Persyaratan Pembentukan dan Penetapan Partai Politik Sebagai Badan

5. Kepengurusan partai politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud pada ayat 3 disusun dengan menyertakan paling rendah 30 tiga puluh perseratus keterwakilan perempuan. 48 Partai politik yang telah memenuhi persyaratan di atas, masih harus memenuhi persyaratan lain agar bisa ditetapkan sebagai badan hukum. meski partai politik telah memiliki akta notaris, partai politik harus di daftarkan ke departemen agar menjadi badan hukum. mekanisme penetapan partai politik untuk menjadi badan hukum antara lain : 1. Departemen menerima pendaftaran dan melakukan penelitan atau verifikasi kelengkapan dan kebenaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3 ayat 2. 2. Penelitian dan atau verifikasi sebagaimana dimaksud apda ayat 1 dilakukan paling lambat 45 empat puluh lima hari sejak diterimanya dokumen persyaratan secara lengkap. 3. Pengesahan partai politik menjadi bahan hukum dilakukan dengan keputusan Menteri paling lama 15 lima belas hari sejak berakhirnya proses penelitian dan verifikasi. 4. Keputusan Menteri mengenai pengesahan partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Semua undang-undang partai politik dari yang pernah berlaku, mengatur tentang syarat akta notaris pendirian partai serta nama dan lambang partai sebagai prasyarat pendaftaran partai sebagai badan hukum. jumlah minimal pendaftar baru diatur dalamUndang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 yakni partai politik didaftarkan oleh minimal 50 orang pendiri yang mewakili seluruh pendiri partai politik. Undang-undang tentang partai politik juga mengatur tentang batasan ideologiasas partai politik. Dari semua undang-undang tentang partai politik, asas 48 Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, pasal 2 partai adalah berdasarkan pancasila dan UUD 1945, selain itu setiap partai politik dilarang untuk menganut dan menyebarkan aliran leninismekomunisme dan Marxisme. Sebelum adanya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008, tidak mensyaratkan partai politik untuk menyertakan keterwakilan perempuan sebanyak 30 tiga puluh persen.

C. Persyaratan Partai Politik Sebagai Peserta Pemilihan Umum Tahun 2004-

2009 Partai politik yang telah berstatus badan hukum, tidak serta merta dapat menjadi peserta pemilihan umum. Partai politik diwajibkan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang tentang pemilihan umum. Pada pemilihan umum tahun 2004, berlaku Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003, partai politik dapat menjadi peserta pemilihan umum tahun 2004 setelah memenuhi beberapa persyaratan, antara lain : Pasal 7 1 Partai politik dapat menjadi peserta Pemilu apabila memenuhi syarat : a. Diakui keberadaannya sesuia dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang partai politik b. Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya di 23 dua pertiga dari seluruh jumlah provinsi; c. Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya di 23 dua pertiga dari jumlah kabupatenkota di provinsi sebagaimana di maksud dalam huruf b; d. Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 seribu orang atau sekurang-kurangnya 11000 seperseribu dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan partai politik sebagaimana dimaksud dalam huruf c yang dibuktikan dengan kartu tanda anggota partai politik; e. Pengurus sabagai mana dimaksud dalam huruf b maupun huruf c harus mempunyai kantor tetap; f. Mengajukan nama dan tanda gambar partai politik kepada KPU. 2 Partai politik yang telah terdaftar, tetapi tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak dapat menjadi peserta pemilu. 3. KPU menetapkan tata cara penelitian dan melaksanakan penelitian keabsahan syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh KPU dan bersifat final. Pasal 9 1 Untuk mengikuti pemilu berikutnya, partai politik peserta pemilu harus; a. Memperoleh sekurang-kurangnya 3 tiga persen jumlah kursi DPR; b. Memperoleh sekurang-kurangnya 4 empat persen jumlah kursi DPRD Provinsi yang tersebar sekurang-kurangnya di ½ setengah jumlah provinsi seluruh Indonesia atau; c. Memperoleh sekurang-kurangnya 4 empat persen jumlah kursi DPRD kabupatenkota seluruh Indonesia. 2 Partai politik peserta pemilu yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 hanya dapat mengikuti pemilu berikutnya apabila; a. Bergabung dengan partai politik peserta pemilu yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 b. Bergabung dengan partai politik yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan selanjutnya menggunakan nama dan tanda gambar salah satu partai politik yang bergabung sehingga memenuhi perolehan minimal jumlah kursi atau; c. Bergabung dengan partai politik yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dengan membentuk partai politik baru dengan nama dan tanda gambar baru sehingga memenuhi perolehan jumlah kursi. Berdasarkan persyaratan yang telah disebutkan di atas, partai politik yang bisa mengikuti pemilihan umum tahun 2004 berjumlah 24 partai politik dan sebanyak 15 partai politik memperoleh kursi di DPR. Peraturan tentang pemilu legislatif kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008. Pada undang- undang tersebut, agar dapat menjadi peserta pemilu, partai politik harus memenuhi syarat sebagai berikut; Pasal 8 1 Partai politik dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi persyaratan; a. Berstatus badan hukum sesuai dengan Undang-Undang tentang partai politik. b. Memiliki kepengurusan di 23 dua pertiga jumlah provinsi c. Memiliki kepengurusan di 23 dua pertiga jumlah kabupatenkota di provinsi yang bersangkutan d. Menyertakan sekurang-kurangnya 30 tiga puluh perseratus keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat; e. Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 seribu orang atau11000 satu perseribu dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan partai politik sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c yang dibuktikan dengan kepemilikan kartu tanda anggota; f. Mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan sebagaimana pada huruf b dan huruf c; dan g. Mengajukan nama dan tanda gambar partai politik kepada KPU. h. Partai politik peserta pemilu pada pemilu sebelumnya dapat menjadi peserta pemilu pada pemilu berikutnya. 2 Partai politik peserta pemilu pada pemilu sebelumnya dapat menjadi peserta pemilu pada pemilu berikutnya. 49 Dalam penjelasan pasal 8 ayat 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008, disebutkan bahwa yang dimaksud pemilu sebelumnya ternyata bukan pemilu tahun 2004, tapi pemilihan umum tahun 2009. Jumlah partai politik peserta pemilu pada tahun 2009 meningkat dari 24 partai menjadi 38 partai politik. 49 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan perwakilan Rakyat Daerah

D. Persyaratan Pembentukan Partai Politik Dan Persyaratan Partai Politik

Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014 Menjelang pemilu tahun 2014, DPR bersama Presiden telah menyiapkan aturan mengenai pemilihan umum anggota legislatif. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 yang sebelumnya mengatur tentang pemilihan umum tahun 2009, telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, serta Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik. Untuk pembentukan partai politik diatur dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011. Syarat pendirian partai politik antara lain: Pasal 2 1. Partai politik didirikan dan dibentuk oleh paling sedikit 30 tiga puluh orang warga negara Indonesia yang telah berusia 21 dua puluh satu tahun atau sudah menikah dari setiap provinsi. 1.a. Partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 didaftarkan oleh paling sedikit 50 lima puluh orang pendiri yang mewakili seluruh pendiri partai politik dengan akta notaris. 1.b. Pendiri dan pengurus partai politik dilarang merangkap sebagai anggota partai politik lain. 2. Pendirian dan pembentukan partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 menyertakan 30 tiga puluh perseratus keterwakilan perempuan. 3. Akta notaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1.a. harus memuat AD dan ART serta kepengurusan partai politik tingkat pusat. 4. AD sebagaimana dimaksud pada ayat 3 memuat paling sedikit: a Asas dan cirri partai politik; b Visi dan misi partai politik; c Nama, lambang, dan tanda gambar partai politik; d Tujuan dan fungsi partai politik; e Organisasi, tempat kedudukan, dan pengambilan keputusan; f Kepengurusan partai politik; g Mekanisme rekrutmen keanggotaan partai politik dan jabatan partai politik; h Sistem kaderisasi; i Mekanisme penyelesaian perselisihan internal partai politik;