68
b. Uji Korelasi
Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi
intervening hubungan kedua variabel tersebut. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan
kedua variabel ini. Kemudian pada setiap variabel dependen endogen variable akan ada anak panah yang menuju ke variabel
ini dan ini berfungsi untuk menjelaskan jumlah varians yang tak dapat dijelaskan unexplained variance oleh variabel itu. Jadi,
anak panah dari ke konflik peran menunjukkan jumlah varians
variabel konflik peran yang tidak dijelaskan oleh orientasi profesional. Besarnya nilai
. Sedangkan anak panah dari
menuju kinerja auditor menunjukkan varians kinerja auditor yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel orientasi
profesional dan konflik peran dan besarnya .
Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu
persamaan regresi
yang menunjukkan
hubungan yang
dihipotesiskan. Dalam hal ini ada dua persamaan tersebut adalah:
Konflik peran = b
1
orientasi profesional + e
1
1 Kinerja auditor = b
1
orientasi profesional+b
2
konflik peran+e
2
2
Standardized koefisien untuk orientasi profesional pada
persamaan 1 akan memberikan nilai Ha
1.
Sedangkan koefisien
69 untuk orientasi profesional dan konflik peran pada persamaan 2
akan memberikan nilai Ha
2
dan Ha
3
. Hasil output SPSS memberikan nilai standardized beta
orientasi profesional pada persamaan 1 sebesar -0,147 dan signifikan pada 0,288 yang berarti konflik peran melemahkan
orientasi profesional. Nilai koefisien standardized beta -0,147 merupakan nilai path atau jalur Ha
1
. Pada output SPSS persamaan regresi 2 nilai standardized beta -0,180 untuk Ha
2
. Output SPSS pengaruh langsung orientasi professional terhadap kinerja auditor
Ha
3
sebesar 0,422, berarti berpengaruh signifikan karena nilai tersebut dibawah 0,005. Besarnya nilai
= = 0,907dan besarnya nilai
= = 0,863.
= 0,907
Konflik peran -0,147
-0,180 0,422
Orientasi profesional Kinerja = 0,863
Pengaruh langsung untuk orientasi profesional ke kinerja auditor Ha
3
adalah 0,422.
70 Pengaruh tidak langsung orientasi profesional ke konflik peran
ke kinerja auditor Ha
1
dan Ha
2
adalah -0,147 dan -0,180. Sehingga jumlah pengaruh tidak langsung adalah sebagai berikut:
Pengaruh tidak langsung = Ha
1
x Ha
2
Pengaruh tidak langsung = -0.147 x -0,180 = 0,02646
Total pengaruh korelasi orientasi profesional ke kinerja adalah sebagai berikut:
Total pengaruh korelasi = Ha
3
+ Ha
1
x Ha
2
Total pengaruh untuk korelasi orientasi profesional ke kinerja auditor = 0,422 + 0,02646
= 0,44846 Pengaruh korelasi orientasi profesional OP ke kinerja auditor
KA dengan hasilnya dijumlahkan dengan penambahan variabel konflik peran KP menghasilkan nilai 0,44846. Hal ini berarti
walaupun pengaruh tidak langsung memiliki nilai yang kecil dibandingkan
pengaruh langsung
berarti bahwa
variabel intervening
konflik peran tetap memiliki pengaruh walaupun sangat kecil dengan nilai 0,02646 terhadap variabel independen dan
dependen.
71 Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa orientasi
profesional berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0,129. sedangkan pada variabel orientasi profesional dan konflik peran tidak
berpengaruh terhadap kinerja auditor. Dimana nilai orientasi profesional tinggi maka nilai konflik peran akan rendah, begitu
pula yang terjadi terhadap kinerja auditor. Ternyata pernyataan tersebut konsisten dengan penelitian sebelumnya.
Hasil uji hipotesis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel konflik peran bukanlah variabel intervening yang dapat
memediasi antara variabel orientasi profesional dengan kinerja auditor. Nilai negatif yang dihasilkan dari nilai standardized
coefficients beta menunjukkan bahwa variabel konflik peran
melemahkan orientasi profesional dan kinerja auditor. Sedangkan pengaruh langsung terjadi pada hubungan antara variabel orientasi
profesional dengan kinerja auditor memiliki pengaruh yang signifikan dimana makin tinggi orientasi profesional seseorang
maka kinerja yang dihasilkan pun semakin tinggi, dan hal ini konsisten dengan penelitian sebelumnya.
72
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh orientasi profesional terhadap kinerja auditor dimana konflik peran sebagai variabel
intervening dari para akuntan publik yang bekerja di KAP yang ada di DKI
Jakarta. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap 54 orang responden diperoleh hasil bahwa:
1. Variabel orientasi profesional terhadap kinerja auditor Ha
3
. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa orientasi profesional berpengaruh
nyata terhadap kinerja auditor. Semakin tinggi orientasi profesional, semakin tinggi kinerja yang dihasilkan oleh auditor. Hal ini
menunjukkan bahwa apabila makin tinggi sikap keprofesionalan seseorang terkait dengan kode etik profesinya, maka kinerja yang
dihasilkan pun makin baik. 2. Variabel orientasi profesional terhadap kinerja auditor, konflik peran
sebagai variabel intervening Ha
1
dan Ha
2
. Hasil penelitian menyatakan bahwa konflik peran bukanlah variabel intervening. Hal
ini dikarenakan standardized coefficients beta variabel konflik peran memiliki nilai negatif. Berarti bahwa variabel konflik peran bukanlah
variabel yang dapat memediasi variabel lainnya, yaitu variabel orientasi profesional independen dan kinerja auditor dependen.