Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

Umum terhadap partai politik tahun 2009, sedangkan penulis mengkaji aturan hukum regeling dalam hal ini undang-undang yang berkaitan dengan syarat partai politik peserta pemilu tahun 2014. Selanjutnya penelitian oleh Rendy Rudagi yang berjudul “pelaksanaan verifikasi partai politik peserta pemilu tingkat provinsi di Sumatra Barat dalam pemilihan umum periode 2009- 2014”, Universitas Andalas, 2011. Perbandingan penelitian dengan penulis terletak pada fokus materi yang dikaji, dimana Rendy Rundagi membuat kajian empiris tentang pelaksanaan aturan KPU terhadap partai politik di wilayah Sumatra Barat.

E. Kerangka Konseptual

Suatu kerangka konseptual merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang ingin diteliti. Suatu konsep bukan merupakan gejala yang akan diteliti tetapi merupakan abstraksi dari gejala terebut. Gejala biasanya dinamakan fakta, sedangkan konsep merupakan uraian mengenai hubungan-hubungan dalam fakta tersebut. 11 . Penulisan skripsi ini menggunakan definisi operasional sebagai berikut: 1. Negara Hukum Negara hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaannya didasarkan atas hukum. Menurut Arif Sidharta, ciri negara hukum ada 5 yakni : perlindungan 11 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986, h. 132. terhadap hak asasi manusia, berlakunya asas kepastian hukum, adanya persamaan di depan hukum equality before the law, penerapan asas demokrasi, pemerintah dan pejabat yang amanah dalam mengemban amanat sebagai pelayan masyarakat. 12 2. Persamaan di depan Hukum equality before the law Persamaan di depan hukum berarti setiap orang diperlakukan sama di depan hukum, tanpa adanya diskirminasi. Sesuai dengan pasal 27 ayat 1 UUD NRI 1945 yang berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. 3. Hak Asasi Manusia Hak asasi adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. 12 B Arief Sidharta, Kajian Kefilsafatan tentang Negara Hukum, Jurnal hukum, Jakarta: Pusat Studi Hukum dan Hak asasi Manusia, 2004, edisi ke-3, h. 124.