34 Tujuan penilaian kinerja menurut Dharma 2001 dalam Phepar 2005:17,
antara lain: 1. Untuk mengukur tanggung jawab karyawan
Digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan kenaikan gaji, promosi, penugasan khusus akan kualitas hasil pekerjaan karyawan yang
bersangkutan. 2. Untuk pengembangan
Mengacu pada dukungan yang diperlukan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya yang dapat berupa pelatihan dan bimbingan. Adapun tujuan
utamanya adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan pengetahuan atau keterampilan karyawan.
E. Auditor Eksternal
Menurut Abdul Halim 2001:11, pengertian auditor eksternal adalah seseorang yang bekerja pada akuntan publik yang memberikan jasa auditing
profesional kepada klien. Klien dapat berupa perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, badan-badan pemerintah, maupun
individu perseorangan. Disamping itu, auditor eksternal juga menjual jasa lain berupa konsultan pajak, konsultan manajemen, penyusunan sistem akuntansi,
penyusunan laporan keuangan, serta jasa-jasa lainnya. Auditor eksternal bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
yang dihasilkan manajemen. Auditor eksternal umumnya dibayar oleh manajemen perusahaan yang diperiksa.
35
F. Kerangka Pemikiran
Orientasi profesional adalah suatu sikap keprofesionalan yang dimiliki oleh seseorang dalam memecahkan suatu masalah dalam menjalankan
pekerjaannya dimana sikap tersebut dimiliki oleh tenaga profesional. Dalam menjalankan tugas yang diberikan kepada mereka, sering terjadi sikap
keprofesionalan itu berbenturan antara lingkungan pengendalian biroktratis dengan kode etik yang dimiliki oleh tenaga profesional. Jika hal ini terjadi,
maka akan tercipta suatu konflik peran dalam menjalankan setiap tugas atau pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan. Makin tinggi sikap keprofesionalan
seseorang terkait dengan kode etik profesinya, maka akan terjadi konflik peran yang besar pula terhadap lingkungan pengendalian birokratis. Dan sebaliknya,
makin rendah sikap keprofesionalan seseorang terkait dengan kode etik profesinya, maka konflik peran yang dialami oleh tenaga profesional akan
semakin kecil terhadap lingkungan pengendalian birokratis. Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh orientasi profesional terhadap
kinerja auditor, konflik peran sebagai variabel intervening. Bentuk kerangka pemikiran sebagai berikut:
36
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
G. Perumusan Hipotesis