Tentukan nilai Z
tabel
berdasarkan nilai Zi. d. Tentukan nilai FZi berdasarkan Z
tabel
. Jika Zi negatif -, maka 0,5 – Z
tabel
Jika Zi positif +, maka 0,5 + Z
tabel
e. Tentukan nilai SZi dengan rumus : n
Zn Z
Z BanyaknyaZ
Zi S
... 3
, 2
, 1
f.
Hitung selisih FZi – SZi kemudian tentukan harga mutlaknya. g. Ambil data terbesar diantara harga-harga mutlak tersebut ini kita namakan L
h. Memberikan interpretasi L , dengan membantingkan dengan L
t
. L
t
adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors.